7 Bentuk Tren Reworked Fashion dalam Kehidupan Sehari-hari

Hayoo siapa yang hobi belanja? Udah berapa banyak lapis nih bajunya?

Aduhhh banyak banget bajuku yang nggak kepake. Makin lama makin tinggi nih bajuku udah ngalah-ngalahin gedung SCBD

Eitsss, hayooo siapa yang ngeluh baju-bajunya numpuk di lemari? Tumpukannya ituloh bikin sesak di lemari sampai begah. Lemarinya penuh sama koleksi baju-baju yang kalian pakai sehari-hari sampai dengan yang nggak pernah kalian pakai sebelumnya. Padahal dari kalian sendiri sebelumnya juga sudah memilah-milah baju-baju mana aja yang masih layak pakai ataupun sudah nggak muat sama ukurannya.

Tanpa kita sadari, banyaknya baju yang ada di dalam lemari kita juga bakalan sumpek alias penuh. Tanpa kalian pungkiri juga memang dulunya baju yang kalian pakai di badan kalian, ngepas juga di tubuh kalian. Tetapi sepanjang perjalanan waktu, kalian berkembang eh tiba-tiba bajunya udah nggak ngepas lagi. Yaudah deh kependam di lemari dan akhirnya bermuara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Baju yang kalian pakai dan kalian tumpuk di lemari nampaknya bisa menjadi limbah yang tidak disangka-sangka. Pasalnya limbah fashion ini juga berpotensi untuk merusak lingkungan. Mungkin kalian pernah berpikiran kalau memang potensi pencemaran lingkungan adalah adanya pencemaran air, pencemaran udara dan polusi-polusi bahan kimia yang lainnya. Limbah fashion tanpa kalian sadari juga bisa menjadi sebab penghasil emisi GRK alias Gas Rumah Kaca.

Seiring berjalannya waktu, tren fashion khususnya baju-baju setiap tahunnya mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam setiap masanya. Adanya tren fashion terbaru membuat masyarakat yang menyukai dunia fashion langsung kalap buat beli koleksi-koleksi bajunya. Kondisi inilah yang dinamakan dengan fast fashion. Berkat adanya influence dari influencer dalam mengaplikasikan outfit dan styling baju makanya orang-orang langsung berbondong-bondong ingin mengoleksinya. Makanya tumpukan baju di lemari yang semakin bertambah banyak inilah yang menjadi ketakutan dari adanya dampak fast fashion terhadap keberlanjutan lingkungan.

Fast fashion ada karena trend dan model-model terbaru yang selalu dikeluarkan di setiap tahunnya. Terkadang banyak juga model-model outfit yang menggunakan bahan-bahan yang kurang berkualitas. Penggunaan pewarna tekstil yang berbahaya bagi pencemaran air dan risiko kesehatan bagi si pemakainya. Penggunaan plastik yang dicerminkan dari bahan poliester dan bahan utama baju yaitu katun sehingga berdampak risiko peningkatan jumlah mikro plastik.

Sejalan dengan hal ini maka muncul sebuah tren baru sebagai upaya dalam penyelamatan lingkungan melalui fashion. Tren ini dinamakan dengan reworked fashion. Tren ini sebenarnya diadaptasi sedari lama dimana para fashion enthusiast mencoba untuk memadukan produk baju melalui cuttingan antara baju lama dan bekas. Tren inilah yang akhirnya mengemuka dihadapan publik dengan mengusung tren fashion yang ramah lingkungan. Jika kamu adalah orang yang ingin tahu aplikasi reworked fashion dalam dunia sehari-hari, berikut 7 bentuk yang bisa kamu lakukan.

Advertisement

1. Mendukung Program SDGS Poin 8 dan Poin Ke 12

Photo by Ksenia Chernaya from Pexels

Photo by Ksenia Chernaya from Pexels via https://www.pexels.com

Sadar atau tidak, dengan kita menjalankan tren reworked fashion maka kita juga berpartisipasi untuk mendukung program Sustainable Development Goals atau SDGs. Ada dua tujuan yang sesuai dengan tren fashion saat ini yaitu tujuan ke-8 dan tujuan ke-12. Tujuan kedelapan dalam program SDG’s adalah pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi. Disini terlihat bahwa dengan baju yang kita punya, dengan banyaknya baju yang kita koleksi itu bisa juga jadi ladang penghasilan atau cuan. Kegiatan seperti ini sangatlah bermanfaat untuk menunjang perekonomian rumah tangga yang dikenal dengan kegiatan ekonomi sirkular.

