16 Gambaran Betapa Gemas Kehidupan Sehari-Hari Cewek yang Tingginya di Bawah Rata-Rata

Cewek tinggi di bawah rata-rata

Gendut dikatain, kurus dinyinyirin, rajin dibilang cari muka, malas dibilang nggak punya daya. Ah, hidup di zaman sekarang terlalu berat bebannya. Apalagi kalau keseharian sering dibagikan ke media sosial. Sudah deh, mulai dari teman sampai seseorang yang nggak dikenal akan turut memberikan komentar. Apalagi kalau sudah menyangkut fisik seperti tinggi badan yang jauh di bawah orang-orang kebanyakan. Rasanya ada saja celahnya untuk dijelek-jelekkan.

Namun sebagai kaum yang sadar bahwa tinggi badannya di bawah rata-rata, kami nggak patah arang. Justru kami malah bangga dengan tinggi badan yang bisa dikatakan mini ini, sebab kami yang tingginya di bawah rata-rata itu istimewa. Kalian saja yang belum sepenuhnya membuka mata dan melihat betapa beruntungnya kami sebagai manusia. Seperti ilustrasi karya Three Under The Rain di bawah ini. Di dalamnya kamu akan menemukan hal-hal yang hanya bisa dirasakan orang-orang pendek nan mungil seperti kami. Coba dibaca sampai bawah, kalian pasti iri dengan hal-hal yang jarang atau nggak pernah kamu alami ini~

1. Nggak di sekolah, kampus, atau pas sudah kerja, kaki selalu nggak sampai lantai pas duduk di kursi. Sempat juga kepikiran kalau kursinya terlalu tinggi~

Selalu…selalu dapet kursi yang tinggi gini~ via www.instagram.com

2. Bagi kami, teman baik itu banyak macamnya. Salah satu sahabat yang selalu setia di rumah adalah tangga kecil ini. Lumayanlah buat nambah tinggi saat mau ngambil barang di atas sana

Salah satu jalan keluar dari masalah di rumah. 🙂 via www.instagram.com

3. Perihal beli celana selalu buat kami kepayahan. Beli ukuran dewasa selalu kepanjangan, tapi kalau beli ukuran anak-anak malu sama umur yang udah kepala dua

Sebuah kebimbangan: beli ukuran dewasa atau anak-anak. via www.instagram.com

4. Jadi gini, tiap foto bersama kami selalu ditempatkan paling depan. Namun seringnya kamilah yang justru kelihatan mata ke atas doang

Lumayanlah keliatan dikit. Dikit banget. :’) via www.instagram.com

5. Baju-bajumu juga sering dikira bekas kakak atau bahkan orang tuamu. Apalagi tiap beli baju lengannya selalu kepanjangan dan kegedean gitu 🙁

Ini baju baru ya. Bukan bekas. -_- via www.instagram.com

6. Lebih miris pas kami beli gaun di online shop. Niatnya beli gaun mini yang kekinian, tapi begitu barang sampai dan kami pakai malah mirip mukena kegedean

Foto di online shop kadang menipu. via www.instagram.com

7. Inilah mengapa kami benci mesin cuci, kardus, dan benda-benda tinggi lainnya. Soalnya pas mau ngambil sesuatu di dalamnya suka nyangkut karena tangan nggak sampai dasarnya

Sering nyangkut gini. via www.instagram.com

8. Agaknya kami harus ekstra teliti lagi pas mau belanja Niatnya beli sling bag biar hits kayak di Instagram, tapi malah berakhir kepanjangan kayak gini. Sedih kami tuh kalau mau panjat sosial hits aja susahnya setengah mati!

Selalu, selalu kepanjangan kalau beli sling bag. via www.instagram.com

9. Nggak tahu harus sedih atau malah senang, soalnya tiap kali keluar rumah kami selalu dianggap masih kecil dan perlu bimbingan orang tua

Paling sering terjadi waktu mau beli tiket nonton film sih. via www.instagram.com

10. Iya, iya, kami tahu kok kalau iseng itu menyenangkan. Namun kalau isengnya mengandalkan fisik gini, kan, nggak adil! Kursi mana kursi?!

Makanan paling enak selalu diumpetin di bagian paling atas. Kejam! via www.instagram.com

11. Lagi-lagi kaki yang nggak sampai napak ke lantai. Kalau yang tadi kursi, sekarang sofa yang bahkan buatmu serasa selonjoran

Sofanya kegedean. Bukan kami yang kurang tinggi. via www.instagram.com

12. Kadang kami juga dibuat resah saat mau berenang. Mau masuk kolam anak-anak, tapi muka udah punya mata panda. Mau ke kolan dewasa, tapi takut tenggelam~

Kebimbangan jilid 2: masuk kolam anak-anak atau dewasa. via www.instagram.com

13. Lain lagi kalau kami nonton pertunjukkan musik atau terjebak dalam keramaian. Udah nggak bisa gerak, kadang tinggi kami juga hanya sebatas ketiak orang. Hm, aromanya~

Hanya bisa diam dan menahan indra penciuman saja. via www.instagram.com

14. Eits, tapi jangan salah! Paling nggak, kami nggak punya sejarah kelam terantuk pintu karena ketinggian. Aman deh dahi!

Dahi kami selalu selamat dari pintu! Nggak seperti kalian. 😛 via www.instagram.com

15. Nggak ada juga cerita badan nggak muat saat mau berendam di bathtub. Malah masih banyak tuh ruang yang tersisa!

Kaki bisa leluasa cipuk-cipuk tanpa halangan. via www.instagram.com

16. Tapi yang jelas, kami dengan tinggi nggak semampai ini selalu menjadi sosok paling nyaman untuk dipeluk pasangan. Mau kecup di kening atau di pipi, nggak membuat pacar kerepotan. Pas!

Sini kecup dulu, Mz~ via www.instagram.com

Gimana? Masih mau memandang kami yang kurang tinggi ini sebelah mata? Atau malah iri karena hal-hal ini hanya kami yang bisa merasakannya? Namun ada satu hal yang jauh lebih penting. Mau berpostur tinggi atau mini, harusnya kegiatan body shaming dalam bentuk apa pun sudah saatnya dikurangi. Iya nggak?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.

CLOSE