#DiIndonesiAja-Banda Neira Surga Sejarah dan Biota Laut Bagian Timur Indonesia

Banda Neira

Banda Neira merupakan pulau utama di Kepulauan Banda yang terletak di Kabupaten Maluku Tengah. Banda Neira merupakan pulau, di mana Inggris dan Belanda berperang untuk menguasai tanaman Pala pada abad ke-17. Banda Neira menjadi saksi bisu sejarah, di mana Bung Hatta dan Sutan Sjahrir diasingkan selama 6 tahun. Dan Banda Neira dengan berbagai tempat sejarah dan keanekaragaman biota laut yang terletak di Timur Indonesia.

Advertisement

1. Surga Sejarah Tanaman Pala Pulau Run yang Hampir Ditukar dengan Manhattan, New York

Kumparan

Kumparan via https://kumparan.com

Dalam sejarah, Banda Neira merupakan pulau di mana Inggris dan Belanda berperang untuk menguasai Pulau Run sebagai penghasil tanaman Pala di dunia. Saat itu, harga segenggam tanaman Pala setara dengan harga segenggam emas dan tanaman Pala hanya tumbuh pada kondisi tanah yang subur, kering, dan tidak sering diguyur hujan. Peperangan pertama dimulai pada 1652 dan berakhir pada 1654 dengan adanya Traktat Breda sebagai solusi damai peperangan. Salah satu isi perjanjian Traktat Breda adalah Inggris harus mengakhiri kekuasaan di Pulau Run dan menyerahkannya pada Belanda. Sebagai gantinya, Belanda akan menyerahkan Manhattan ke Inggris. Namun, Traktat Breda ini hanya berlangsung selama 5 tahun, sebelum akhirnya peperangan kedua pecah pada 1665 – 1667. Berkat perjuangan gigih masyarakat Pulau Run, Inggris dan Belanda meninggalkan Kepulauan Banda. Kini, kehidupan Pulau Run berjalan lambat, selambat harum tanaman Pala yang tidak lagi tercium oleh bangsa asing hingga bangsanya sendiri.

2. Timur Indonesia Tempat Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir

Kumparan

Kumparan via https://kumparan.com

Pada Februari 1936, Bung Hatta dan Sutan Sjahrir tiba di Banda Neira untuk diasingkan sebagai tahanan politik oleh Belanda. Pengasingan ini berlangsung selama 6 tahun (1936 – 1942), sebelum akhirnya Bung Hatta dan Sutan Sjahrir diasingkan ke Rumah Pengasingan Hatta-Sjahrir di Kota Sukabumi. Rumah Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir dijadikan sebagai kelas sore yang mengajar anak-anak di Banda Neira tentang aritmatika dan bahasa inggris. Bung Hatta dan Sutan Sjahrir juga menyisipkan ajaran patriotisme. Bung Hatta juga pernah mengajar anak-anak mengecat perahu dengan warna merah putih. Sedangkan, Sutan Sjahrir mengajak anak-anak naik perahu ke Pulau Pisang dan bernyanyi lagu Indonesia Raya. Untuk mengenang aksi keduanya, pulau tersebut namanya diganti menjadi Pulau Sjahrir dan Pulau Hatta.

Advertisement

3. Benteng Belgica : The Pentagon of Indonesia : Tempat Sejarah yang Menjadi Saksi Bisu di Timur Indonesia

Benteng Belgica dibangun oleh VOC pada 1611 atas perintah Jenderal Pieter Both. Benteng Belgica dibangun untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda Neira akibat adanya monopoli perdagangan tanaman Pala. Benteng Belgica memberikan kemudahan VOC dalam mengawasi kapal-kapal yang keluar masuk ke Banda Neira. Benteng Belgica dibangun di atas sebuah bukit, berada di sebelah Barat Daya, dan terletak pada ketinggian 30 meter dari permukaan lain. Sehingga dari sini terlihat segala penjuru Kepulauan Banda.

4. Pulau Hatta : Surga Timur Indonesia dengan Keanekaragaman Biota Laut

Kepulauan Banda memiliki 25 titik selam yang sangat indah untuk diselami. Banda Neira memiliki 15-30 meter titik selam dengan tingkat air yang tenang dan terumbu karang yang beragam. Salah satu keindahan bawah laut Banda NeirKepulauan Banda memiliki 25 titik selam yang sangat indah untuk diselami. Banda Neira memiliki 15-30 meter titik selam dengan tingkat air yang tenang dan terumbu karang yang beragam. Salah satu keindahan bawah laut Banda Neira adalah Pulau Hatta. Pulau Hatta berdampingan dengan laut dalam. Pemandangan bawah laut berhasil menciptakan sensasi yang berbeda, dengan terumbu karang dan ikan beraneka ragam warna.

5. Pulau Gunung Api : Surga Timur Indonesia dengan Keanekaragaman Biota Laut

Selanjutnya, terdapat Pulau Gunung Api yang berdekatan dengan Pulau Sjahrir. Pulau Gunung Api terlihat berbeda karena warna pasir dan terumbu karang yang hitam. Ikan-ikan di sekitar Pulau Gunung Api juga bewarna hitam akibat reruntuhan lava Gunung Api. Sehingga, keindahan bawah laut Banda Neira di bagian Timur Indonesia sangat disayangkan, apabila dilewatkan begitu saja. a adalah Pulau Hatta. Pulau Hatta berdampingan dengan laut dalam. Pemandangan bawah laut berhasil menciptakan sensasi yang berbeda, dengan terumbu karang dan ikan beraneka ragam warna. Selanjutnya, terdapat Pulau Gunung Api yang berdekatan dengan Pulau Sjahrir. Pulau Gunung Api terlihat berbeda karena warna pasir dan terumbu karang yang hitam. Ikan-ikan di sekitar Pulau Gunung Api juga bewarna hitam akibat reruntuhan lava Gunung Api. Sehingga, keindahan bawah laut Banda Neira di bagian Timur Indonesia sangat disayangkan, apabila dilewatkan begitu saja.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE