Bukan Bali! 5 Hal Ini Bakal Membuatmu Serasa di Pulau Dewata saat Berkunjung ke Candi Cetho

Setelah melewati hari-hari yang melelahkan, tentu akan menyenangkan jika akhir pekan tiba. Apalagi jika seluruh keluarga dapat berkumpul. Agar lebih seru, tak jarang kita mengabiskan waktu bersama dengan traveling bersama ke suatu tempat, entah itu pegunungan, pantai, atau taman.

Nah, ada nih, satu tempat di dekat kota Solo yang akan mengingatkanmu pada Pulau Dewata. Namanya Candi Cetho. Candi ini terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Karena ketinggiannya 1496 meter di atas permukaan laut, membuat Candi Cetho berhawa dingin. Bahkan jika kamu melihat suasana sekitar, tempat ini lebih tinggi dari awan. Awan akan menggelantung dibawahmu seolah-olah kamu sedang berada di negri di atas awan.

Saat kamu ingin mengunjungi tempat ini, ada baiknya kamu persiapkan benar-benar segala sesuatunya, ya. Terutama performa kendaraan dan keahlian sopir. Ini dikarenakan jalan menuju ke Candi Cetho menanjak, bahkan menikung tajam. Butuh perjuangan pokoknya. Tapi jangan khawatir, semua akan terbayar dengan indahnya pemandangan di sana. Saat berada di Candi Cetho, ada beberapa hal unik di sini yang akan mengingatkanmu pada Pulau Dewata Bali.

1. Pengunjung Wajib Memakai Kain Saput Poleng

Pemakaian kain Saput Poleng sebelum masuk ke area candi

Pemakaian kain Saput Poleng sebelum masuk ke area candi via http://ainahana.com

Kain Saput Poleng adalah kain bermotif kotak-kotak dengan kombinasi warna hitam dan putih. Kain ini harus dipakai setiap pengunjung saat akan memasuki kawasan Candi Cetho dengan cara dililitkan di bagian bawah tubuh seperti memakai sarung. Nah, kain ini sangat mirip dengan kain yang banyak dipakai di Bali. Selain bagian dari tata krama, pemakaian kain ini dimaksudkan untuk menghormati serta menjaga kesucian dan kesakralan candi. Selain itu diharapkan para pengunjung memiliki kebersihan pikiran baik lahir maupun batin saat akan memasuki candi yang masih aktif dipergunakan untuk tempat ibadah ini.

2. Salah Satu Candi Peninggalan Hindu

Sejarah Candi Cetho tertulis lengkap di sebuah papan

Sejarah Candi Cetho tertulis lengkap di sebuah papan via http://ainahana.com

Candi Cetho merupakan salah satu candi bercorak Hindu di Indonesia. Diperkirakan candi ini didirikan di akhir kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan hindu terbesar di Indonesia. Kata 'cetho' sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti jelas. Ini dikarenakan posisi candi yang berada di ketinggian sehingga dapat dilihat dengan jelas. Di sisi lain, kata 'cetho' juga dapat diartikan pencerahan dalam hidup. Sejarah panjang dari candi ini dapat kamu baca di sebuah papan di salah satu sudut sebelum masuk ke pelataran candi.

3. Gapura Cantik yang Menjulang Tinggi

Salah satu gapura di Candi Cetho, mirip dengan yang ada di Bali, kan

Salah satu gapura di Candi Cetho, mirip dengan yang ada di Bali, kan via http://ainahana.com

Candi Cetho memiliki 13 teras yang masing-masing terasnya menyuguhkan pemandangan indah. Seperti halnya pada beberapa pura di Bali, Candi Cetho juga memiliki gapura yang menjulang cantik. Gapura ini berada di jalan masuk beberapa teras. Banyak wisatawan yang menjadikan titik ini sebagai tempat berfoto.

4. Terdapat Beberapa Arca dan Relief

Arca Phallus di Candi Cetho

Arca Phallus di Candi Cetho via http://ainahana.com

Saat pertama kali memasuki area Candi Cetho, kamu akan menemukan beberapa arca. Semakin kamu berjalan ke atas semakin banyak yang akan kamu temukan. Bahkan tidak hanya arca. Ada pula relief berupa pahatan di beberapa batu berwujud manusia dan hewan yang menggambarkan sebuah cerita.

Salah satu bagian yang menyita banyak perhatian pengunjung di candi ini adalah bebatuan yang terhampar membentuk burung garuda yang membentangkan sayapnya. Pada bagian punggung garuda terdapat jajaran batu yang mirip kura-kura. Di sisi yang lain terdapat arca phallus. Ini merupakan rangkaian bebatuan yang membentuk alat kelamin lelaki. Arca phallus berhadapan dengan arca lain yang merupakan perwujudan dari alat kelamin perempuan. Arca lingga yoni ini melambangkan kesuburan. Hmmm, penggambaran yang eksotis, ya.

5. Masih Aktif Digunakan untuk Peribadahan

Salah satu arca yang masih terdapat sesaji

Salah satu arca yang masih terdapat sesaji via http://ainahana.com

Candi Cetho adalah salah satu candi yang masih aktif digunakan untuk beribadah. Kamu akan menemukan sesaji di beberapa tempat berupa kembang dan juga dupa. Karena itu, kamu harus menjaga sopan santun serta tata krama saat berada di tempat ini.

Nah, itu tadi 5 hal yang akan mengingatkanmu pada Bali saat berada di Candi Cetho. Setelah kamu membaca artikel di atas, tentu kamu tidak mau melewatkan mengunjungi candi ini saat traveling, kan. Meski tempat wisata dibuka untuk umum, jangan lupa untuk menjaga kebersihan, ya. Selamat traveling.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis