Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang cukup populer di kalangan masyarakat. Namanya aja alat kontrasepsi, fungsinya tentu saja untuk mencegah kehamilan. Sebagian besar orang sepakat kalau kondom juga bisa mencegah penyakit menular seksual. Mendapatkan kondom di Indonesia bisa dibilang cukup mudah. Selain ada di hampir seluruh minimarket, harga kondom di sini juga cukup terjangkau. Kemudahan ini ternyata dirasakan juga oleh warga Kuba lho, malah kondom di sana katanya disubsidi pemerintah, jadi bisa dijangkau semua kalangan.
Sekalipun kondom mudah didapatkan, tapi di Kuba orang malah kesulitan mencari barang kebutuhan dasar, bahkan sesederhana ikat rambut! Akibat krisis ini, orang Kuba terpaksa mengalihfungsikan kondom jadi barang lain yang mungkin nggak pernah kita duga sebelumnya. Jadi kenapa Kuba bisa sampai krisis kebutuhan dasar ya? Terus kenapa harus kondom yang jadi benda alternatif? Tenang, Hipwee News & Feature sudah merangkum infonya buat kamu.
Semua ini berawal dari sanksi perdagangan yang diberlakukan Amerika Serikat kepada Kuba puluhan tahun lalu. Sejak itu pembangunan di Kuba jadi terhambat. Akses kebutuhan dasar pun jadi serba terbatas
Revolusi Fidel Castro tahun 1950an jadi awal mula embargo perdagangan AS via edition.cnn.com
Sebenarnya saat pemerintahan Obama dan Raul Castro, hubungan AS-Kuba udah mulai rada mencair. Ini karena keduanya sama-sama mengumumkan akan membuka kembali hubungan diplomatik mereka pada Desember 2014
Sempat ada rumor bakal melonggarkan hubungan diplomatik via parstoday.com
Tapi kenyataannya, sampai sekarang pun warga Kuba masih sulit mendapatkan kebutuhan pokok.
Banyaknya toko yang kosong karena nggak punya barang buat dijual, membuat warga Kuba sibuk putar otak. Akhirnya kondom dipilih jadi barang multifungsi, seperti ikat rambut gini
Kondom jadi ikat rambut via dunia.tempo.co
Stylish bernama Sandra Hernandez mengaku kalau kondom begitu berarti buatnya. Karena nggak mungkin ia menolak klien cuma karena nggak punya ikat rambut
Sandra Hernandez, hair stylish yang pakai kondom buat ikat rambut via www.dailystar.com.lb
Ada juga yang memakai kondom buat proses fermentasi anggur, salah satunya Orestes Estevez. Katanya kondom bisa membantu mempercepat proses fermentasi minuman anggurnya
Proses fermentasi anggur pakai kondom via dunia.tempo.co
Caranya tinggal menutup botol anggur dengan kondom. Saat kondom menggembung dan kembali lagi ke bentuk semula, maka proses fermentasi dinyatakan selesai.
Selain itu, kondom juga berguna banget buat para nelayan mencari ikan. Jadi kondom yang sudah diisi angin dijadikan semacam pelampung. Nantinya umpan ikan dikaitkan di kondom itu
Kondom jadi alat memancing via saintpetersblog.com
Katanya sih dengan memanfaatkan kondom, para nelayan bisa mendapatkan ikan yang lebih besar dan mahal
Bisa dapat ikan lebih besar & mahal via www.nwitimes.com
Di Kuba nemu kondom terbang-terbang kayak balon di jalanan gini udah jadi hal biasa banget lho. Bahkan nggak jarang dipakai dekorasi acara ulang tahun. Waduh…
Kondom beterbangan di jalanan via havana-live.com
Ada juga yang bawa ke acara demo gini. Yang bawa juga anak kecil lho! Bagi mereka, mungkin kondom nggak ada bedanya sama balon biasa~
Anak-anak meluk kondom kayak balon via havana-live.com
Terus kenapa harus kondom ya yang jadi barang pengganti? Kabarnya kondom di Kuba itu termasuk mudah ditemui. Harganya juga murah banget, 1 pak isi 3 biji cuma $4
Kondom di Kuba murah dan mudah didapatkan via talkradio.co.uk
Ini karena pemerintah Kuba memang lagi fokus pada program kesehatan seksual. Makanya sampai rela subsidi kondom dan mendukung suplai kondom yang diproduksi di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, menurut masyarakat Kuba, bentuk kondom yang elastis dan kuat jadi alasan kenapa benda satu itu cocok dimanfaatkan jadi hal lain
Bentuknya yang elastis dan kuat juga jadi alasan via melmagazine.com
Wah ternyata kondom di Kuba nggak kalah penting dari kebutuhan pokok lain ya. Seandainya kamu tinggal di sana mau mengubah kondom jadi benda apa nih?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
Tim Dalam Artikel Ini
