Menyoal Pink Tax, Inikah Akar Perbedaan Harga Produk Laki-laki dan Perempuan?

Makin lama, hal ini diterapkan tanpa memperhatikan kebutuhan sebenarnya

Sadar nggak beberapa produk seperti perawatan wajah untuk cewek dan cowok dibuat berbeda? Jika jeli memperhatikan, warna produk cewek kebanyakan identik dengan warna merah muda. Sementara itu, produk cowok dominan dengan warna hitam atau biru. Selain warna, harga produknya juga berbeda. Produk khusus cewek cenderung dibanderol lebih mahal ketimbang produk dengan kegunaan yang sama, tapi dibuat untuk cowok.

Konon katanya, pelabelan “for men” atau “for women” pada produk-produk tertentu dilakukan demi menyesuaikan kebutuhan masing-masing gender. Tujuannya biar cewek maupun cowok benar-benar mendapatkan produk yang tepat.

Mengapa ada perbedaan dari segi harga dan warna untuk produk cewek dan cowok?

Produk apa aja yang dibedakan berdasarkan gender?

Banyak tanda tanya besar di balik perbedaan produk cewek dan cowok yang sebenarnya bisa kita bedah dengan mengupas soal pink tax. Istilah ini mungkin terdengar nggak lazim, tapi penerapan sistemnya udah bukan hal baru lagi, terutama di dunia bisnis.  Benarkah gara-gara pink tax ini, kaum cewek mendapatkan harga produk yang lebih mahal dengan kualitas yang sebenarnya yang nggak jauh beda dibandingkan dengan produk cowok?

Simak yuk penjelasannya!

Mengenal pink tax dan kontroversi yang melingkupinya

Pink tax atau disebut juga pajak merah mudah dapat diartikan sebagai pajak tambahan yang harus dibayar cewek ketika membeli produk atau jasa tertentu. Mengutip tulisan Mackenzi Lafferty, The Pink Tax: The Persistence of Gender Price Disparity, masih banyak orang yang nggak sadar dengan pink tax sehingga pajak ini dapat julukan sebagai pajak tersembunyi.

Sederhananya, pink tax merupakan penetapan harga berdasarkan gender. Sebenarnya istilah ini nggak merujuk pada pajak, tapi pada biaya ekstra yang sengaja dibentuk produsen. Selama ini, pink tax dinilai sebagai diskriminasi harga dengan menggunakan gender sebagai alasannya. Para perempuan diminta secara nggak langsung untuk membayar lebih mahal demi mendapatkan produk yang fungsinya saama seperti produk yang dibuat untuk cowok.

Sayangnya, dasar penerapan pink tax ini dipertanyakan. Dalam beberapa riset tentang pink tax, justru ditemukan bahwa kualitas porduk untuk cewek dan cowok nggak berbeda alias sama. Lantas, muncul pertanyaan besar: kok produk yang dibuat untuk cewek lebih mahal? Menurut Jennifer Weiss-Wolf, pengacara sekaligus wakil presiden untuk Brennan School of Justice di NYU School of Law, pink tax sekadar skenario agar perusahaan menghasilkan pendapatan lebih semata.

Macam-macam produk dan harganya yang dibedakan sesuai gender. Benarkah produk cewek lebih mahal?

Pink Tax

Diskriminasi harga produk cewek dan cowok | Illustration by Hipwee

Studi dari New York City Department of Consumer Affairs menghebohkan banyak orang pada tahun 2015. Pasalnya, dari total 794 produk yang diteliti, ada perbedaan harga produk cewek dan cowok yang cukup timpang.  Hasil studi menyebutkan, rata-rata produk cewek harganya 7% lebih mahal dibanding produk cowok untuk jenis produk yang serupa atau bahkan identik.

Berikut ini persentase harga produk cewek dibanding harga produk cowok sesuai kategorinya:

  • 7% lebih mahal untuk mainan dan aksesori
  • 4% lebih mahal untuk pakaian anak-anak
  • 8% lebih mahal untuk pakaian dewasa
  • 13% lebih mahal untuk produk perawatan diri
  • 8% lebih mahal untuk produk perawatan kesehatan atau rumah

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini