5 Besar Hewan Paling Jorok yang Hinggap di Makanan. Mana yang Masih Bisa Dikonsumsi?

bahaya hewan di makanan

Membuka makanan favorit yang diantar oleh ojol (ojek online) sebagai bentuk reward adalah salah satu hal paling membahagiakan di dunia ini. Setuju? Namun, bayangkan kalau makanan yang sudah kamu idam-idamkan itu tiba-tiba dihinggapi hewan dengan santainya saat kamu sedang pergi sebentar, untuk mengambil sendok misalnya. Duh, makanan enak di depan mata rasanya jadi turun nilainya dan bikin nggak berselera.

Kita akan dilanda dilema harus lanjut atau berhenti menikmati makanan yang dihinggapi hewan itu. Seringnya sih, karena nggak pengin buang-buang makanan, akhirnya berlanjutlah acara makan sambil pura-pura lupa kalau makanan itu sudah ‘terkontaminasi’. Soalnya, bakteri dan kotoran yang hinggap di makanan itu, kan, juga nggak kelihatan~

Sebenarnya, makanan yang sudah terkontaminasi oleh beberapa hewan tetap tidak dianjurkan untuk dikonsumsi, lo. Memang, selama ini mungkin kamu merasa tidak ada masalah setelah mengonsumsi makanan yang dihinggapi hewan. Namun, ada jenis hewan tertentu yang apabila mengontaminasi makanan bisa menyebabkan penyakit serius!

Sebenarnya, bagaimana sih ranking hewan mulai dari yang paling bisa ditoleransi sampai paling mengerikan yang bisa hinggap di makanan?

5. Nggak sengaja memakan semut dalam jumlah sedikit bukan masalah, kalau banyak bisa menimbulkan diare

Semut mengerubungi makanan | Credit: Maxpixel.net

Saat makanan di rumah tersisa di meja makan, segala jenis hidangan mulai dari yang manis sampai asin pun sering dikerubungi oleh semut. Padahal, makanan itu masih banyak jumlahnya dan akan mubazir kalau dibuang begitu saja. Lalu, apakah makanan itu aman untuk dikonsumsi?

Melansir dari Pest Control Iq, makanan yang dikerubungi semut memang sebaiknya tidak dikonsumsi. Hal itu karena kebersihan makanan yang sudah dikerubungi semut akan berkurang. Kita tidak tahu semut itu datangnya dari mana, bisa saja hewan kecil itu melewati kotoran atau bangkai binatang yang mengontaminasi makanan. Meski begitu, semut bisa dikategorikan menjadi hewan yang tidak begitu berbahaya karena mereka tidak membawa penyakit dalam tubuhnya.

Lalu, bagaimana kalau kita tidak sengaja menelan semut? Hal ini memang kerap terjadi saat semut hinggap di minuman atau makanan, apalagi ukuran mereka yang sangat mini. Melansir dari Alodokter, semut yang tertelan akan mati dengan air liur. Kemudian, saat masuk ke dalam lambung yang bersifat asam, semut pasti akan mati. Namun, bagi beberapa orang yang sensitif, memakan semut dalam jumlah banyak bisa menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, nyeri perut, hingga diare.

4. Konsumsi makanan yang terkena cicak tetap tidak disarankan, kalau tidak yakin lebih baik panaskan makanan

Makanan yang dilewati cicak tidak dianjurkan untuk dikonsumsi | Credit: Piqsels

Melihat bentuknya saja, hewan yang biasa hidup merayap di langit-langit ini membuat banyak orang geli. Apalagi, kalau cicak sampai jatuh ke atas makanan atau nyebur ke minuman. Sepertinya kita nggak akan berani untuk mengonsumsinya lagi. Namun, sebenarnya apa bahayanya kalau cicak jatuh atau lewat di makanan kita?

Sama seperti makanan yang dihinggapi hewan lainnya, makanan yang terkena cicak juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Kalaupun kamu yakin ada bagian lain yang tidak terkena, sebaiknya panaskan kembali makanan sebelum dikonsumsi. Hal itu karena dalam tubuh cicak terkandung bakteri E-Coli yang bisa berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Bakteri ini bisa mengakibatkan gangguan pencernaan pada manusia. Itulah mengapa cicak menduduki ranking empat hewan paling menjijikkan yang hinggap di makanan.

3. Walaupun hanya hinggap beberapa detik, lalat bisa membawa banyak sekali virus dan bakteri pada makanan

lalat membawa banyak virus dan bakteri | Photo by Pexels via Pixabay

Kamu mungkin sudah tahu kalau lalat yang hinggap pada makanan atau minuman akan membawa penyakit. Namun, kebanyakan orang akan cuek saja, terlebih kalau makanan yang dihinggapi masih banyak tersisa. Padahal, lalat bukan hanya menjijikkan, tetapi juga menjadi sumber kontaminan lewat muntahan dan kotorannya.

Melansir dari Vice, binatang yang satu ini tidak memiliki gigi, sehingga mereka menyemburkan air liur dari mulutnya untuk mencairkan makanan. Proses itu terjadi beberapa detik setelah lalat mendarat pada objeknya. Kalau sudah begitu, bisa dibayangkan bagaimana kalau makananmu dihinggapi lalat setelah mendarat di tempat sampah atau tempat kotor lainnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis