Biarlah Luka Lama Bersemayam di Masa Lalu! Sekarang, Mari Kita Move On dari Luka Itu!

Move on dari luka masa lalu dan belajar dari pengalaman itu

Perihal luka yang aku rasa, tentu tak mudah untuk mengobatinya. Terlampau menyakitkan, hingga sangat sulit walau hanya sekadar ingin melupakan. Sosok yang melukai memang telah tiada, namun bekas luka dan perihnya masih terasa. Lalu aku biarkan luka itu, dengan harapan akan sembuh dengan sendirinya.

Namun ternyata aku salah, semakin ku biarkan justru luka itu semakin parah. Tak kunjung kering, justru semakin menjalar! Entah apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa selalu saja terbayang akan kisah kelam masa lalu? Sejenak aku merenungkan, mencari penyebab rasa sakit dan sesak yang masih mengahantuiku sampai saat ini. Ternyata, rasa sakit itu masih ada karena jiwaku masih tertinggal di masa lalu. Percuma melupakan sekuat tenaga jika aku sendiri membiarkan diri ini terjebak dan terus merasakan sakit yang tak terobati. Lalu aku harus bagaimana?

Wahai diri, kamu hanya harus beranjak dari masa lalu itu untuk menemukan kehidupan yang baru. Kamu hanya perlu move on dari luka masa lalu agar kamu tak terus menerus menderita saat mengingat luka itu. Biarlah luka itu ada di masa lalu, cukup jadi pengingat dan pembelajaran untukmu. Untuk aku, kamu, dan kita semua, move on itu memanglah tidak mudah. Perlu perjuangan untuk hanya sekadar meninggalkan. Namun, sebenarnya ada banyak langkah kecil yang bisa dilakukan saat ingin move on. Berikut adalah beberapa contohnya.

Advertisement

1. Memaafkan, jangan mendendam

Photo by Magda Ehlers on Pexels

Photo by Magda Ehlers on Pexels via https://www.pexels.com

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu memaafkan. Dengan memaafkan, kita akan memperoleh ketenangan lahir maupun batin. Berbeda jika kita justru memilih untuk mendendam, itu hanya akan terus menghantui dengan bayangan masa lalu yang menambah rasa sakit kita.

Ingat juga, bahwa Tuhan saja selalu memaafkan, tak memandang berapa banyak dosa yang telah kita lakukan! Apalagi kita yang hanya seorang manusia, maka tidak ada alasan kita sebagai manusia untuk tidak memaafkan manusia lain. Maafkan si pembuat luka, maafkan luka itu, dan maafkan masa lalu. Maka ketenangan hati akan memeluk dan mengobati lukamu.

Advertisement

2. Mengikhlaskan

Photo by Alana Sousa on Pexels

Photo by Alana Sousa on Pexels via https://www.pexels.com

Memaafkan tak sekedar memaafkan, pastikan kita juga mengikhlaskan. Hanyalah sia-sia jika kita hanya memaafkan secara lisan, namun tidak dibarengi keseriusan ikhlas dari hati. Karena, dengan keikhlasanlah yang menambah positive impact bagi diri kita sendiri untuk ketenangan lahir dan batin.

3. Jadikan masa lalu sebagai pembelajaran, bukan untuk dilupakan

Photo by Ron Lach on Pexels

Photo by Ron Lach on Pexels via https://www.pexels.com

Kita hanya perlu beranjak dari masa lalu tanpa harus melupakannya. Karena masa lalu, memberikan pelajaran akan makna kehidupan. Tentang bagaimana memahami, mengikhlaskan, dan akhirnya bisa melaju menuju masa depan. Belajar dari luka itu, agar tak terulang lagi hal yang sama. Karenanya, kita bisa lebih memahami apa yang harus dihindari.

4. Fokus dengan kehidupan saat ini dan masa depan

Photo by Anastasiya Gepp on Pexels

Photo by Anastasiya Gepp on Pexels via https://www.pexels.com

Fokuslah pada kehidupan saat ini untuk mengalihkan ingatan masa lalu yang terlampau menyakitkan. Carilah kesibukan yang mampu menunjang masa depan. Dengan kesibukan itu, kita tidak akan sempat untuk meratapi luka yang terjadi pada masa lalu.

Advertisement

5. Carilah lingkungan yang positif

Photo by Mike Santos on Pexels

Photo by Mike Santos on Pexels via https://www.pexels.com

Pastikan bahwa kita bertemu dengan orang-orang baik yang akan merangkul kita. Tentang lingkungan yang selalu membawa kita dalam kebaikan. Lingkungan yang tak membawa kita kembali ke masa lalu yang menyakitkan. Lingkungan yang membalut luka yang masih tersisa, sebagai upaya menyembuhkan kesakitan yang terasa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hanya seorang Hamba yang selalu ingin menebarkan manfaat.

CLOSE