8 Bukti Kalau Orang Negeri Ini Masih Sering Merasa Inferior. Suka Minder Nggak Jelas ke Orang Asing

Indonesia minder dengan luar negeri

Sesekali, kamu pasti pernah lihat berita seperti ini di lini masa media sosialmu. Bukan artis atau selebgram, tiba-tiba aja ada kisah pernikahan orang Indonesia dengan bule cakep, cantik, atau yang terbaru oppa-oppa Korea yang diangkat jadi berita. Judul dan temanya pun mirip-mirip, seputar betapa romantis dan beruntungnya orang asli Indonesia menikah dengan orang-orang asing dari negeri nun jauh di sana. Seakan-akan, menikah dengan bule itu mimpi semua orang di Indonesia.

Advertisement

Berita-berita di atas mungkin sekilas tampak sepele atau untuk lucu-lucuan semata, tapi itu sebenarnya memperlihatkan betapa besarnya inferioritas orang di negeri ini. Banyak orang yang merasa rendah diri dan menganggap segala sesuatu yang berbau asing lebih baik. Mentalitas seperti ini jelas tidak sepatutnya dipelihara, terutama jika kita benar-benar ingin memajukan negeri ini. Meski bukan berarti harus anti-menikah dengan orang asing atau membabi buta membenci segala sesuatu yang asing, ada baiknya kita memikirkan kembali perilaku-perilaku di bawah ini guys. Jangan suka minder nggak jelas sama orang asing gitu..

1. Berita pernikahan orang Indonesia dan orang luar negeri sering dibuat heboh oleh warganet seolah-olah menggaet hati mereka itu sangat hebat

Pernikahan lintas negara sempat membuat heboh via www.instagram.com

Sebenarnya kejadian pernikahan antar negara seperti ini sudah biasa, apalagi di era globalisasi yang memungkinkan kita bertemu lebih banyak orang dari berbagai belahan dunia. Contohnya pernikahan perempuan dari Sulawesi Selatan dengan pria asal Korea Selatan . Tapi, terkadang masyarakat suka membuatnya jadi heboh seolah mendapat pasangan dari negara lain itu fenomena yang luar biasa. Jodoh kan sudah diatur Tuhan. Ya ‘kan?

2. Hal itu juga yang mendasari fenomena “Bule Hunter” dimana ada sekelompok orang yang hanya mau menjalin hubungan dengan orang luar negeri

Film “Kenapa Harus Bule?” juga menceritakan fenomena ini via www.lazone.id

Ada kok sekelompok orang yang cuma mau punya hubungan cinta dengan para ‘bule’ aja lho. Bahkan, orang itu mau melakukan apa aja demi menggaet mereka termasuk soal seks dan percintan. Fenomena yang ternyata nyata ada di tengah-tengah masyarakat ini pernah ditulis oleh seorang wartawan, Elisabeth Oktofani, dalam sebuah buku berjudul ‘Bule Hunter ‘ dan juga diangkat dalam film berjudul ‘Kenapa Harus Bule?’.

Advertisement

3. Para bule ini selalu dianggap cantik dan ganteng bahkan kerap mendapat perlakuan bak artis. Sampai-sampai ada lho yang minta foto bersama mereka

Abang ojek online juga suka minta berfoto dengan mereka lho via www.youtube.com

Orang Indonesia kerap menganggap orang dari luar negeri itu lebih cantik dan cakep lho. Bahkan berita-berita juga sering membuat judul yang memberikan kesan mengunggulkan fisik mereka. Padahal, ketika kembali ke negara asalnya, mereka biasa aja, seperti kita-kita di kehidupan sehari-hari. Nggak jarang lho, para ‘bule’ ini dimintai foto bersama dengan orang Indonesia.

4. Karena itu deh standar kecantikan kita mengacu pada bentuk fisik orang-orang luar negeri: kulit putih, hidung mancung, dan wajah lonjong

Impian buat punya kulit putih bikin Indonesia jadi pasar produk pemutih via www.liputan6.com

Menganggap orang luar negeri punya kelebihan fisik dibandingkan orang Indonesia menjadikan kita punya standar kecantikan yang patokannya ada fisik mereka. Mulai dari kulit yang putih bersih, hidung mancung, rambut pirang, dan sebagainya. Punya kulit eksotis dan wajah yang Indonesia banget juga cantik kok sebenarnya. Setuju ‘kan?

5. Selain dianggap lebih cakep, orang luar negeri juga dianggap kaya. Padahal ada juga lho fenomena ‘begpacker’ yang berkunjung ke Indonesia lalu mengemis buat bisa jalan-jalan

Tidak ada uang? Makanya kalau liburan nabung dulu lah via radarbali.jawapos.com

Nggak semua orang luar negeri yang ke Indonesia itu kaya raya di negara asalnya. Mereka berkesan punya banyak uang karena pengaruh kurs mata uang aja kok. Bahkan, fenomena begpacker juga pernah ada di Indonesia. Dulu, pernah ada tiga turis di Bali yang mengemis sambil membawa tulisan “tidak ada uang”, selain itu ada juga turis dari Ukraina yang berkeliling dengan tulisan “tolong membantu saya untuk melancong ke seluruh dunia”

Advertisement

6. Nggak hanya itu, orang luar negeri dicap lebih pandai dan ahli. Bahkan pemain bola klub di Indonesia kebanyakan bukan orang Indonesia sendiri

Terlihat ada pemain asing yang ikut dalam klub sepak bola ini via www.goal.com

Kebanyakan orang memandang orang dari luar negeri, terutama dari negara maju, lebih pandai dan juga juga ahli. Sampai-sampai, pemain sepak bola di Indonesia kebanyakan berasal dari negara lain . Ah masa sih diantara jutaan orang di Indonesia, nggak ada yang punya potensi jadi pemain sepak bola sampai-sampai kita mengimpor dari negara lain~

7. Barang dari luar negeri juga dianggap lebih bagus secara kualitas. Sebenarnya di Indonesia juga ada kok dengan harga lebih murah tapi kualitas setara

Lebih suka yang buatan mana? via www.zetizen.com

Banyak lho orang yang suka pamer dan bangga memakai barang-barang yang dibeli dan diproduksi dari luar negeri. Biasanya hal itu dilakukan demi gengsi. Di Indonesia, produk lokalnya sudah sangat maju kok. Banyak barang yang punya kualitas baik, harganya murah, dan yang penting adalah asli buatan negeri sendiri.

8. Bisa sekolah di luar negeri jadi kebanggaan tersendiri. Sttt, nggak semua universitas di luar negeri itu lebih baik lho dari universitas di Indonesia

Ranking universitas di Indonesia dimata dunia via ristekdikti.go.id

Punya kesempatan buat sekolah di luar negeri itu nggak salah, tetapi kalau terlalu bangga dan sombong itulah yang jadi masalah. Indonesia punya universitas unggulan seperti UI, ITB, dan UGM yang prestasinya di rangking dunia nggak jelek. Toh kalau menganggap lulusan universitas luar akan lebih sukses itu nggak selalu benar. Sukses nggak cuma soal dimana belajarnya, tapi juga kualitas diri

Dulunya, kita pernah dijajah oleh bangsa asing yang merebut dan merampas kemerdekaan orang Indonesia di tanahnya sendiri. Tapi sekarang, ketika kita sudah bebas dari pendudukan penjajah, malah kita kembali dijajah oleh pikiran kita sendiri yang selalu menganggap bangsa luar itu lebih baik. Apakah merdeka cuma sekedar kata-kata?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE