Maraknya Pelecehan Seksual dan Mirisnya, Kenapa Perempuan yang Sepenuhnya Disalahkan?

Pelecehan seksual adalah perilaku-perilaku berhubungan seks yang ditujukan seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain. Aksi dapat dilakukan baik secara verbal maupun non-verbal, dengan maksud mengajak, mengintimidasi bahkan kontak fisik secara langsung kepada korban. Target utama pelecehan seksual adalah perempuan, walau tidak menutup kemungkinan laki-laki juga menjadi korban.

Terlepas dari pelecehan seksual berbentuk non-verbal atau fisik, pelecehan seksual berbentuk verbal atau lebih dikenal dengan catcall juga patut dikhawatirkan. Hak-hak perempuan untuk merasa aman dan nyaman berada di tempat umum seakan dirampas oleh komentar-komentar yang justru menyudutkan perempuan tersebut. Dewasa ini, alih-alih mengecam aksi catcall tersebut masyarakat lebih mudah untuk memaklumi sikap pelaku dan ikut menyalahkan korban dari cara berpakaian yang "mengundang" atau jam keluar yang tidak tepat. Hal tersebut mengakibatkan banyak perempuan yang memilih diam tanpa menuntut hak-haknya. Komentar-komentar seperti "Hai cantik", "Neng, mau kemana?", dan "Sendirian aja cantik!" kerap menghiasi tempat-tempat umum di Ibukota. Terkesan sepele dan memang disepelekan, namun dampak catcall dapat bervariasi terhadap korban seperti menimbulkan perasaan tak aman tak percaya diri sampai trauma.

Walau banyak yang memilih diam, namun ada juga yang berani melawan. Seperti Sekelompok mahasiswa President University yang melakukan kampanye anti-catcall di akun sosial media mereka.

Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Lumiere Project ini kerap melakukan kampanye sosial media Instagram @lumiere_project dan twitter @_lumiereproject dengan memposting foto dan video korban catcall yang menyuarakan pendapat mereka. Dengan hashtag #stronginsideout dan #janganmacammacam, mereka getol mempromosikan kecaman korban akan catcall. #stronginsideout ditujukan untuk korban agar tetap percaya diri dan tak terpengaruh catcall dan #janganmacammacam ditujukan untuk pelaku agar tidak melanjutkan aksinya karena Lumiere Project tidak akan tinggal diam.

Selain kampanye sosial media, mereka juga ikut serta dalam kegiatan-kegiatan fisik anti-catcall seperti Women's March Jakarta dan Chalk Walk memperingati International Anti-Street Harassment Week. Nah, masih menganggap catcall sepele? Ayo bersatu akhiri catcall!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis, memotret dan merenung. Terbuka untuk diskusi masalah sosial dan trend.