Sempat Lega, China Kembali Lockdown 600 Ribu Penduduk Kota Jia. Tetap Waspada, Guys!

China lockdown gelombang kedua corona

China sempat menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia. Bahkan pemerintah memberlakukan lockdown di Wuhan yang merupakan ibu kota Hubei. Namun syukurlah mereka bisa menghadapinya dengan semakin baik. Setelah itulah muncul gelombang kedua virus corona, yakni kondisi saat jumlah kasus di China menurun sementara di negara lain mulai tinggi. Bahkan hingga Minggu (5/4), ada lima negara dengan jumlah kasus yang lebih banyak dibandingkan China; yaitu Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis.

Advertisement

Namun, apakah itu berarti China telah terbebas sepenuhnya dari virus corona? Ternyata tidak. Justru muncul sejumlah kasus baru yang mengancam masyarakat sehingga pemerintah harus kembali mengambil langkah tegas. Mari simak selengkapnya.

China dianggap efektif menghadapi virus corona karena kini jumlah kasusnya menurun drastis. Bahkan, lockdown di Wuhan akan segera diakhiri

Penduduk di Wuhan via www.nytimes.com

Tentu kita masih ingat betapa parahnya kondisi China pada akhir 2019 hingga awal 2020, saat virus corona mulai merebak di sana. Setiap hari muncul banyak kasus baru sehingga rumah sakit dipenuhi pasien dan para tenaga medis kewalahan. Jumlah korban yang meninggal pun terus bertambah. Saat itu kondisi China begitu parah sampai-sampai para penduduk ketakutan.

Untungnya, pemerintah segera mengambil langkah tegas dengan melakukan lockdown di Provinsi Hubei yang merupakan sumber virus tersebut. Pada 23 Januari silam, pemerintah merumahkan 60 juta penduduk di sana. Langkah ini dianggap efektif untuk menghalangi penyebaran virus corona, apalagi karena didampingi beberapa solusi lain seperti menambah jumlah rumah sakit.

Advertisement

Perlahan-lahan kondisi China pun membaik. Kasus virus corona berkurang drastis. Bahkan menurut laporan Worldometers , hanya ada 30-an laporan kasus di China setiap harinya sejak April 2020. Para penduduk pun mulai bisa beraktivitas seperti biasa. Bahkan pemerintah berencana mengakhiri lockdown di Wuhan pada 8 April mendatang.

Namun, ternyata muncul sejumlah kasus virus corona baru di China. Kali ini pasien yang positif justru tak menunjukkan gejala

Para petugas medis di China via www.cnnindonesia.com

Dilansir dari CNN , sebagian besar kasus baru di China berasal dari pendatang. Pemerintah khawatir virus ini kembali menyebar dari warga asing atau warga mereka yang baru datang dari luar negeri. Kekhawatiran ini dianggap masuk akal, apalagi jumlah kasus di negara-negara luar China memang semakin bertambah.

Kali ini, para pasien yang positif lebih sulit terdeteksi karena tak menunjukkan gejala virus corona. Beberapa hari lalu, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan ada 1.075 penduduk yang positif virus corona tanpa menunjukkan gejala. Jumlah ini dikhawatirkan akan terus meningkat dan mengancam masyarakat.

Advertisement

Untuk mencegah penyebaran virus corona gelombang kedua, China melakukan lockdown pada Kota Jia. Pemerintah merumahkan 600 ribu penduduk

Petugas di Henan sedang menyemprot disinfektan via 7news.com.au

Kota Jia di Provinsi Henan di-lockdown setelah muncul tiga kasus virus corona yang berasal dariĀ  seorang pendatang, seperti dilansir dari Tempo . Melalui media sosial pada Rabu (1/4), pemerintah setempat mengumumkan bahwa pihaknya memperketat pembatasan di kompleks dan pemukiman.

Penduduk Kota Jia yang berjumlah 600 ribu jiwa dilarang keluar dan masuk tanpa alasan kuat. Supaya bisa berangkat kerja, para pekerja kantor harus mempunyai izin yang dikeluarkan oleh perusahaan. Mereka pun harus memakai masker dan diukur suhu tubuhnya saat di luar rumah. Penggunaan transportasi sehari-hari juga diatur berdasarkan pelat nomor. Bahkan semua toko ditutup kecuali supermarket, apotek, rumah sakit, pasar makanan, SPBU, dan hotel.

Setiap dua hari, masing-masing keluarga diminta menugaskan satu orang untuk pergi ke luar rumah dan membeli kebutuhan mereka. Semoga para penduduk bisa menyesuaikan diri dengan kondisi baru di sana. Mari kita doakan agar kebijakan locdown di Kota Jia bisa mengurangi penyebaran virus corona di China.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Seorang makmum yang taat :)

CLOSE