Beda Dengan Mereka yang Sering Ketemuan, Kalian yang Sama-sama Sibuk Justru Punya Masa Depan Dalam Hubungan

“Eh, malam Minggu, nih. Gak malmingan sama pacar?”
“Enggak, dia lagi ada acara kantor. Gue juga lagi nerjemahin dokumen klien, nih.”
“Yaelah, pacaran kalian kok gak ada romantis-romantisnya sih”

Banyak sekali orang yang mengukur tingkat kemesraan dan tingkat romantisme dalam hubungan melalui seringnya jalan atau ketemuan. Banyak yang bilang bahwa hubungan yang didasari oleh seringnya bertemu akan jauh lebih romantis daripada mereka yang sibuk dengan urusan pribadi.

Tapi apakah kuantitas pertemuan bisa serta merta menjadi tolak ukur romantisnya suatu hubungan? Nah, disini Hipwee akan menjelaskan alasan kenapa hubungan yang pasangannya sama-sama sibuk ternyata lebih punya masa depan daripada yang tiap hari ketemuan. Coba deh disimak!

Pasangan yang sama-sama sibuk paham benar bahwa kemesraan bukan untuk dipertontonkan. Bagi kalian, yang terpenting justru bagaimana sekarang harus berjuang.

Kemesraan kalian tidak untuk diumbar

Kemesraan kalian tidak untuk diumbar

Sebagai pasangan yang memang memiliki kesibukan sendiri-sendiri, kalian sadar benar bahwa mengumbar kemesraan di depan orang lain tak bisa jadi panutan. Mungkin alasannya bukan karena tak mau, tapi memang karena tak ada waktu. Kalian sudah sibuk memikirkan aktivitas yang kalian jalani.

Karena itulah kalian jadi punya definisi sendiri mengenai kemesraan dalam pacaran. Romantis itu ketika kamu tahu pasanganmu berjuang untuk dirinya sendiri, kamu, dan keluarga kecil kalian nantinya.

Berbeda dengan mereka yang sering bertemu, kalian tak lagi sibuk berdebat soal waktu. Kamu dan dia sama-sama tahu, ada cita-cita bersama yang sedang kalian tuju.

Jarang bertemu juga tak masalah

Jarang bertemu juga tak masalah

“Pacar lu gak ngajakin jalan? Ada film baru yang bagus, tuh”
“Hah? Enggak lah. Kan dia lagi sibuk kerja”
“Nggak bosen pacaran gitu mulu?”
“Nggak lah. Malah bosen kalau terus-terusan ketemu”

Sementara di luar sana banyak hubungan yang mengedepankan bertemu dan malah berakhir dengan bosan dan putus di tengah jalan. Kamu dan pasanganmu tahu betul mana yang jadi prioritas hubungan kalian. Kesibukan yang kamu dan dia jalani adalah pilihan bersama yang berorientasi pada masa depan berdua. Karenanya kamu tak mengeluh dan bahkan bersyukur punya pasangan yang mau diajak berjuang bersama.

Kalian yang sibuk memang jarang memiliki waktu bertatap muka, tapi justru kondisi itulah yang menempa kalian untuk belajar saling percaya.

Saling percaya

Saling percaya

“Kamu sama dia ‘kan jarang ketemuan, apa kamu gak khawatir dia jalan dengan orang lain, selingkuh dan minta putus?”

Namanya khawatir pasti ada aja. Tapi tetap saja disela-sela kesibukan itu kamu dan dia masih berusaha saling memberi kabar. Meskipun jarang bertemu dan komunikasi juga nggak yang intens banget, kamu dan dia sudah memupuk rasa saling percaya. Karena kalian sama-sama yakin bahwa kesibukan itu untuk kebaikan bersama.

Karena rasa saling percaya yang sudah teruji, cobaan yang datang silih berganti pun dapat dengan mudah dilewati.

Kepercayaan kalian sudah saling terjaga

Kepercayaan kalian sudah saling terjaga

Bukan rahasia lagi kalau dalam sebuah hubungan, saling menjaga kepercayaan adalah kuncinya. Bagi kalian yang sama-sama punya kesibukan, ujian kepercayaan sudah akrab jadi cerita sehari-hari. Karena memang jarang bertemu dan tak selalu intens berkomunikasi, kadang kepercayaan itu sedikit memudar. Tapi toh kalian tetap sabar melaluinya. Itulah yang membuat kamu dan pasanganmu istimewa. Kalian sudah terbukti mampu melewati ujian kepercayaan yang datang silih berganti.

