Kalau 9 Kebiasaan Ini Sering Jadi Alasan Kamu Nggak Bahagia, Stop Mulai Sekarang!

kebiasaan yang bikin nggak bahagia

Kadang kita bertanya-tanya apa itu bahagia. Sibuk mencari definisi bahagia hingga akhirnya melupakan hal-hal yang membuat tertawa. Ini adalah beberapa hal yang harus readers hindari dan jangan sampai jadi kebiasaan yang tak kunjung usai, ya! Yuk, simak lebih lanjut!

Advertisement

1. Sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Jangan banding-bandingin terus!

Jangan banding-bandingin terus! via https://www.google.com

Biasanya karena tidak sedang memiliki kegiatan atau pekerjaan, sehingga waktu luang yang ada membuat kita jadi berpikir macam-macam misalnya membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Itu membuat kita semakin terpuruk. Padahal rezeki tiap orang memang berbeda-beda.

2. Bersikap sering terlalu perfeksionis

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Manusia melakukan kesalahan itu wajar ya readers, tidak ada manusia yang sempurna. Jika kalian sedang mengerjakan tugas atau kerjaan kantor, tidak mengapa jika ada salah sedikit atau tidak sempurna karena memang manusia tempatnya salah.

Advertisement

3. Sering meratapi kejadian di masa lalu

Photo by Engin Akyurt from Pexels

Photo by Engin Akyurt from Pexels via https://www.pexels.com

Melihat ke belakang hanya untuk sebagi pelajaran agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama. Agar jangan jadi keledai yang jatuh di lubang yang sama. Meratapi masa lalu tidak akan mengubah apapun.

 

4. Khawatir akan masa depan

Advertisement
Khawatir akan seperti apa

Khawatir akan seperti apa via http://www.pexels.com

Mengkhawatirkan sesuatu yang belum terjadi adalah sesuatu yang tidak baik atau sia-sia. Karena mimin pernah mengalaminya, daripada memikirkan hal yang belum tentu terjadi lebih baik berusaha sebaik mungkin untuk melakukan yang terbaik untuk saat ini.

 

5. Membatasi diri karena pandangan orang lain

Jangan mikirin omongan orang ya!

Jangan mikirin omongan orang ya! via http://www.pexels.com

Jika kita selalu mendengarkan apa kata orang lain, maka kita tidak akan melangkah kemanapun. Kita tidak bisa menyesuaikan keinginan semua orang. Pandangan atau pemikiran orang berbeda-beda. Itu sebabnya jangan batasi diri.

6. Terlalu berfokus pada hal-hal negatif

Yuk fokus ke hal positif aja

Yuk fokus ke hal positif aja via http://www.pexels.com

Pemikiran yang negatif akan berdampak ke perilaku di kehidupan sehari-hari yang akan memperburuk moods para readers nih. Dibandingkan fokus terhadap hal-hal negatif akan lebih baik para readers mengubahnya berpikir positif.

7. Selalu merasa overthinking

Photo by Nathan Cowley from Pexels

Photo by Nathan Cowley from Pexels via https://www.pexels.com

“Berpikir” dibutuhkan untuk keadaan tertentu atau sedang membutuh sebuah rencana untuk melakukan tugas atau kegiatan. Tetapi berpikir berlebihan akan malah merusak hal-hal yang sudah direncanakan, karena akan menghabiskan banyak waktu untuk berpikir dan malah akhirnya menunda mengambil tindakan.

8. Suka mengeluh di setiap situasi

Jangan banyak ngeluh ya

Jangan banyak ngeluh ya via http://www.halodoc.com

Dibandingkan kita mengeluh, akan lebih baik jika kita mengutarakan atau mencari solusi dari masalah yangs sedang dihadapi. Karena mengeluh tidak akan membuat masalah atau tugas kita selesai.

9. Suka menunda

Jika kalian memiliki sebuah rencana atau projek jangan hanya ada dipikiran saja dan merencanakan sebaik mungkin. Tetapi langsung lakukan karena itu jauh lebih baik. Menunda berarti kita sama saja membuang waktu yang berharga.

Nah, ternyata ini juga merupakan sebuah penyakit lho! Penyakit ini disebut ADHD, salah satu ciri-ciri ADHD yang paling menonjol pada orang dewasa adalah suka menunda-nunda. Hindari hal-hal yang membuat kalian tidak bahagia ya readers. Karena setiap makhluk hidup itu berhak bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

une femme libre

CLOSE