5 Alasan Warganet Twitter Nggak Butuh Filter Stories Kayak IG dan Facebook. Setuju Nggak nih?

Twitter filler stories

Ada wacana pembaruan Twitter. Salah satu yang digadang-gadang jadi inovasi baru ialah adanya fitur stories Twitter. Pengguna bisa membagikan aktivitasnya dalam bentuk video pendek persis seperti stories yang ada di Instagram atau Facebook.

Advertisement

Namun agaknya nggak semua warganet senang akan ini. Reaksi mereka terbaca jelas dalam tagar #RIPTwitter. Mereka sudah terlanjur nyaman sama Twitter degan format lama. Hipwee Hiburan sendiri punya jawaban sendiri atas wacana ini. Inilah 6 alasan Twitter nggak butuh stories di Twitter. Cekidot!

1. Fitur stories nggak cocok buat pengguna Twitter sebab banyak sobat miskin. Terus apanya yang mau dipamerin?

Nggak cocok sama sobat miskin via www.brilio.net

Twitter dipenuhi dengan sobat miskin yang suka mengeluh dan menertawakan nasib. Nggak cocok apabila diberi akses stories. Nggak ada yang bisa dipamerin! ๐Ÿ˜€ Mereka lebih suka apa adanya.

2. Fitur stories banyak disalahgunakan buat pamer. Dalam ajaran manapun riyaโ€™ itu nggak boleh ๐Ÿ˜€

Banyak kasus orang-orang pamer lewat instastories via today.line.me

Banyak orang lebih memilih Twitter lantaran tidak tahan dengan kelakuan warganet IG yang penuh dengan pencitraan. Makan dipamerin, jalan-jalan dipamerin, punya pacar dipamerin, semua dipamerin. Bukankah itu nggak baik?

Advertisement

3. Bisa jadi juga warganet Twitter takut kalau ada stories mereka jadi gampang iri. Mereka takut nggak pede lagi jadi sobat miskin

Lihat Rafathar yang notabene artis aja gerah, apalagi nanti lihat orang biasa pamer di stories Twitter via www.idntimes.com

Adanya tagar #RIPTwitter bisa jadi karena ketakutan sobat miskin membayangkan pergerakan lini masa ke depannya. Kalau ada fitur stories, kaum-kaum sultan bakal sering membagikan aktivitasnya yang penuh kehedonisan. Nah mereka takut iri dan khawatir jadi nggak pede sama diri sendiri nantinya.

4. Sejak awal daya tarik Twitter adalah teks, ketika mereka mencoba format audio visual sepertinya akan susah berhasil

Twitter disukai karena simpel via www.unsplash.com

Sejak dulu Twitter disukai karena kesederhanaannya. Membaca lini masanya nggak ribet kayak Facebook sebab kontennya dibatasi hanya 120 karakter. Pengguna udah terlanjur nyaman sama teks singkat, akan susah jika dijejali dengan fitur stories yang mana formatnya audio visual.

5. Fitur stories terlanjur melekat di IG, memaksakannya di Twitter mungkin akan sulit. Lihat saja Facebook, stories-nya jarang dipakai kan?

Sudah jadi ciri khas IG. Twitter punya ciri khas sendiri via tekno.kompas.com

Setiap media sosial punya identitas sendiri di mata penggunanya. Dan fitur stories benar-benar melekat di IG. Kalau pun dipakai di media sosial lain belum tentu berhasil. Lihat saja Facebook dan WA, jarang dipakai penggunanya kan? Nah apalagi Twitter. Apalagi kalau lihat trending #RIPTwitter, rencana pembaruan Twitter dengan menambah fitur stories ini jelas-jelas mendapat banyak tantangan dari warganet. Mungkin pada nggak rela Twitter akhirnya malah jadi mirip-mirip platform media sosial lainnya, soalnya banyak banget kan orang yang CLBK sama Twitter justru karena berani beda sendiri~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Fiksionis senin-kamis. Pembaca di kamar mandi.

Editor

Learn to love everything there is about life, love to learn a bit more every passing day

CLOSE