5 Cara Menemukan Bahagia Ala Warga Pureung dalam Drama Our Blues

Ada satu hal yang seharusnya tidak kita lupakan. Kita tidak lahir di dunia untuk menderita atau menyerah, kita lahir untuk bahagia semuanya, berbahagialah! itulah kutipan yang menjadi penutup di akhir episode 20 drama Our Blues.

Definisi kebahagiaan bagi setiap orang memang berbeda-beda dan memiliki standarnya masing-masing. Termasuk bagi para warga Pureung, sebuah desa fiktif dalam drama Korea Our Blues yang memiliki warga dengan beragam cerita kehidupan.

Drama Our Blues telah mencapai episode terakhirnya yang berjumlah 20 episode, warga Pureung pun juga telah meraih kebahagiaan mereka yang digambarkan dalam selebrasi pesta olahraga antar desa. Senyum merekah terlihat setelah sebelumnya masing-masing mereka mengalami berbagai pasang surut kehidupan yang menguras air mata.

Bahagia tak akan datang  jika hanya ditunggu, begitulah warga Pureung berjuang untuk menyudahi kesedihan dan menjemput kebahagiaan. Seperti jargon dramanya yang semua yang hidup harus bahagia! Yuk kita simak beberapa intisari yang bisa jadi inspirasi dari drama Our Blues tentang makna kebahagiaan.

Advertisement

1. Berani meminta maaf dan ikhlas memaafkan

Photo by @tvn_drama via Instagram

Photo by @tvn_drama via Instagram via https://www.instagram.com

Setuju nggak sih kalau bahagia paling sederhana itu saat kita tidak punya rasa sakit hati atau rasa dendam terhadap orang lain? Salah satu cara untuk bisa mendapat kebahagiaan itu adalah dengan beranikan diri untuk minta maaf jika kita berbuat salah dan ikhlas memaafkan kepada orang yang punya salah dengan kita.

Susah sih memang untuk dilakuin, apalagi kalo udah bawa perasaan, tapi kalau kita ingat tujuan utama kita adalah untuk bahagia, mudah-mudahan sedikit memudahkannya.

Advertisement

Seperti kisah Inkwon dan Hosik, serta Dongseok dan ibunya. Kisah mereka menggambarkan bahwa mudahnya merasa bahagia dengan keadaan dengan saling memaafkan. Segala perasaan yang menghambat mereka seketika runtuh dan berubah menjadi kelapangan hati ketika memberanikan diri  mengucap dan menerima maaf.

2. Pentingnya keluarga

Photo by @tvn_drama via Instagram

Photo by @tvn_drama via Instagram via https://www.instagram.com

Bu Chunhi harus menelan kesedihan saat menantunya meninggalkan cucunya untuk tinggal bersamanya di desa, karena ternyata anaknya sedang masa kritis karena sakit. Pundaknya yang kuat seketika lemas seolah dia tidak pernah bekerja keras selama puluhan tahun.

Advertisement

Beruntung dia tinggal bersama warga Pureung yang begitu peduli kepadanya layaknya keluarga sendiri. Mereka dengan tulus menemaninya melalui cobaan tersebut dan menguatkannya untuk terus berdoa demi kesembuhan putranya.

Drama Our Blues menampilkan bagaimana pentingnya kehadiran keluarga ataupun orang terdekat yang tulus peduli dengan kita layaknya keluarga disaat kita terpuruk. Keluarga dalam baik dan buruknya berusaha untuk bersama kita.

Hanya saja terkadang kita masih melihatnya hanya dari sisi yang negatif dan merasa keluarga tidak mengerti perasaan kita dan lebih memilih mendengar orang lain yan hanya tahu sedikit tentang kesedihan kita. Masih sedikit yang menyadari, mereka yang terdekat adalah yang paling mudah untuk bergandengan tangan dan saling menjadi pangkuan untuk meraih kebahagiaan yang sama.

