[CURHATAN COWOK] Ini Alasannya, Mengapa Melamar Tak Sesederhana Menjadikanmu Pacar

Paham bahwa waktu begitu berharga, sepadan dengan dirimu yang selalu ada dikala suka dan duka.
Aku tak ingin membuang waktu percuma dengan berusaha menjelaskan sesuatu yang seringkali kamu pinta.
Percuma kamu habiskan waktu sia-sia dengan berharap sesuatu pada diriku yang hanya seorang manusia.

Ada banyak hal demi kebaikan bersama yang sedang dibangun, maka bersabarlah! Toh jika memang jodoh, ya tak akan lari gunung dikejar, bukan?

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu cukup untuk sesempit atau seluas apapun cinta seseorang yang semacam engkau

54 Comments

  1. Dini Ardianty berkata:

    Ini lho bro Isnaini Nur Auliya

  2. Scarlet Rose berkata:

    Pertimbangan itu tetap perlu. Tapi pertimbangan2 yg dipaparkan di atas rasanya kok rumit sekali ya. Kalau saya sbg pihak wanita bertemu dgn pria yg ‘galau’ dgn hal2 semacam itu, rasanya lbh baik meninggalkannya. Sebab sy meyakini, jika hati menolak sesuatu maka ia akan mencari seribu alasan.Dan jika hati menginginkan sesuatu, maka ia akan mencari seribu cara.
    Pria yg bnr2 menginginkanmu, tak akan prnh segalau itu mpertimbangkan ssuatu. ?

  3. Tia Pradiptha berkata:

    Ini excuse nya yang nulis aja kayaknya hehehe Indah Suryani ?

  4. Mungkin kalo ada komunikasi gasegitu juga kali ya. Mungkin

  5. Edhie berkata:

    Lulu Raufiana

  6. Erna Sari berkata:

    sebagai dewasa kalo wanita menemukan pria seperti itu ya memding ditinggal. mending buat pria yg masih belum siap menikah ya jangan berani ngajak pacaran anak orang. wanita yang sudah berumur gak mau lah jika digantung terus., apalagi jika kuliahnya molor terus., hehe

  7. Mas Dio berkata:

    ya situ cuma lihat dari sudut pandang diri-sendiri soalnya.. ya pantes segala pertimbangan2 diatas dianggap ngga penting. inget berumah tangga itu ngga akan berhasil klo cuma ngikutin cara berpikir satu orang.

  8. Arini Septa berkata:

    Setuju siii…

  9. Intine tu komunikasi, bahkan sebelum menikah dan sebelum melamar. Disampaikan, didiskusikan, kemudian bikin kesepakatan bersama. Ora mik dipendem dhewek. Jangan bersembunyi di balik kode, minta dimengerti. Kalau kita gak ngomong tu kita akan dibayangi tuntutan kudu sempurna, kudu wes beres semua. Rumah tangga tu besok perlu banyak kerja tim lho. Nek sebelum nikah wae wes apik kerja samane kan luwih apik. This applies to both gender.