Kesibukan yang sama-sama dijalani menunjukkan bahwa hubungan kalian sudah dewasa, bukan lagi model pacaran anak-anak SMP atau SMA.

Masak iya mau pacaran kayak anak SMP terus

Masak iya mau pacaran kayak anak SMP terus

“Duh, kamu kok gak pernah keliatan jalan sih. Katanya punya pacar.”
“Kan meski punya pacar gak harus jalan terus.”
“Kok betah sih pacaran kayak gitu? Sama-sama sibuk sendiri.”
“Yah, namanya juga mikirin masa depan. Masak iya gaya pacaran tetep sama kayak zaman SMA dulu?”

Kenapa dibilang dewasa? Karena kamu dan dia sudah berpikir untuk melangkah ke depan. Kalian sudah mulai memikirkan mengenai mau dibawa kemana hubungan kalian nantinya. Pacaran model anak-anak SMP dan SMA yang mesra-mesraan dan jalan-jalan sudah bukan lagi menjadi apa yang kalian cita-citakan. Kamu dan dia sama-sama memberikan keseriusan dalam hubungan. Itulah makna hubungan kalian. Tak hanya mengincar kesenangan sekarang, tapi juga masa depan bersama yang akan kalian tempuh nantinya.

Bagi mereka yang sering bertemu, pasangan adalah dia yang selalu bisa diajak diskusi. Tapi kamu yang sama-sama sibuk punya cara tersendiri agar bisa mandiri.

Gak terus-terusan minta ditemani

Gak terus-terusan minta ditemani via giphy.com

Kemandirian adalah salah satu bentuk kedewasaan hubungan kalian. Meski saling support tetap jadi pondasi hubungan, tapi kalian bisa kok mandiri tanpa menghambat pasangan. Berbeda dengan pasangan yang tiap hari manja dengan bilang “sayang, aku lagi sedih” dan semacamnya. Kamu dan dia sudah punya cara sendiri mengatasi masalah agar tak saling membebani.

Iya sih kalau kamu tengah ada masalah tetap curhat dan minta pendapatnya, tapi kamu tak melulu dan serta-merta menggantungkan masalahmu kepadanya. Itu juga yang membuat hubunganmu dan dia jadi lebih tahan banting.

Jarang bertemu bukan berarti kalian tak saling sayang. Toh kalian punya cara lain agar setiap momen bersama terasa berkesan.

Siapa bilang kami tak saling sayang?

Siapa bilang kami tak saling sayang?

“Lu pergi ketemu pacar lu, gih. Kalian udah lama gak jalan ‘kan.”
“Enggak deh. Kerjaan masih numpuk nih.”
“Waaah… Lu gak sayang ya sama dia?”

Jarang ketemu bukan berarti kamu dan dia sudah tak saling sayang. Bagimu, sayang itu tidak harus ditunjukkan dengan selalu berdua dan bilang “aku sayang kamu” terus menerus. Kamu menunjukkan rasa sayangmu kepadanya dengan cara yang berbeda. Ketika pasangan lain tengah asik berduaan, kamu dan dia sama-sama sibuk demi mambangun masa depan bersama. Kamu dan dia sama-sama sibuk memperbaiki diri dan menabung sedikit demi sedikit untuk masa depan kalian nanti. Kalau sudah begitu, apa iya hubungan yang seperti ini layak untuk dibilang sebagai hubungan yang tanpa rasa sayang?

Jika kamu dan pasanganmu memutuskan untuk sama-sama menyibukkan diri untuk masa depan, itu tandanya hubungan kalian punya potensi untuk menjadi hubungan yang awet hingga nanti. Kan memang kamu dan dia sibuk juga demi masa depan bersama. Semoga langgeng ya buat kalian yang punya hubungan seperti ini. 😀
(migmegalau )

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat jatuh cinta, penyuka anime dan fans Liverpool asal Jombang yang terkadang menulis karena hobi.