Kata Oppa Resmi Masuk KBBI, Begini Nih Proses Kata Asing Jadi Bahasa Serapan

Bagi penggemar dunia hiburan seperti drama, film, musik, dan variety show Korea pasti sudah nggak asing lagi dengan kata ‘oppa’, kan? Bagi yang bukan penggemar sekali pun, mungkin pernah mendengar kata ini dalam percakapan atau teks di media sosial. Kata oppa memang berasal dari Bahasa Korea. Namun, baru-baru ini kata oppa masuk KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), loh.

Advertisement

Kabar ini tentu membuat publik penasaran dan mengeceknya langsung di KBBI Kemendikbud Daring. Hasilnya, ternyata benar ada, loh SoHip! Tapi, tentu masih banyak yang penasaran nih, kok bisa bahasa asing jadi bahasa serapan? Apa kriteria dan bagaimana prosesnya ya?

Kata ‘oppa’ masuk KBBI sejak pemutakhiran baru pada April 2021

kata oppa masuk KBBI

Oppa di KBBI | Tangkapan layar KBBI Kemendikbud Daring

Kata ‘oppa’ biasanya mungkin kamu dengar dari dialog-dialog di drama atau film Korea. Kata ini digunakan perempuan untuk memanggil laki-laki yang lebih tua. Kata ‘oppa’ yang merupakan bahasa Korea ini sekarang sudah masuk KBBI. Hal ini diketahui dari unggahan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui media sosial Instagram pada Kamis (14/7) kemarin.

Meski baru menjadi sorotan publik, tapi ternyata berdasarkan penelusuran Hipwee diketahui bahwa kata ‘oppa’ masuk KBBI sejak pemutakhiran baru pada April 2021 kemarin. Ketika ditelusuri di KBBI Kemendikbud Daring, maka bisa kita temukan artinya dengan jelas, yaitu:

Advertisement

“[n Kor] panggilan dari perempuan kepada laki-laki lebih tua, biasanya yang memiliki hubungan dekat atau sudah saling mengenal cukup lama (seperti kakak kandung, teman, atau kekasih)”

Kriteria suatu kata dalam istilah asing bisa menjadi kata serapan bahasa Indonesia

kata oppa masuk KBBI

Budaya Korea | Foto oleh Ksniya dari Unsplash

Sejak kabar kata asing ‘oppa’ masuk KBBI ramai dibicarakan, banyak orang yang penasaran kenapa harus Bahasa Korea dan kenapa harus kata ‘oppa’. Ternyata, terdaftarnya kosakata bahasa asing nggak serta merta langsung diterjemahkan dalam KBBI, loh. Melansir dari Narasi, Pendiri Narabahasa Ivan Lanin menjelaskan bahwa ada 3 kriteria bahasa asing diserap ke Bahasa Indonesia.

Advertisement
  • Pertama frekuensi kemunculan kata, seberapa luas penggunaan dan pengaruhnya.
  • Kedua, keunikan kata.
  • Ketiga, makna konotasinya bagus.

Terdaftaranya kosakata bahasa Korea di KBBI sebenarnya nggak lepas dari tingginya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap hasil budaya Korea mulai dari  drama, musik, yang kemudian merambah ke bahasa dalam teks dan lisan, bahkan hingga kuliner. Kelekatan budaya inilah yang menjadi pertimbangan suatu bahasa asing diserap ke bahasa Indonesia.

Apalagi, bahasa Indonesia sebenarnya sangat terbuka dengan bahasa asing, jadi nggak hanya Korea saja. Bahasa Indonesia biasanya menyerap dari bahasa bangsa-bangsa yang telah menjajah Indonesia, seperti portugis dan Belanda. Selain itu, juga dari bangsa-bangsa yang memiliki hubungan budaya seperti Arab, India, dan Cina.

Melansir dari Kompas.id, dalam suatu gelaran literasi yang dilaksanakan pada 2020 silam, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Kemendikbud Hurip Danu Ismadi mengatakan, bahwa setiap tahun rata-rata ada tambahan 6 ribu hingga 8 ribu kosakata baru. Dari jumlah tersebut, porsi terbesarnya adalah dari bahasa asing, dari pada bahasa daerah.

Cara penyerapan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia

Ketika suatu kosakata asing sudah memenuhi kriteria-kriteria untuk dijadikan bahasa Indonesia serapan, maka ada beberapa cara yang dilakukan oleh tim riset bahasa. Melansir dari Balai Bahasa Kemendikbud, ada 4 cara yang biasanya ditempuh dalam proses penyerapan bahasa ini, yakni:

Cara adopsi, terjadi apabila pemakaian bahasa mengambil bentuk dan makna kata asing yang diserap keseluruhan. Contonya: plaza, oppa

Cara adaptasi, terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil makna kata asing yang diserap dan ejaan atau cara penulisannya disesuaikan ejaan bahasa Indonesia. Contohnya: pluralisasi, maksimal.

Cara penerjemahan, terjadi apabila pemakai bahasa mengambil konsep yang terkandung dalam kata bahasa asing, kemudian mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Contohnya: percepatan-acceleration, proyek rintisan-pilot project, uji coba-try out.

Kosakata Korea yang sudah masuk KBBI

Selain ‘oppa’ ada beberapa istilah dalam Bahasa Korea yang sudah masuk KBBI, yakni:

1. Bancan:

  • Makanan pendamping nasi khas Korea, dapat terbuat dari daging, ikan, sayur, dan lainnya, biasa disajikan dalam piring-piring kecil dengan porsi terbatas

2. Bibimbap:

  • Makanan khas Korea berupa nasi, daging, sayuran, dan sebagainya serta bumbu yang dimakan dengan mencampurkan semua bahan tersebut, dapat dilengkapi telur mentah atau matang

3. Bingsu:

  • minuman berupa es yang diserut menyerupai salju dan diberikan tambahan gula, kacang tanah, buah, dan berbagai pugasan lain

4. Bulgogi:

  • Makanan khas Korea berbahan dasar daging yang dibumbui kecap asin, gula, dan rempah lain, diolah dengan cara dipanggang atau digoreng

5. Gocujang:

  • Pasta cabai yang terbuat dari bubuk cabai, tepung beras ketan, tepung kedelai yang difermentasi, dan garam yang biasa digunakan sebagai bumbu dalam masakan Korea

6. Handok:

  • Baju tradisional Korea berupa atasan berlengan panjang menyerupai jaket berkerah V yang diikat pita dan dipadukan dengan rok panjang berpinggang tinggi dan berpotongan lebar di bagian bawah bagi perempuan atau celana longgar panjang bagi pria, biasa digunakan pada acara formal seperti pernikahan dan upacara kematian atau hari peringatan nasional

7. Kimci:

  • Makanan khas Korea berupa acar pedas yang dibuat dari sayuran seperti kubis dan lobak yang digarami, dibumbui (dengan bawang putih, cabai merah, jahe, pasta ikan teri, dan sebagainya), kemudian difermentasikan

8. Mandu:

  • Pangsit khas Korea, biasanya menggunakan tofu

9. Manhwa:

  • Komik khas Korea

10. Mokbang:

  • Siaran langsung atau video yang mempertontonkan orang memakan banyak makanan untuk hiburan, biasanya disiarkan secara daring

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE