*Kamis Mistis menghadirkan kisah-kisah yang terdengar nggak masuk akal, tapi memang ada di sekitar kita. Kali ini, seseorang yang mengaku memiliki jin penjaga (khodam) berbagi pengalaman hidupnya. Adakah kejadian ganjil yang dialaminya?
Tak ada yang aneh dengan kehidupan Mita (nama samaran) selama ini. Hingga usia 25 tahun, ia menjalani hidup yang bisa dikatakan normal, layaknya teman-teman sebayanya. Namun, kematian sang nenek beberapa waktu lalu membuatnya cukup bertanya-tanya sekaligus nggak percaya; benarkah keluarganya memiliki khodam (jin penjaga) yang diwariskan turun-temurun?
Pertanyaan ini bukan tiba-tiba muncul di kepala Mita. Ada satu kejadian yang memantiknya untuk meruntutkan lagi perjalanan hidupnya ke belakang. Sampai di satu titik, ia ingat ucapan mendiang sang nenek dan kejadian di masa kecil yang rasanya di luar logika manusia.
Sebenarnya, Mita sendiri sampai detik ini masih diliputi keraguan tentang jin penjaga yang konon katanya memang ada untuk melindunginya. Kendati demikian, beberapa penggalan kejadian di masa lalunya layak untuk dibagikan.
Kira-kira Mita beneran punya jin penjaga atau nggak, ya?
Kisah ini berawal dari tindakan ganjil sang ibu saat nenek Mita meninggal dunia
Di sore hari sekitar tahun 2008, Mita baru saja menyuapkan tiga sendok nasi ke mulut neneknya yang terbaring sakit. Seingat Mita, umur sang nenek sudah mendekati 100 tahun. Usia renta menyebabkan kesehatan neneknya menurun.
Tak berselang lama setelah Mita menyuapkan makanan, neneknya mengalami kejang-kejang. Tentu saja kejadian ini mengejutkan, apalagi mengingat sang nenek makan dengan lahap sebelumnya dan nggak ada tanda-tanda sakit yang serius. Mita memilih untuk melipir sebentar dari kamar nenek, membiarkan ibu, ayah, paman, dan bibinya untuk mendekat. Itulah saat Mita kehilangan nenek untuk selamanya.
Dengan kesedihan dan ketabahan, satu per satu anak-anak neneknya keluar kamar. Sementara itu, ibu Mita masih bertahan di samping tubuh nenek yang dingin. Mita melihat cairan putih berbusa seperti warna tulang keluar dari mulut nenek. Mita pikir, ibunya hendak mengelap cairan itu, tapi di luar dugaan, ibu melakukan tindakan yang menghentakkan kesadaran Mita…
“Ibu, kenapa minum cairan itu?” tanya Mita dengan raut wajah yang kaget.
“Ssst… nggak apa-apa. Nanti ibu kasih tahu,” ujar sang ibu dengan tenang sembari merawat jasad nenek.
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!
Selepas kejadian itu, Mita baru tahu alasan di balik tindakan ibunya. Konon katanya, cairan dari mulut nenek itu adalah bentuk adanya penjaga yang melindungi nenek semasa hidupnya. Menurut kepercayaan leluhur keluarganya, jika pemilik jin penjaga meninggal dunia dan muncul cairan, maka keturunan orang itu harus meminumnya sebagai wujud pewarisan. Akhirnya, jin penjaga diwariskan secara turun-temurun.
Sebenarnya, Mita nggak pernah pusing soal keberadaan jin penjaga dalam keluarganya. Meski sulit dipahami oleh nalarnya dan cenderung nggak percaya, Mita menerima cerita itu sebagai keunikan semata.
Salah satu wujud jin penjaga | Illustration by Hipwee
Katanya, jin penjaga tersebut kemungkinan besar akan diwariskan pada Mita nanti
Sifat yang turun-temurun membuat jin penjaga nggak akan selamanya ada di sekitar ibunya. Akan ada masa di mana jin penjaga itu berpindah ke Mita, yakni saat ibunya meninggal dunia. Meskipun mendengar penuturan itu, Mita sama sekali nggak mau menganggapnya serius. Namun, ada satu hal yang sebenarnya mengusik Mita tentang jin penjaga atau sering disebut khodam ini.