Media sosial sebagai platform yang sedang tren sekarang ini bisa dijadikan modal untuk berjualan baju-baju bekas yang masih layak pakai. Sekarang kita bisa menjualnya di berbagai media seperti marketplace, media sosial seperti Tiktok, Instagram, Facebook untuk bisa menjangkau konsumen lebih luas. Selain itu, tren reworked fashion juga mendukung tujuan program SDG’s yang ke-12. Tujuan kedua belas adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Melalui tren reworked fashion kita bisa meminimalkan limbah pakaian yang ada di lemari. Tidak bisa dipungkiri juga jika industri fashion mendorong kita untuk membeli pakaian secara konsumtif dan impulsive.

Advertisement

Kita bisa memadukan sepenuhnya pakaian yang kita punya untuk memperpanjang umur simpan yang lebih lama. Kita harus bertanggungjawab dengan apa yang kita punya. Maka dari itu, kita minimalkan pembelian baju baru dengan memanfaatkan baju-baju yang ada.

2. Berjualan Baju Melalui Preloved

Photo by Kai Pilger from Pexels

Photo by Kai Pilger from Pexels via https://www.pexels.com

Sekarang ini sedang tren untuk berjualan pakaian dan aktivitas berbelanja pakaian bekas yang masih layak pakai seperti barang preloved maupun thrift shop. Keberadaan thrift shop dinilai sebagai salah satu upaya penghematan sekaligus meminimalisir limbah fashion. Dengan kamu membeli baju di thrift shop atau mengikuti akun-akun instagram yang suka melakukan preloved baju-baju bekas adalah pilihan yang sangat tepat. Kamu tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.

Advertisement

Harga yang ditetapkan oleh thrift shop sejatinya lebih murah daripada harga baju aslinya. Selain karena umur pemakaian dan ketahanan baju juga ukuran bajunya disesuaikan apakah bisa muat dengan calon pemakainya.

Jika ingin tampil keren dan tetap stylish, namun dengan harga yang reasonable dan pricey maka thrift shop bisa menjadi sebuah pilihan yang cocok. Kamu bisa mendapatkan barang-barang yang berkualitas, bisa melihat-lihat model pakaian yang sesuai dengan keinginan kamu mulai dari kemeja, syal, jaket, celana dan lain-lain. Disini kamu bisa tebus murah dari pakaian yang ingin kamu dapatkan di thrift shop.

Bahkan kamu mungkin bisa beli beberapa stel baju untuk dipadu-padankan dengan outfit yang lainnya agar terlihat stylish. Urusan kualitas tidak usah diragukan lagi. Mereka adalah baju-baju pilihan yang tahan digunakan dan masih punya potensi untuk dijual kembali. Pakaian-pakaian yang ada di thrift shop bukan pakaian yang mudah rusak dan memang jika berulang-ulang dicuci kembali tidak pudar warnanya.

3. Custom Clothing

Photo by Pavel Danilyuk from Pexels

Photo by Pavel Danilyuk from Pexels via https://www.pexels.com

Daripada kita mengejar promoan di marketplace dan beli-beli baju terus di mall bikin kantong kita jadi jebol. Kekhawatiran mulai muncul dan penyesalan pun datang ketika ekspektasi tidak sesuai dengan realita saat beli baju. Alhasil baju yang kita beli jadinya terpendam deh di rak-rak nggak pernah dipake.

Kita bisa coba untuk styling baju sendiri dengan mencari bahan dasar kain sesuai keinginan. Tentunya bahannya harus yang berkualitas baik ya. Terus kita bisa sesuaikan outfit kita sesuai dengan karakter kita sendiri. Kita bisa bawa ke penjahit untuk nantinya disesuaikan dengan pola yang kita inginkan atau bisa mixing style sendiri juga tidak masalah.

4. Mengekspresikan Cara Berbusana dengan Mix and Match Outfit

Photo by Ron Lach from Pexels

Photo by Ron Lach from Pexels via https://www.pexels.com

Fashion adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri kita. Bisa dibilang dengan mengenali cara berpakaian kita, tanpa sadar kita juga menunjukkan siapa sih sebenarnya jati diri kita.

Gaya berpakaian kita menunjukkan first impression orang lain yang menilai secara utuh kepribadian kita. Baju yang kita pakai adalah salah satu medium yang bisa memudahkan orang lain untuk melihat kita. Baju yang kita kenakan bisa menjadi sebuah isyarat atau sinyal bahwa kita adalah bagian dari komunitas tertentu.

Soal berpakaian tentunya setiap orang memiliki taste yang berbeda-beda. Selera orang-orang bisa dilihat dari gayanya. Apakah lebih condong ke formal, casual atau chic style. Nah disinilah kesempatan yang bisa kalian gunakan untuk bisa mengekspresikan baju yang ingin dikenakan. Kalian bisa mix dan match outfit sesuai dengan karakter yang ingin ditonjolkan. Perhatikan detail setiap bajunya.

