Fenomena Topi Awan Selimuti Sejumlah Gunung di Indonesia. Awas, Kata Ahli Bisa Jadi Tanda Bahaya

Fenomena topi awan di gunung

Nggak sedikit fenomena alam yang menyita perhatian kita karena keindahannya. Sebagian ada yang bisa dijelaskan dan dipelajari, tapi sebagian lagi tidak –atau belum, entah karena lokasinya yang sulit digapai dengan teknologi saat ini atau karena dinilai terlalu berbahaya untuk dicari tahu lebih lanjut.

Advertisement

Belakangan warganet dikejutkan dengan adanya fenomena yang bisa dibilang nggak biasa. Fenomena ini menyelimuti sejumlah gunung di Indonesia, mulai dari Gunung Merapi, Merbabu, Lawu, dan Arjuno. Dalam foto-foto yang beredar di dunia maya tampak puncak gunung-gunung di atas tertutupi semacam awan yang berbentuk mirip topi. Makanya kemudian fenomena itu disebut topi awan. Walau di foto kelihatan cantik, tapi ahli ingatkan kalau fenomena itu bisa jadi tanda bahaya!

Beberapa waktu lalu, warganet berlomba-lomba mengunggah foto gunung di daerah masing-masing yang terlihat seperti sedang memakai topi

Akun @merapi_news di Twitter mengunggah foto 4 gunung yang tampak diselimuti topi awan. Semuanya terlihat begitu cantik dengan “topi” di bagian puncaknya. Topi itu merupakan sekumpulan awan yang memang terbentuk secara bersamaan karena gunung-gunung itu menghadapi terpaan angin lokal dengan udara yang relatif lembab dan dingin, seperti kata Ma’rufin Sudibyo, ahli astronomi dalam Kompas .

Advertisement

Topi awan itu dalam dunia klimatologi disebut sebagai awan lentikular, awan yang terbentuk saat udara menabrak suatu penghalang besar, dalam hal ini puncak gunung

Awan lentikular via www.kaskus.co.id

Topi awan atau awan lentikular termasuk fenomena yang sebenarnya umum terjadi. Awan lentikular terbentuk saat aliran udara menabrak penghalang besar atau dalam kasus ini puncak gunung, sehingga membentuk pusaran yang statis atau menetap. Awan itu bisa bertahan berjam-jam, bahkan berhari-hari. Umumnya awan lentikular terbentuk pada pagi atau sore hari di mana udara cenderung lebih dingin. Tapi ada juga saat di mana awan ini muncul di siang hari, asal syarat pembentuknya terpenuhi.

Awan jenis lentikular memang cantik jika difoto, namun ahli dari BMKG peringatkan tanda bahaya dari kemunculan awan ini

Pertanda bahaya via www.kaskus.co.id

Menurut Kepala Sub Bidang Prediksi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra, kemunculan awan lentikular bisa jadi merupakan tanda bahaya. Ini karena adanya awan di puncak gunung biasanya menandakan telah berhembus angin selevel badai. Kondisi ini tentu sangat berbahaya bagi pesawat yang melintas karena bisa menyebabkan turbulensi hingga kehilangan ‘altitude‘ secara cepat.

Meski begitu, Agie mengatakan kalau keberadaan awan ini masih relatif aman untuk pendaki. Namun, ia tetap meminta semua untuk waspada apalagi biasanya cuaca akan jadi lebih dingin ketika awan ini muncul.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE