#CatatanAkhirTahun – 2021 Recap! Seberapa Siap Kamu Untuk Tahun 2022?

Sebentar lagi, 2021 akan segera meninggalkan kita. Banyak kenangan yang kita rangkaikan dalam bentuk recap perjalanan hidup kita di tahun ini. Ada sedihnya, ada dukanya, ada bahagianya, ada susahnya, ada sedihnya dan banyak variasi rasa-rasanya. Tahun 2021 ini bisa dikatakan tahun yang membuat aku geleng-geleng kepala. Tahun 2021 membuat aku banyak-banyak belajar untuk bersyukur. Dikala bahagia, ada kesedihan yang tersemat. Semua variasi rasa yang dihadirkan dalam tahun ini dirangkaikan dalam susunan antologi rasa yang sarat akan makna bagi diriku sendiri.

Meskipun dibuat jatuh berkali-kali, kegagalan datang silih berganti tiada henti. Terkadang diri ini suka memanjakan diri untuk minta ditepuk-tepuk. Berharap tatap untuk saling menguatkan dan tak ada sedikitpun keluh yang kulontarkan. Meski diri ini hampir berada di ujung menyerah, tapi dukungan dan semangat orang-orang yang supportif membuat diriku menjadi semangat menjalani hari. Aku masih muda, jatah gagalku masih banyak. Tidak apa-apa kalau kita gagal. Ayo tahun depan kita mulai lagi. Kita susun rencana lagi sembari evaluasi diri.

Hey, kamu hebat lho. 365 hari yang tersusun dalam recap 2021 kali ini membuat aku terheran-heran. Kamu hebat sudah melakukan banyak hal yang orang lain belum tentu melakukannya. Kamu keren bisa menuntaskan apa yang telah kamu mulai. Terima kasih telah kuat dalam menghadapi goncangan dan rintangan dalam 365 hari yang terbungkus dalam recap tahun 2021 ini. Bangga rasanya diriku ini bisa jadi versi terbaik tanpa sepatah katapun terpengaruh dari orang lain.

Tahun 2021 ini juga membuat aku tersadar. Selama perjalanan di tahun 2021 melalui garis waktu membuat aku tertampar akan kekuatan sebuah doa dan mimpi. Banyak resolusi yang telah aku tuliskan di akhir tahun. Allah sang perencana terbaik memperkenankan daku untuk mewujudkan harapan-harapanku. Sempat menggumam dalam hati dan menaruh keraguan dalam diriku. Apakah iya bisa terwujud impianku. Meskipun ada yang tercapai, tidak sedikit pula yang tidak terwujud keinginanku di tahun 2021. Berarti bahwa aku sadar mungkin bukan tahun ini, siapa tahu tahun-tahun berikutnya adalah keberuntunganku.

Mungkin resolusiku yang aku susun tidaklah realistis. Tetapi dari sini aku belajar bahwa coba diriku untuk lebih sadar bahwa melangitkan doa dengan menyusun resolusi-resolusiku adalah usaha yang tidak akan kusia-siakan. Tuhan sudah menjanjikan bahwa ketika kita punya prasangka baik pasti mimpi akan terwujud. Biarkan semesta bekerja sesuai dengan kehendaknya.

Terima kasih ya 2021 telah membersamai dan mengukir banyak variasi rasa dalam kehidupanku. Berikut ini adalah sajian recap 2021 dariku. Sudah siapkah kamu untuk menghadapi tahun 2022. So, are you ready guys to conquer 2022? let’s recap guys!

1. Banyak Resolusi Yang Belum Tercapai di 2021

Photo by Olya Kobruseva from Pexels

Photo by Olya Kobruseva from Pexels via https://www.pexels.com

Tahun 2021 merupakan tahun yang mengejutkan bagi sebagian orang. Termasuk diriku sendiri yang merasa bahwa tahun 2021 bukanlah tahun terbaikku. Disaat kita mulai mencoba untuk menyusun resolusi-resolusi kita, seringkali kita optimis dan semangat kita mulai membara untuk menjalani aktivitas di setiap harinya. Sudah tersusun dengan rapi di yearsbook planner melalui untaian-untaian goals di tahun yang akan datang.

Lantas kita seakan percaya bahwa goals yang telah kita tuliskan setidaknya tercapai satu demi satu sesuai dengan yang kita inginkan. Tetapi keadaanlah yang selalu mengalihkan fokus kita ketika goals yang kita susun semestinya tercapai eh malah tidak tercapai. Disini aku yakin banyak yang mulai blame yourself karena resolusi kita tidak tercapai. Meskipun hanya secuil resolusi kita. Iya apa iya?