3. Jujur terhadap diri sendiri

Photo by @tvn_drama via Instagram

Photo by @tvn_drama via Instagram via https://www.instagram.com

Yeonguk merasa dirinya bisa hidup bebas dengan meninggalkan kembarannya yang berkebutuhan khusus di Seoul dan memilih kerja di Jeju. Dia juga harus membatasi perasaannya kepada kekasihnya Jeongjun yang tulus mencintainya. Dibalik semua itu ia merasa tersiska karena tidak pernah jujur dengan pada dirinya sendiri tentang apa yang sebenarnya dia butuhkan untuk bahagia.

Eunhui dan Miran hidup bersama sebagai sahabat, namun diam-diam Eunhui memendam sesuatu dan dia harus menutupi perasaannya ketika bersama sahabatnya tersebut. Hal tersebut membuat hubungan mereka merenggang, hingga akhirnya mereka bisa saling jujur tentang apa yang dirasakan dalam pertemanan mereka dan menyambut bahagia bersama.

Jujur terhadap diri sendiri juga tak kalah penting sebagai salah satu langkah menuju kebahagaiaan. Jujur pada apa yang kita suka dan tidak, jujur pada perasaan terhadap orang lain, jujur pada kemampuan diri dan jujur pada hal yang bisa membuat kita bahagia.

Jujur pada diri sendiri membuat kita lebih bisa percaya diri dan tidak lagi menggantungkan bahagia dari orang lain. Kecewa yang berlarut karena orang lain membuat kita menjauhi rasa bahagia.

4. Jangan takut memulai

Photo by @tvn_drama via Instagram

Photo by @tvn_drama via Instagram via https://www.instagram.com

Warga Pureung perlahan menemukan kebahagiaan mereka karena berani untuk memulai. Walau di awal terasa sulit, mereka akhirnya berani memutuskan memulai langkah baru untuk menyelesaikan permasalahan.

Jika kita takut untuk memulai yang ada hanya rasa penasaran dan penyesalan, bagaimanapun hasilnya setidaknya kita sudah mencoba. Karena tidak akan ada yang tahu kebahagiaan apa yang akan menanti ketika berani untuk mengkahiri segala kesedihan. Setidaknya langkah ini yang diambil Min Seonah untuk melawan depresi yang dialaminya selama bertahun-tahun karena harus terus memendam kesedihan.

Keinginannya untuk bahagia bersamaan dengan momen bertemunya kembali ia dan Dongseok mendorongnya untuk lebih berani melihat ke arah berbeda dan tidak hanya selalu melihat kesedihannya yang membuatnya sulit untuk melanjutkan hidup. Memulai hidup baru demi orang-orang tersayang menjadi kekuatan tersendiri baginya dalam menjeput kebahagiaan.

5. Berdamai dengan keadaan

Photo by @tvn_drama via Instagram

Photo by @tvn_drama via Instagram via https://www.instagram.com

Bahagia atau tidak adalah tanggung jawab pribadi masing-masing. Kebahagiaan belum juga hadir barangkali karena kita masih belum bisa memberi kesempatan pada diri sendiri untuk menerima hal yang sudah seharusnya terjadi dan mencoba lapang dada. Berdamai dengan keadaan bisa jadi adalah puncak dari segala langkah yang sudah kita lakukan demi mencari bahagia. Mudah diucapkan, sulit dijalani tapi memang harus dilakukan.

Hansu menggambarkan betapa sulitnya ia ketika harus kesana kemari mencari uang pinjaman agar anaknya tetap bisa belajar golf di Amerika, disaat anak dan istrinya pun sudah tidak lagi sanggup menjalani kehidupan terpisah jarak dan harus kesulitan masalah keuangan.

Hansu akhirnya beranikan diri untuk mencoba menerima keadaan yang sudah hampir tidak mungkin dipaksakan. Perlahan ia mulai menyadari kebahagiaan sesungguhnya adalah suasana damai bersama orang tersayang dengan mengorbankan ambisi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Obviously passionately in love with writing

CLOSE