Mengapa Kebanyakan Kita Lebih Suka Dimarahi daripada Didiamkan?

Kalau lagi ada masalah sama teman, keluarga, atau orang-orang tersayang, terus kita bawaannya didiemin mulu, dicuekin. Rasanya itu pengen teriak, Duh! Aku lebih baik dimarahi, dimaki-maki sekalian. Daripada dicuekin gini.”

 <>1. Karena Dimarahi Itu Berarti Kita Masih Dipedulikan dan Dianggap Ada
Marah itu peduli

Marah itu peduli via http://3.bp.blogspot.com

Ketika mereka masih mengomelimu, itu menunjukkan kepeduliannya untukmu. Sebab hanya orang-orang yang benar-benar kita pedulikan yang membuat kita mau membuang tenaga dan waktu untuk mengomel.

<>2. Dimarahi Berarti Orang-Orang Terdekat Kita Masih Ingin Melihat Kita Menjadi Lebih Baik
Menjadi lebih baik

Menjadi lebih baik via http://image.iyaa.com

Keinginan mereka untuk melihatmu menjadi lebih baik dan tidak melakukan kesalahan yang sama di masa depan, mendorong mereka untuk cenderung memarahimu jika kamu melakukan kesalahan, daripada mendiamkanmu dan membiarkan kamu larut dalam kesalahan-kesalahan yang kamu buat.

<>3. Marah Menunjukkan Perhatian, Sedangkan Didiamkan adalah Tanda Perhatian yang Mulai Hilang
Didiemin itu nggak enak

Didiemin itu nggak enak via http://bisikan.com

Kalau orang-orang di sekitarnya mulai jarang menegurmu atau sesekali memarahimu kalau kamu melakukan kesalahan. Boleh jadi itu indikasi bahwa mereka mulai kehilangan perhatiannya padamu, atau malah sudah malas padamu.

<>4. Dengan Dimarahi Kita Tahu Kesalahan Kita, Didiamkan Membuat Kita Frustasi Sendiri. Menerka-nerka Apa yang Salah

Kalau orang marah-marah pada kita, memaki kita tidak becus dan sebagainya. Bersyukurlah, sebab kita tahu apa yang salah pada diri kita, apa yang membuat orang lain tidak nyaman pada kita. Kalau didiamkan sih, malah repot. Orang kita nggak tau salah apa, eh malah dicuekin.

<>5. Kebanyakan Dari Kita paham Bahwa Bentuk Kemarahan Terbesar Diungkanpkan Dengan Diam
kemarahan terbesar diungkapkan dengan diam

kemarahan terbesar diungkapkan dengan diam via http://abiummi.com

Kemarahan terbesar tidak ditunjukkan dengan kata-kata kasar, makian  dan teriakan. Kemarahan terbesar justru diungkapkan dengan diam. Sebab sudah tidak ada lagi kata-kata kasar, makian, dan teriakan yang sepadan dengan kemarahan kita

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Adalah seseorang yang hidup dalam mimpi-mimpinya. Paling senang travelling dan menulis catatan perjalanan. Isi kepalanya kadang-kadang absurd dan tidak tahu batasan nyata dan khayalan.

CLOSE