Terkadang manusia punya titik terlemah bukan? Ada kurangnya ada lemahnya. Beda lagi manusia yang memang ambis dan semangatnya berapi-api. Rasa malas dan gamau mulai duluan adalah dua hal yang menjangkit resahnya anak muda zaman sekarang. Oke, mungkin kalian sok-sokan buat resolusi tiap tahun. Tetapi cuma ditulis doang ya buat apa? Disinilah pentingnya menyusun resolusi yang measurable, realistis dan reasonable. 

Penyebab resolusi kita tidak tercapai bisa jadi ditilik dari dua sisi. Bisa dari si manusianya yang memang tidak mengusahakan bagaimana resolusi itu bisa terwujud atau tidak. Atau bisa juga karena keadaan atau hal lain yang membuat resolusi kita di pending sampai menemukan waktu yang tepat. Jadi pertimbangkan resolusi kalian lagi sebelum tahun 2022. Jika kamu merasa resolusi tahun 2021 belum tercapai, silakan dicoba lagi di tahun 2022. Masih ada waktu.

2. Overthinking Menghantuiku Setiap Malam

Photo by EKATERINA BOLOVTSOVA from Pexels

Photo by EKATERINA BOLOVTSOVA from Pexels via https://www.pexels.com

Dialog dini hari, kepada diriku sendiri. Tak bisa ku tertidur lagi. Melayang pikirku  tak pasti. You’re overthinking, it’s 3 am. Pretending that it’s not the ending. Terkadang kita tiba-tiba terbangun dari tidur karena mimpi buruk. Terus kita terdiam dan memikirkan hal-hal yang sebetulnya belum pasti terjadi. Pikiran-pikiran ini selalu menghantui kita di setiap dini hari. Ibarat plesetan sekarang, siang makan nasi kalau malam anxiety. 

Wahai sobat-sobat overthinking, sudahi overthinkingmu kawan. Marilah kita susun dan usahakan masa depanmu biar tidak halu. Overthinking merupakan keresahan anak-anak muda sekarang karena hal-hal yang sepenuhnya belum terjadi justru makin kepikiran. Memang tidak dapat dipungkiri, terkadang manusia terkadang sulit untuk mengendalikan dan memprediksi sesuatu. Tapi jangan sampai keseringan overthinking juga kawan.

Terkadang overthinking ini juga bisa membuat dirimu terhambat untuk menggapai semua impianmu. Jika kamu terus-terusan overthinking, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam. Cobalah untuk sadari kekhawatiran yang selama ini kamu rasakan. Kamu coba untuk alihkan hal-hal yang selama ini mengganggu pikiranmu. Cari tahu kira-kira apa penyebabnya kenapa kamu tiba-tiba memikirkan itu. Misalnya kamu tiba-tiba memikirkan duh gimana ya kalau aku gagal untuk mewujudkan impianku di tahun 2022 ini. Sebisa mungkin kamu harus lebih terbuka dan membuka diri pada dirimu sendiri.

Dalam hidup ini, kita harus tahu bahwa ada hal yang bisa kamu kontrol dan ada yang tidak bisa kamu kontrol. Ketika kita sudah mulai merasakan ada bisikan-bisikan dalam pikiran, coba tuliskan kira-kira hal-hal apa yang bisa kamu usahakan. Misalnya ketika salah satu resolusimu gagal di tahun ini, maka coba berusaha lebih giat lagi di tahun 2022. Setidaknya masih ada waktu dan masih ada harapan untuk diusahakan.

3. Berusaha Memilah Lingkungan yang Tidak Sefrekuensi

Photo by Helena Lopes from Pexels

Photo by Helena Lopes from Pexels via https://www.pexels.com

Lingkungan tidak selamanya menuntut kita untuk selalu berada dalam lingkaran yang positif. Ada aja yang bikin hati kita kesal, jengkel dan marah. Terkadang ada anggapan orang di sekeliling kita. Banyak orang-orang yang menuntut banyak hal dan sempurna di mata mereka. 

Seakan manusia tidak ada salahnya dihadapan mereka. Lingkungan menuntut kita selalu benar. Padahal soal frekuensi tidaklah seorangpun yang tahu. Tahun 2021 membuat aku banyak belajar bahwa kita tidak bisa memaksakan orang-orang itu suka sama kita.

Meskipun orang yang kenal dengan kita sebelumnya, kita tidak bisa paksakan. Akan selalu ada orang yang membenci kita. Nggak apa-apa kalau mau serius untuk berteman dan menjalin pertemanan yang positif silakan ayo. Kalau memang bikin ribet dan rame mending silakan menjauh atau aku yang menjauh. 

