Review Film Riki Rhino: Animasi Apik yang Angkat Betapa Mirisnya Nasib Badak Sumatera

Review film Riki Rhino

7/10

Dengan ringan, film Riki Rhino mengangkat isu perburuan satwa liar di Indonesia. Kelakuan para tokohnya yang lucu akan membuat penonton tertawa sepanjang film. Kualitas visualnya juga cukup memuaskan.

Selama ini, Indonesia belum banyak merilis film animasi garapan anak bangsa. Maka dari itu, munculnya film Riki Rhino menjadi angin segar di bioskop. Bukan sekadar karya animasi biasa, film ini juga mengangkat isu penting yang sudah seharusnya jadi perhatian kita semua di Indonesia. Isu yang diangkat adalah pelestarian lingkungan, khususnya kehidupan hewan liar di hutan. Pesan penting yang dikemas dengan jenaka dalam film ini, membuat Riki Rhino yang dirilis pada 27 Februari 2020 lalu ini cocok banget ditonton oleh penonton segala usia.

Riki Rhino adalah karya sutradara Erwin Budiono, dengan penulis naskah Cassandra Massardi dan Jony Yuwono. Film ini dibuat oleh studio produksi Batavia Pictures. Para pengisi suaranya merupakan para artis terkenal yang menghayati peran masing-masing. Penasaran seperti apa filmnya? Yuk simak ulasan berikut~

Film ini mengisahkan seekor badak bernama Riki yang kuat dan tangguh. Namun tatkala kehilangan culanya, Riki menjadi tidak percaya diri

Riki yang pemberani via rikirhino.com

Riki (pengisi suara: Hamish Daud) digambarkan sebagai pahlawan yang berani. Dia nggak ragu sedikit pun untuk membantu hewan yang sedang kesulitan. Cula yang dimilikinya seolah memberi kekuatan ekstra. Namun suatu hari, ada seorang pemburu serakah bernama Mr. Jack yang mengambil cula milik badak sumatera ini. Riki langsung merasa nggak percaya diri. Dia bagaikan Samson yang menjadi lemah setelah rambutnya dicukur.

Dalam situasi itu, syukurlah hadir sahabat Riki yang bernama Beni (Ge Pamungkas). Bebek yang cerewet ini rela melakukan apa pun agar Riki kembali seperti dulu. Lantas mereka berdua berpetualang demi memperoleh cula yang baru. Sepanjang perjalanan, keduanya membantu hewan-hewan yang kesulitan. Riki diberi sebuah batu sakti oleh setiap hewan yang ditolongnya. Berkat batu-batu tersebut, dia mempunyai kekuatan super yang bisa mengubahnya menjadi berbagai jelmaan hewan. Lantas apakah dia akan tetap mencari culanya? Tonton aja sendiri supaya lebih puas~

Dengan cara yang jenaka, Riki Rhino menyisipkan isu penting seputar perburuan satwa liar di Indonesia. Para penonton diajak lebih peduli pada kelestarian alam di negara ini

Mr. Jack dan para bawahannya via rikirhino.com

Film ini membahas nasib hewan-hewan yang kesulitan akibat ulah pemburu. Ada yang ditembak, dijebak dengan perangkap, dikurung, dan masih banyak lagi. Semua itu dilakukan agar pemburu bisa menjual mereka dengan mahal. Serakah ya! Uniknya, isu mengerikan ini dibalut dengan jenaka. Tokoh Beni yang lucu dan cerewet sangat meramaikan suasana. Dia menjadi pelengkap yang cocok bagi Riki yang agak pendiam.

Sebagai film animasi Indonesia, kualitas visual Riki Rhino cukup memuaskan. Beberapa adegan yang menampilkan alam tampak indah dan khas

Riki bersama Beni dan teman singanya via rikirhino.com

Mungkin sebagian orang mengira kalau industri film animasi Tanah Air masih kuno. Stigma itu berhasil dipatahkan oleh film Riki Rhino yang menggarap visual dengan apik. Tokoh-tokohnya tampak bergerak dengan wajar, tidak terputus-putus seperti film animasi Indonesia zaman dulu. Perpaduan warnanya yang dominan hijau dan coklat juga cukup menarik. Kelebihan lainnya, beberapa adegan yang menyorot pemandangan hutan dari kejauhan tampak indah dan bergaya Indonesia banget.

Daya tarik lain dari Riki Rhino adalah para pengisi suaranya yang berasal dari kalangan artis. Nggak hanya Hamish Daud dan Ge Pamungkas

Hamish Daud bersama para penonton film Riki Rhino via rikirhino.com

Selain kedua nama itu, beberapa artis dan figur publik lainnya juga ikut mengisi suara. Di antaranya adalah Zack Lee sebagai Mr. Zack, Aurel Hermansyah sebagai Bebeb, Arsyi Hermansyah sebagai Tukik, Komika Cemen sebagai Jathul, Komika Mo Sidik sebagai Bogeng, bahkan Ridwan Kamil juga muncul sekilas sebagai Grada! Mereka menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton. Masing-masing mempunyai suara yang khas sehingga menambah ramai cerita.

Secara keseluruhan, film ini pastinya sangat menarik dan penting untuk ditonton orang Indonesia. Terutama buat anak-anak, bisa nonton film sambil belajar soal nasib badak Sumatera

Para pemburu via rikirhino.com

Riki Rhino mempunyai plot cerita yang sederhana dan gampang ditebak. Ini membuat filmnya mudah dipahami, tetapi di sisi lain jadi membosankan. Karakter para tokohnya juga biasa aja. Dibanding Riki yang merupakan tokoh utama, karakter-karakter seperti sepasang pemburu bernama Jathul dan Bogeng justru lebih menonjol karena mengalami perkembangan karakter paling besar.

Namun secara keseluruhan, film berdurasi 1 jam 32 menit ini menarik banget untuk ditonton bersama keluarga. Apalagi pesannya tentang menjaga kelestarian alam yang tentunya harus kita ajarkan kepada generasi muda. Mumpung masih ada di bioskop, yuk nonton!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tinggal di hutan dan suka makan bambu

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day