Kadang Cinta Memang Buta, Tapi Bukalah Pikiran Lebar-Lebar Sebelum Persiapan Menikah

Kelak akan ada masa kalian menemukan ritme untuk menjalani kehidupan berdua dengan bahagia.

Pasti menyenangkan bisa bertemu dengan seseorang yang bisa membuatmu merasa bahwa dialah yang selama ini kalian cari. Bukan berarti harus yang serba sempurna, tetapi istilah sederhananya adalah dialah orang yang cocok untuk diajak menikah. Kalian bisa jadi punya banyak kesamaan atau justru sebaiknya, tapi kalian bisa menjembatani perbedaan atau tidak menjadikan hal tersebut sebagai suatu masalah.

Kita tidak bisa menyamaratakan hubungan tiap pasangan. Ada yang bisa langsung klik sejak awal mungkin karena memiliki banyak kesamaan. Tetapi ada juga yang butuh proses panjang hingga akhirnya mereka bisa berkompromi dengan segala perbedaan. Ada banyak hal yang perlu kalian pelajari dan diskusikan sebelum membulatkan tekad untuk menikah.

Advertisement

1. Pertimbangan Keuangan

Perencanaan Keuangan

Perencanaan Keuangan via https://www.freepik.com

Sebelum menikah perlu bagi kalian untuk bertukar pendapat tentang kondisi keuangan masing-masing hingga rencana jangka panjang. Tentang keperluan yang masih kalian tanggung selama beberapa waktu ke depan, misalnya ada cicilan kendaraan hingga memenuhi kebutuhan orang tua. Begitu pula dengan rencana masa depan tentang kehidupan yang ingin kalian perjuangkan bersama.

Terlebih bagi pasangan yang mungkin belum mapan dan berniat untuk berjuang bersama dari nol. Bagaimana pun menikah membutuhkan biaya tidak hanya untuk perayaan tetapi juga keberlangsungan hidup saat mulai berumah tangga. Apalagi kalau kalian berencana untuk membeli hunian dan segera memiliki momongan.

Advertisement

Bijaklah dalam mempertimbangkan perayaan pernikahan, jangan sampai memaksakan budget demi gengsi.

Tidak ada salahnya belajar membuat perencanaan keuangan tentang kebutuhan sehari-hari hingga dana kesehatan, tabungan atau investasi jangka panjang. Hal ini perlu dilakukan bila kalian ingin kehidupan rumah tangga berjalan dengan lebih terkendali. Bagaimana pun keuangan menjadi faktor penting  yang bisa mempengaruhi keharmonisan rumah tangga

2. Adaptasi

Advertisement
Photo by freepik on Freepik

Photo by freepik on Freepik via https://www.freepik.com

Bagi kalian yang ikut tinggal bersama keluarga pasangan, tidak jarang bahwa tantangan terbesar adalah menyesuaikan diri dengan mereka. Akan sangat mungkin timbul gesekan karena perbedaan kebiasaan dan pola hidup. Kesulitannya mungkin terletak pada bagaimana kalian harus menerima pribadi mertua atau ipar dengan apa adanya. Sebab kamu hadir sebagai anggota keluarga baru yang perlu untuk lebih beradaptasi dan berkompromi dengan mereka. 

Sebaiknya jangan mengharap orang lain yang akan lebih mengerti kita.

3. Kerja Sama

Photo by KamranAydinov on Freepik

Photo by KamranAydinov on Freepik via https://www.freepik.com

Hal lainnya, kalian akan mulai melakukan pekerjaan rumah tangga bersama, mulai dari urusan dapur, laundry, hingga membersihan rumah. Mungkin ada di antara kalian yang terbiasa dimanja oleh orang tua sehingga tidak terbiasa dengan pekerjaan rumah, kalian harus banyak belajar dari sekarang.

Kalau tidak terbiasa, pekerjaan rumah tangga ini bisa memicu stres apalagi tidak ada kerja sama dari pasangan.

Ketika menikah, kalian tidak hanya bertanggung jawab untuk diri sendiri tetapi juga terhadap pasangan dan anak. Kalian bisa mulai dengan membentuk kebiasaan baik dalam berkeluarga dengan saling bekerja sama. Hal ini bisa menumbuhkan kepekaan dalam suatu hubungan, kita bisa makin bisa memahami dan menghargai satu sama lain

4. Persiapan Mental

Photo by wayhomestudio on Freepik

Photo by wayhomestudio on Freepik via https://www.freepik.com

Hal terakhir tapi tidak kalah penting adalah kesiapan mental. Kenyataan tidak akan selamanya membahagiakan, terutama ketika berada di masa 5 tahun pertama yang penuh dengan adaptasi. Tidak hanya adaptasi dengan pasangan dan tanggung jawab baru, tetapi mungkin juga dengan keluarga pasangan dan lingkungan baru. Inilah masa krusial yang mungkin bisa memberi efek shock therapy bagi kalian yang belum siap mental.

Kalian kelak akan menghadapi beberapa permasalahan yang bisa memicu perdebatan dengan pasangan. Wajar bila sesekali terbawa ego dan merasa kecewa namun kembali lagi, bahwa komunikasi yang baik adalah hal penting yang harus dijaga. Kalian tetap harus membicarakan segala hal untuk bisa menentukan langkah terbaik untuk kebaikan bersama. Jangan sama-sama mengedepankan emosi sampai mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya, hingga bisa menyakiti pasangan.

Ketika sedang bertengkar, salah satu sebaiknya bisa meredam. Di saat salah satu merasa down, sudah seharusnya dihibur. Memang akan butuh banyak pengertian dan harus saling bisa mengimbangi dalam segala situasi.

Ibarat mengayuh perahu, bila bersama tentu lebih mudah dan cepat sampai ke tujuan. Namun bila mengayuh sendiri tidak akan mudah dan akhirnya lelah sendiri.

5. Pengalaman Memberi Pelajaran

Photo by jcomp on Freepik

Photo by jcomp on Freepik via https://www.freepik.com

Kalian memang tidak akan bisa langsung menanggapi tiap masalah dengan dewasa. Ada proses panjang yang akan kalian lalui untuk akhirnya bisa menjadi pribadi yang bijak. Di awal kalian mungkin benar-benar tidak tahu bagaimana cara menghadapi masalah. Tetapi seiring berjalannya waktu kelak saat dihadapkan dengan masalah lain, kalian akan lebih siap memilih langkah yang tepat karena belajar dari pengalaman sebelumnya.

Percaya bahwa tidak ada hubungan yang mudah dan mulus. Selama kalian berdua sama-sama berjuang untuk bisa berjuang hidup bersama. Sejatinya hubungan yang baik bisa terbentuk dengan adanya kerja sama dan timbal balik. Kita harus siap memberi, tidak hanya berharap selalu diberi. Kita harus siap melayani, jangan hanya ingin dilayani.

Kelak akan ada masa kalian menemukan ritme untuk menjalani kehidupan berdua dengan bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang pembaca yang suka menulis, melihat, mendengar, bicara dan bermimpi @pandorakata

CLOSE