6 Tanda Bahwa Hubungan LDR-mu Bisa Bertahan Lama, dan Akan Tetap Baik-baik Saja

Hubungan jarak jauh atau LDR seringkali menjebak pasangan yang saling mencintai. Mau putus masih sayang, tapi mau lanjut pun butuh perjuangan besar. Apalagi, ada banyak pasangan LDR yang akhirnya tidak berhasil mempertahankan hubungan mereka, seberapa besarpun cinta dan kepercayaan yang mereka rasa.

Ini membuatmu memiliki kecemasan tersendiri terhadap hubunganmu.

Apakah kami bisa melaluinya bersama sampai tak lagi harus hidup berbeda kota?

Tenanglah, tak semua orang akan gagal ketika harus LDR-an. Nyatanya ada juga kok pasangan yang sukses menjalani LDR berbulan-bulan — bertahun-tahun, malah. Dan inilah tandanya bahwa kamu termasuk salah dua dari mereka.

1. Meski tak setiap hari bertatap muka, kalian tetap saling percaya. Tak ada waktu terbuang untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan sia-sia

Salah satu hal penentu apakah hubunganmu akan stop di tengah jalan atau tetap berlanjut adalah tingkat kepercayaan yang kalian punya. LDR akan memaksamu untuk berpisah sementara dari kekasih yang rasanya ingin ditemui setiap hari. Dan karena tak bisa bertatap muka setiap hari, mau tak mau berbagai pikiran negatif akan terus menghampiri.

“Dia di sana lagi sama siapa ya?”

“Kok SMS-ku nggan dibalas sih?”

“Tadi ditelepon ada suara cowok, siapa ya?”

Jika kamu telah mengenal siapa pasanganmu, maka tak seharusnya kamu menaruh curiga. Percaya bahwa ia di sana baik-baik saja dan tetap menjaga hati adalah hal yang harus selalu ditanamkan dalam pikiran.

Kalian berdua sama-sama dewasa, tak merasa pada tempatnya untuk mengontrol berlebihan. Bahkan andai ada yang bicara tak enak tentang pasanganmu, kamu masih bisa bersikap rasional. Kamu tahu kapan harus mendengarkan omongan orang yang belum tentu tahu bagaimana sebenarnya hubunganmu dan dia. Kamu tahu bahwa yang paling tahu bagaimana hubungan kalian, ya kalian saja.

2. Memang kalian tak setiap waktu bisa bicara. Namun setiap kesempatan yang ada selalu dimanfaatkan sebaik-baiknya

Pembicaraan di telepon yang semakin berkembang adalah tanda bahwa kalian mampu untuk berkembang bersama-sama, meski tak setiap hari bertatap muka. Selalu ada hal baru yang dibicarakan ketika kalian menghabiskan waktu bersama-sama (di telepon).

Tak hanya ngomongin “Lagi ngapain?”, “Udah makan?”, “Kapan pulang?”, kalian juga akan membicarakan hal-hal yang lebih berwarna.

“Hari ini di kantor ada kejadian menarik deh, bla bla bla…”

“Weekend ini kamu mau ngapain?”

“Kalau kamu bisa balikin waktu, kamu mau ngapain?”

Percakapan menggugah imajinasi akan sering keluar daripada percakapan yang penuh basa-basi. Kalian berdua akan bertanya untuk mendapatkan sebuah cerita panjang. Ketidakmampuan untuk saling mendampingi secara fisik akan ‘terselamatkan’ dengan betapa menariknya pembicaraan kalian berdua.

3. Meski banyak yang mengira kamu jomblo, kenyataannya kamu bisa bahagia. Tak terus memikirkan kenapa kamu dan pacar tak hidup di tempat yang sama

“Loh Mbak, punya pacar toh? Kirain jomblo, soalnya ke mana-mana sendirian terus.”

Sering mendapatkan pertanyaan serupa memang kadang melelahkan. Tak jarang ada yang mengiramu jomblo karena terlalu sering terlihat sendiri daripada bersama pasangan. Padahal ya sebenarnya kamu punya pacar, hanya memang tak tinggal berdekatan.

Tapi kesendirian ini tak membuat kamu murung. Nyatanya kamu juga bisa bahagia, meski pacar tak selalu bisa ada. Kamu pun jadi bisa lebih menghargai setiap kesempatan yang kamu punya untuk bertemu pacar. Sehingga ketika waktu bertemu telah tiba, kalian berdua akan memanfaatkan waktu bersama dengan sebaik-baiknya. Pun jika kamu memang harus berpisah untuk sementara, kesendirian itu tak akan banyak mempengaruhimu. Kamu ,tahu jika sudah waktunya, toh kalian akan bertemu lagi.

4. Ketika semangat sedang goyah, kamu cepat ingat kembali kenapa awalnya kalian menyepakati LDR ini.

Jika kalian sedang bertengkar atau bimbang dengan hubungan ini, kamu akan cepat mengingat alasan utama kenapa mengapa sampai saat ini kalian masih mau menjalani LDR.

Kalian menjalani hubungan jarak jauh ini kalian berusaha untuk menggapai mimpi masing-masing tanpa kehilangan dukungan dari orang yang dicintai. Kalian semakin sadar bahwa seiring waktu berjalan akan ada hal-hal yang harus dikorbankan demi hal yang selama ini jadi impian. Entah itu soal karier, pendidikan, atau cita-cita lainnya. Berkorban dengan sementara tidak bertemu kekasih hati adalah bentuk kedewasaan yang tak semua orang bisa lakukan.

Pengertian ini adalah salah satu tanda kedewasaan. Dan kedewasaanlah yang dibutuhkan jika mau hubungan jarak jauh bertahan.

5. Kalian sadar bahwa pertemuan tak bisa dipaksakan. Karena itu, kalian akan sangat menghargai tiap kesempatan untuk bertemu

Hubungan yang dewasa tak akan pernah menuntut berlebihan. Kamu dan dia tahu tak setiap waktu kalian bisa bertemu. Bahkan terkadang, rencana pertemuan terpaksa batal karena ada salah satu dari kalian yang mendadak punya acara.

Karena itulah kalian bisa menghargai setiap kesempatan untuk bertemu. Ketika akhirnya bertatap muka, kalian tak akan menyia-nyiakan tiap detik yang kalian punya. Tak ada yang malah akan main game di HP dan mencuekkan pasangannya, tak ada yang membuat waktu terbuang sia-sia dengan memulai pertengkaran. Kalian berusaha untuk bahagia dan saling membahagiakan.

6. Demi masa depan bersama, kalian bisa berbagi passion dan cita-cita. Pasangan LDR butuh usaha lebih keras untuk bahagia, dan kalian gigih berusaha

Karena seiring berjalannya waktu, kalian akan mengerti bahwa ada hal yang tak kalah penting daripada hubungan kalian. Cita-cita dan hasrat yang selama ini menjadi mimpi kadang harus diutamakan, dan kalian sama-sama bisa paham.

Kalian tak menganggap ini sebagai keterbatasan. Justru sebaliknya, kalian menjadikan ini momen untuk belajar. Saling berbagi hobi dan mimpi, meski jarak mengantarai.

Apakah kamu dan pasanganmu menunjukkan tanda-tanda di atas? Tetap gigih berusaha ya, semua pejuang LDR di luar sana! Jarak ini pasti akan ada akhirnya 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ailurophilia.