7 Tips Ampuh Agar Anak Mau Makan

Seringkali ayah bunda sedih manakala si kecil susah makan. Biasanya si kecil susah makan sejak batita. Mereka lebih suka mengkonsumsi berbagai macam jajanan. Setelah sepenuhnya lepas dari ASI dan mulai rutin mengonsumsi makanan padat, ia pun semakin kenal dengan beragam jenis rasa makanan maupun minuman.

Pada tahapan ini, si kecil mulai mengembangkan preferensi terhadap makanan, yakni mampu memilih makanan yang lebih ia sukai dan yang tidak terlalu ia sukai. Tak sedikit orang tua yang kemudian frustrasi dan kebingungan mencari cara mengatasi anak susah makan. Ketika si kecil terus menolak melahap makanan yang Bunda hidangkan, suasana bisa berubah menjadi menegangkan. Si kecil kesal karena terus dipaksa menyantap makanan yang tidak ia suka, sedangkan Bunda khawatir ia akan kekurangan nutrisi akibat pilih-pilih makanan. Bila sudah begini, aktifitas makan pun menjadi tidak menyenangkan lagi dan justru penuh tekanan.

1. Jangan memaksa

Jangan Memaksa Si Kecil Makan

Jangan Memaksa Si Kecil Makan via https://pixabay.com

Cara mengatasi anak susah makan dengan memaksa mungkin banyak dicoba orang tua. Namun, pada kenyataannya upaya tersebut terbukti tidak efektif. Saat si kecil menolak menyantap makanan yang Bunda tawarkan, cobalah bersikap tenang dan tidak memaksanya. Tanyakan kenapa ia tidak mau makan, lalu coba tawarkan alternatif lain. Memaksa si kecil makan makanan yang tidak ia sukai hanya akan meninggalkan kesan buruk tentang makanan di benaknya.

2. Praktikkan pola makan teratur

Ajarkan Si Kecil Pola Makan Teratur

Ajarkan Si Kecil Pola Makan Teratur via http://www.advicena.com

Bentuk pola makan teratur sebagai salah satu cara mengatasi anak susah makan. Sajikan makanan dan camilan pada waktu yang sama setiap hari. Meski sesekali si kecil menolak menyantap makanan atau camilan yang Bunda sajikan, ia akan mengerti bahwa setiap hari, pada waktu tertentu, pasti tersedia makanan di meja makan. Dengan begitu, ia akan bilang pada Bunda saat akhirnya lapar dan ingin makan. Bunda bisa memintanya memilih sendiri makanan yang ingin dimakan dari yang tersedia di meja makan.

3. Variasikan menu

Variasikan Menu Makanan

Variasikan Menu Makanan via http://www.hospitol.org

Umumnya anak memiliki sifat cepat bosan, termasuk dalam hal makanan. Karena itu, salah satu cara mengatasi anak yang susah makan adalah Bunda harus lebih kreatif lagi dalam menyajikan menu untuk si kecil. Variasikan menu makanan yang Bunda hidangkan, antara lain dengan mengombinasikan rasa gurih dan manis pada lauk maupun hidangan sayur.

Bunda juga bisa merekayasa tampilan makanan yang dihidangkan. Anak mudah sekali tertarik pada sesuatu yang terlihat berwarna-warni atau bentuk yang ia kenali. Bunda bisa menata nasi dalam bentuk hewan atau memotong wortel dalam bentuk bintang. Si kecil akan menganggap makan sebagai aktivitas menyenangkan. Ia akan menanti makanan seperti apa yang akan dihidangkan oleh Bunda.

4. Sajikan dalam porsi kecil

Sajikan Porsi Kecil

Sajikan Porsi Kecil via http://www.advicena.com

Tak perlu terpaku menyajikan makanan dalam porsi lengkap yang terdiri atas nasi, lauk, dan sayur ya, Bunda. Anak biasanya memiliki selera makan yang berbeda dengan kita. Di antara pilihan makanan yang tersedia, tanyakan apakah ia ingin memakannya berbarengan atau satu per satu.

Bunda juga bisa menghidangkan lauk atau sayuran saja dalam porsi kecil. Melihat piring makannya tidak penuh terisi makanan, bisa saja membuat si kecil menjadi lahap menghabiskan makanannya. Bila sudah habis, Bunda dapat menawarkan menu lainnya. Bersabarlah dalam mencoba-coba berbagai cara mengatasi anak yang susah makan ya, Bunda.

5. Sediakan alat makan khusus

Berikan Si Kecil Alat Makan Khusus

Berikan Si Kecil Alat Makan Khusus via http://www.hospitol.org

Cara mengatasi anak susah makan nasi tak harus selalu berpatokan pada jenis makanannya. Bunda juga dapat berusaha membangun suasana makan yang menyenangkan. Salah satunya dengan memberi si kecil alat makan khusus miliknya. Ajak si kecil memilih sendiri peralatan makannya sehari-hari, mulai dari sendok, garpu, piring, mangkuk, hingga gelas. Dengan memiliki alat makan bergambar karakter favorit atau berwarna cerah sesuai kesukaannya, si kecil bisa menjadi lebih bersemangat menyambut momen makan.

Tahukah Bunda? Pada kenyataannya, banyak orang tua yang menyikapi permasalahan anak susah makan dengan keliru. Memaksa si kecil makan misalnya, atau memberikan ancaman agar si kecil mau makan dan menakut-nakuti. Alih-alih membuat si Kecil bersemangat makan, orang tua justru menciptakan kesan negatif tentang makanan pada anak.

Saat anak menolak menyantap makanan yang ditawarkan kepadanya, sebenarnya bukan berarti ia tidak menyukai makanan tersebut. Bisa saja pada saat itu ia memang belum lapar. Atau, bisa juga ia sedang bosan dengan tekstur makanan tersebut. Kemungkinan lain adalah si kecil ingin memilih sendiri makanan yang ingin ia makan. Ingat ya Bunda, pada fase batita, si kecil juga sedang belajar mandiri dan memutuskan pilihan sendiri. Semoga cara mengatasi anak susah makan nasi di atas dapat menjadi solusi yang tepat bagi Bunda, ya.

6. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan

Batasi Minum Saat Makan

Batasi Minum Saat Makan via http://www.hospitol.org

Minuman, baik itu air putih, jus buah segar atau lainnya adalah hal yang diperlukan anak, tetapi jika memberikan anak minuman saat makan, membuat anak akan merasa kembung sendiri sehingga membuatnya sulit untuk makan.

7. Libatkanlah anak dalam menyiapkan makanan

Libatkan Si Kecil Menyiapkan Makanan

Libatkan Si Kecil Menyiapkan Makanan via http://www.advicena.com

Beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti meminta pertolongan kepada anak untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan. Atau juga meminta anak membantu menyiapkan makanan di meja makan. Selain itu, orang tuanya perlu menjadi teladan bagi anaknya. Bila orang tua mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontohnya. Keteladanan orang tua membantu pola makan anak agar baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya adalah seorang tenaga kesehatan di Jawa Tengah. Sedang dan berharap dapat terus belajar segala sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri keluarga, dan masyarakat. Saya juga coba berbagi di www.advicena.com. Silahkan berkunjung dan saling berbagi Salam Sehat.