Jadi, seperti cerita-cerita yang beredar, jin penjaga memang bisa didapatkan secara turun-temurun melalui silsilah keluarga. Akan tetapi, jin penjaga bisa didapatkan seseorang setelah lahir tanpa ada kaitannya dengan garis keturunan. Kalau merunut masa kecilnya, Mita ternyata pernah diberi ‘penjaga’ oleh sesepuh di desanya.
Dalam ingatan, sebelum memasuki usia sekolah TK, Mita pernah nggak bisa berjalan berbulan-bulan. Waktu itu, Mita nggak merasakan sakit sama sekali, tapi kakinya terasa lemas. Ketika diperiksa ke berbagai layanan medis, semua dokter nggak menemukan penyakit apa pun pada tubuh Mita.
Ia bisa kembali berjalan usai datang ke sesepuh yang dipercaya memiliki kekuatan supernatural. Selama hidupnya, sesepuh itu memang sering dijadikan rujukan ketika ada anak bayi atau anak kecil yang konon sering disukai makhluk astral. Kalau diingat-ingat lagi, kejadian itu bukan kejadian pertama bagi Mita. Sebelumnya, Mita yang masih kecil juga pernah diajak ke sesepuh itu.
Dari pengalaman itu, Mita mulai berpikir dan sedikit menduga, “Jangan-jangan ia punya jin penjaga.”
Omongan ibunya bikin Mita semakin berpikir tentang jin penjaga yang melindunginya, apalagi ada kejadian-kejadian aneh ini…
Nggak mau sok tahu, Mita mengabaikan dugaannya sendiri selama bertahun-tahun hingga ia dewasa. Namun, gara-gara omongan ibunya ini, Mita kembali pada kesimpulan kalau dirinya memang punya jin penjaga.
“Selain karena pertolongan Tuhan, kamu akan celaka kalau nggak ada penjaga,” kata ibu seketika.
Waktu itu, Mita pulang dari sekolah dengan mengendarai sepeda. Sesampainya di rumah, orang tuanya baru sadar jika sepeda itu sudah rusak. Jadi, ada bagian yang menghubungkan rangkaian sepeda itu (Mita lupa nama bagian tersebut). Nah, jika bagian itu hilang, sepeda akan terbagi menjadi dua.
Sementara itu, Mita sendiri sadar bahwa bagian itu sudah hilang sejak dua hari sebelumnya. Ia nggak tahu kalau bagian itu sangat krusial dalam rangkaian sepeda, makanya bersikap nggak peduli saja.
Kata-kata itu sejujurnya makin membuat Mita mempertanyakan soal jin penjaga. Nggak sampai di situ saja, sang ibu pernah mengatakan bahwa hampir semua tanda ‘bahaya’ yang dimimpikan oleh Mita adalah bentuk jin penjaga melindunginya. Inilah jin penjaga yang didapatkan Mita saat masih kecil, bukan jin penjaga warisan leluhurnya.
Tak banyak orang di sekitarnya tahu, Mita kerap memimpikan suatu kejadian yang hampir sepenuhnya terjadi di hidupnya. Biasanya mimpi itu tentang kejadian yang akan mencelakakan Mita. Seolah Mita diberi pertanda. Meskipun kejadian buruk tetap terjadi dan Mita nggak bisa mencegahnya, mimpi-mimpi itu membantu Mita untuk lebih berhati-hati dan siap menghadapi segala peristiwa.
Semua keganjilan itu memang nggak bisa membuktikan adanya jin penjaga. Mita sendiri pun masih ragu mempercayai sepenuhnya, tapi hal yang pasti, ia disebut-sebut memang punya khodam.
Kalau menurut SoHip, kira-kira orang yang punya jin penjaga itu, bagaimana cirinya?