Disini aku belajar bahwa kita setidaknya bisa memilah dan memilih lingkungan yang sefrekuensi dengan kita. Dengan kita mencari circle yang positif dan suportif membantu kita bisa berada ke arah yang lebih positif. Kalau misalnya kita berada dalam lingkungan yang toxic maka yang ada batin kita malah tersiksa dan pikiran kita jadi tak karuan

4. Menjadi Pemenang Hidup Bukan Soal Happy Ending

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Terkadang ketika punya impian, rencana-rencana dan tujuan seringkali dihadapkan dengan ekspektasi yang tinggi dalam bayangan kita. Namun di tahun 2021 ini, dibalik rintihan lara diri ternyata masih ada yang membuat diriku bersyukur sampai detik ini. Menjadi pemenang hidup dalam setiap tahunnya bukan soal happy ending atau ending yang happy. Tetapi setidaknya kita belajar untuk sadar bahwa seberapa sering diri ini bangkit disaat belum punya apa-apa. 

Mungkin kita sadar bahwa resolusi yang telah kita susun adakalanya tersingkap sejumput ekspektasi yang terlalu tinggi. Kita juga sadar bahwa ketika ekspektasi resolusi kita tinggi justru kurang berhati-hati terhadap rencana didepan yang terkadang berkebalikan. Bukan impian terwujud yang kita dapatkan, tapi rasa sakitnya diri dan sesak laranya diri yang ditinggalkan akibat tingginya ekspektasi yang dibangun sebelumnya.

Kita siap dengan rencana yang sudah tersusun dengan rapi, tetapi kita tidak siap atas sakitnya karena dibutakan oleh ekspektasi. Justru kita belajar untuk menjalankan rencana yang sudah kita buat dengan usaha yang giat. Jangan mencoba coba untuk menunda-nunda sedikit pun kesempatan yang datang pada kita. Siapa tau pintu kamu ada disana. Jangan menjadi orang yang idealis tapi cobalah untuk realistis. Hadapi segala cobaan dan cobain cobaannya. 

Baiknya semua kembali pada diri kita masing-masing. Memang menyusun resolusi di setiap tahunnya itu hal yang bagus dan very thumbs up. Itu membuktikan bahwa memang kamu adalah orang yang niat. Tapi balik lagi, apakah kita siap mengusahakan resolusi yang telah kita buat? Resolusimu adalah tanggung jawabmu. Belajarlah untuk bertanggung jawab terhadap apa yang sudah kau mulai.

5. Belum Tercapainya Goals di Tahun 2021 Bukan Sebuah Kegagalan

Photo by Matheus Bertelli from Pexels

Photo by Matheus Bertelli from Pexels via https://www.pexels.com

Memiliki goals yang telah disusun dan impiannya terwujud di tahun 2021 adalah dambaan bagi setiap orang. Tetapi dibalik kebahagiaan yang dihadirkan ditahun 2021 ini justru tersingkap kesedihan dan lara karena belum tercapainya goals di tahun 2021. Belum tercapainya goals di tahun 2021 bukanlah sebuah kegagalan. Bukan berarti harus kita sesalkan dan kita salahkan diri kita. 

Kita hanya butuh waktu sedikit lebih lama untuk mencapai goals tersebut. Terkadang kita lupa dan perlu sadari juga bahwa ketika kita memiliki keinginan yang tinggi justru tidak diimbangi dengan usaha yang tinggi juga. Kita juga terkadang luput dari menyepelekan sesuatu yang kita anggap sepele bagi kita sendiri. Mencapai suatu impian yang besar pastinya juga didorong dengan usaha kita yang besar juga bukan?

Sudah saatnya kita hadapi dan sikapi tahun 2022 dengan mindset yang realistis dan real. Kalau kita menggunakan pola pikir ketinggian seperti ini, bagaimana bisa terwujud rencana-rencana kita di tahun 2022 nantinya? Malah yang ada justru resolusi-resolusi kita menjadi halu dan hanya angin lalu. Maksimalkan waktu selama 365 hari di tahun 2022 untuk kita susun di akhir tahun 2021 ini. 

Mari kita coba terapkan pola pikir bahwa menyusun resolusi bukan hanya sebatas keinginan semata. Tetapi pikirkan apakah sudah giatkah usaha kita? Sudah maksimalkah usaha yang kita keluarkan? Memang belum tercapainya sebuah resolusi bukan sebuah hal yang patut kita sesalkan. Masih bisa kita usahakan untuk di tahun-tahun berikutnya. Barengi diri dengan evaluasi dan jangan sampai lupa dengan dirimu yang patut kamu sayangi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Seblak dan Baso Aci