Selama ini, sobat miskin nggak malu lagi menunjukan jati dirinya di media sosial. Ketika ada kelakuan orang kaya yang bikin heboh, mereka lantang menjerit “sobat miskin can’t relate” atau “jiwa kemiskinanku bergetar”. Bagus, pertanda mereka sudah berdamai dengan nasibnya sendiri. 😀
Fenomena ini jadi makin seru semenjak adanya pengklasifikasian benda yang menjadi identitas sobat miskin. Lah, bisa gitu? Masa sih cuma sobat miskin doang? Langsung saja simak, benda apa sajakah itu? Cekidot!
1. Katanya pakai provider 3 adalah ciri sobat miskin, sedang anak sultan pakai Telkomsel. Kalau yang hapenya dual sim terus pakai keduanya?
2. Pakai Xiaomi dianggap sobat miskin, sedang iPhone dianggap berada. Ehm, iPhone-nya beli tunai atau kreditan? Jangan gampang nge-judge, Sheyeeng :))
3. Dari jenis motor, Honda Beat kena getahnya dianggap sebagai motor sobat miskin. Lihatlah betapa nyamannya motor ini buat harian 😀
4. Takabur jika ada yang menganggap mi instan makanan sobat miskin. Jangan ngadi-ngadi! Mi instan makanan sejuta umat
5. Pakai Wi-Fi kampus bukan berarti miskin, kita hanya memanfaatkan fasilitas yang sudah dibayarkan. Kecuali pembayaran SPP-nya lewat kasir, barulah ada alasan nugas di kedai kopi 😀
6. Mirisnya, yang suka ngatain orang pakai baju awul-awul adalah mereka yang hobi membeli baju secondhand milik teman. Sama aja, woi!
7. Kenapa sih sampai helm aja diklasifikasiin? Bukannya yang penting fungsinya, ya? Udah standar SNI kok helm ini
Pengklasifikasian ini makin bikin warganet punya bahan bikin konten. Meski sebenarnya jadi nggak seru kalau yang melempar jokes bukan sesama sobat miskin. Yang seharusnya lucu jadi hambar. Bias jadi kayak ngeledek. Lagian juga ngapain sih dibeda-bedain? Toh, kan, yang penting fungsinya.
Kalau pakai kartu 3, motor Beat, atau hape Xiaomi kita kebutuhan kita sudah meresa terpenuhi, ngapain dipermasalahin? Jangan ngadi-ngadi, ah! Kayak nggak penah pakai benda-benda di atas aja.