6 Tambahan Kebutuhan Pokok di Masa Pandemi, Nggak Hanya Sandang, Pangan dan Papan Saja!

Sebagai makhluk ekonomi, setiap manusia memiliki kebutuhan pokok atau primer yang harus dipenuhi. Dan kebutuhan pokok ini terdiri atas sandang, pangan, dan papan.

Dimana sandang artinya kebutuhan akan pakaian untuk membungkus tubuh dalam menjalani berbagai aktivitas yang disesuaikan dengan musim atau cuaca. Lalu, ada pangan yang merupakan kebutuhan akan makan dan minum, serta yang terakhir papan, adalah kebutuhan akan tempat tinggal atau rumah.

Dari masa ke masa, tiga jenis kebutuhan pokok ini tidak pernah mengalami penambahan. Namun, ketika pandemi Covid-19 mulai menyerang bumi, penambahan pun mau tak mau harus dipenuhi. Lalu, apa saja penambahan kebutuhan pokok itu? Check it out!

1. Masker

Photo by Samson Katt from Pexels via https://images.pexels.com

Derajat pembelian masker dengan berbagai varian mulai disamakan dengan pembelian kebutuhan pangan harian, mingguan, dan bulanan. Mulai dari masker kapas satu lapis, bedah sekali pakai, kain, model hybrid, sampai N99 dan N95 mulai secara rutin diburu masyarakat sebagai sebuah kebutuhan pokok yang baru di masa pandemi.

Entah dibeli secara langsung ataupun online, selalu siap sedia masker di rumah dan di dalam tas untuk dibawa bepergian di masa pandemi menjadi sebuah keharusan.

Masker, mana masker?!

2. Hand-Sanitizer

Photo by Gustavo Fring from Pexels via https://images.pexels.com

Sama halnya dengan masker, membeli dan selalu menyiapkan hand-sanitizer di dalam tas dan rumah juga menjadi kebutuhan pokok di masa pandemi.

Kini, tidak sah rasanya jika tidak menyemprotkan hand-sanitizer ketika selesai beraktivitas atau sehabis memegang sebuah benda tertentu.

Yuk, rajin menyemprot!

3. Sabun Cuci Tangan

Photo by Burst from Pexels via https://www.pexels.com

Meskipun dianggap kurang praktis jika dibawa bepergian, tapi kehadiran sabun cuci tangan sebagai kebutuhan pokok di masa pandemi juga tidak bisa dielakkan.

Hampir di semua rumah dan tempat umum yang ada di masa pandemi mulai mau menyiapkan sabun cuci tangan dan air mengalir untuk mensterilkan anggota keluarga, tamu, dan pengunjungnya di depan pintu masuk.

Mari, gosok terus sabunnya!

4. Vitamin

Foto oleh Anna Shvets dari Pexels via https://www.pexels.com

Nah, ini dia kebutuhan pokok baru yang meskipun cukup mahal harganya, namun toko-toko obat kerap kehabisan stoknya akibat diserbu masyarakat era pandemi.

Iya, namanya adalah vitamin. Mulai dari vitamin A, B, C, D, E, semuanya laris diburu setiap hari, minggu, dan bulan sebagai pendamping yang harus ada menemani kebutuhan pokok pangan. Tujuannya tentu saja agar imun tubuh tetap terjaga dengan baik sehingga bisa terus sehat menjalani berbagai aktivitas kehidupan.

Yeay, tubuhku sehat penuh vitamin di masa pandemi!

5. Buah-buahan

Foto oleh Georgia Maciel dari Pexels via https://www.pexels.com

Buah-buahan tidak lagi menjadi sesuatu yang bisa diabaikan pembeliannya di masa virus merajalela seperti sekarang ini. Mengapa? Tentu saja karena buah-buahan punya banyak macam kandungan vitamin alami-sumber vitamin yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Sehingga, selain praktis membeli vitamin dalam bentuk tablet, kapsul, atau cair sebagai kebutuhan pokok pendamping kebutuhan pangan, masyarakat era pandemi juga akan mulai memprioritaskan untuk membeli buah-buahan sebagai kebutuhan pokok yang lebih alami bagi tubuh di masa pandemi kaya akan vitamin.

Ya, setidaknya satu buah untuk beberapa hari sudah cukup membuat sehat. Betul nggak?

6. Hiburan

Foto oleh cottonbro dari Pexels via https://www.pexels.com

Dulu, hiburan bukan termasuk kebutuhan pokok atau primer. Tapi, di masa sekarang ini ketika virus mulai menunjukkan aksinya, sehingga membuat ruang gerak mulai dibatasi –dimana tidak mudah untuk bisa bepergian kemana saja, maka hiburan yang dikemas dalam berbagai bentuk, baik secara langsung dengan beberapa pembatasan maupun berupa tontonan di platform digital juga mau tak mau harus menunjukkan aksinya.

Maksudnya, hiburan mulai dijadikan kebutuhan pokok guna menjaga jiwa tetap waras di masa serba terbatas ini.

Yok, cari hiburan dulu kita!