Mulai dari head-to-toe diperhatikan dengan tajam. Misalnya kamu ingin memakai outfit ala oppa-oppa korea, maka kalian bisa styling dengan blazer putih, atasan turtleneck, kalung rantai putih, celana monokrom sesuai dengan keinginan kalian.

Kalian bisa mencari referensi berpakaian di pinterest, tiktok ataupun instagram sesuai dengan daily look yang diinginkan. Sehingga kamu bisa terlihat keren dan fashionable dalam memaksimalkan styling yang ingin ditonjolkan.

5. DIY dengan Cuttingan Baju Bekas yang Masih Layak Pakai

Photo by Pavel Danilyuk from Pexels

Photo by Pavel Danilyuk from Pexels via https://www.pexels.com

Punya baju bekas yang lama kependam di lemari dan enggak terpakai? Inilah saatnya kamu bisa mengkreasikan baju-baju kamu agar bisa dipadukan dengan baju lainnya. Konsep ini dinamakan dengan DIY atau do it yourself. Kreasikan baju-baju kamu dengan mengaplikasikan berbagai macam cuttingan menjadi satu baju. Dijamin baju kamu terlihat lebih stand out dan memiliki nilai lebih. Konsep DIY dengan memadukan bentuk potongan yang ada pada pakaian juga dinilai sebagai cara mengurangi limbah pakaian pada tren fashion. Selain itu kreativitas kita akan diuji dengan mengusung konsep reworked fashion.

Secara tidak langsung kalian bisa membantu untuk memperpanjang umur simpan dan usia baju dengan meminimalkan limbah tekstil yang banyak di lemari. Cara yang bisa dilakukan untuk mengkreasikan baju-baju bekas yang masih layak pakai adalah dengan split flannel. Pakaian berbahan flanel bisa dikreasikan menjadi satu look yang outstanding.

Caranya kalian cukup bagi kedua sisi pakaian flannel bekas, lalu gabungkan dua pola pakaian flannel yang berbeda. Di sini konsepnya adalah mengubah cuttingan flanel menjadi versi crop top. Dijamin kamu akan terlihat lebih keren, stylish dan fashionable. Pengaplikasian baju bekas yang masih layak pakai tentunya memiliki nilai lebih daripada kita harus beli beli baju terus-menerus.

6. Sumbangkan Kepada Korban Bencana atau yang Membutuhkan

Photo by Julia M Cameron from Pexels

Photo by Julia M Cameron from Pexels via https://www.pexels.com

Apakah kalian mengeluhkan baju-baju yang menumpuk di lemari? Daripada begah dan lemarinya penuh sesak, mendingan tidak ada salahnya baju-baju kita untuk disumbangkan. Terlepas dari banyaknya bencana yang silih berganti, baju-baju yang kita punya tentu ada nilai lebih dimata mereka sebagai korban bencana.

Baju yang kita sumbangkan juga berarti kita mendukung adanya tren reworked fashion ini. Selain sebagai nilai sosial yang kita berikan untuk membantu korban bencana yang sedang kekurangan pakaian, kita juga bisa mengurangi limbah pakaian yang ada di lemari. Lemarinya jadi lebih ringan dan udah tidak sesak lagi. Berapapun kilogram pakaian yang kalian sumbangkan akan sangat berarti dan bermanfaat bagi mereka.

7. Mengaplikasikan Gaya Hidup Minimalis Dalam Berpakaian

Photo by Artem Beliaikin from Pexels

Photo by Artem Beliaikin from Pexels via https://www.pexels.com

Dengan kalian menerapkan gaya hidup yang minimalis maka kalian akan tersadar bahwa ingin tampil fashionable tidak harus mahal. Gaya hidup minimalis dalam fashion adalah menghilangkan kesan konsumerisme terhadap produk-produk fashion yang memaksa kita untuk tampil branded dalam segala keadaan. Meskipun kemampuan finansial kita tidak mencukupi untuk menggunakan produk fashion apapun yang mahal-mahal, kita masih bisa stylish sesuai dengan style kita masing-masing.

Dengan pakaian seadanya dan ingin tampil elegan namun simple, ternyata kita juga bisa untuk memadukan outfit-outfit yang ada di lemari. Prinsip gaya hidup minimalis adalah dahulukan yang ada dulu di lemari dipakai dulu. Jangan buru-buru untuk membeli yang baru jika memang belum mampu.

Kita bisa tetap mengusung gaya dan cara berpakaian kita sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tanpa mengurangi kesan yang mahal, kita juga bergaya dengan modal yang minim. Maka dari itu, sedari sekarang kita terapkan gaya hidup yang minimalis untuk berbusana dalam situasi dan apapun kondisinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Seblak dan Baso Aci

CLOSE