Kamu Cemas? Intip 5 Tips Mengatasinya Berikut ini Yuk!

Kecemasan dapat diatasi dengan 5 cara ini. Apa saja?

Terkadang, tanpa disadari, aktivitas dan segala hal yang terjadi dalam hidup dapat menyebabkan kecemasan. Sulit untuk konsentrasi, keringat dingin, hingga jantung berdebar adalah gejala yang paling sering dirasakan. Meskipun sekilas terkesan negatif, nyatanya kecemasan tidak selalu buruk. Rasa cemas yang dialami seseorang dapat menjadi pertanda bahwa tubuh peka terhadap bahaya.

Kepekaan ini sifatnya positif. Karena akan mendorong diri untuk bersiap dan mengatasi bahaya tersebut. Namun, bila tidak disadari, dipahami, dan diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin dapat berdampak pada kesehatan. Baik fisik maupun mental seseorang.

Mengenali kecemasan

Saat kamu menghadapi situasi baru, wajar jika cemas. Kecemasan ini adalah respon alami tubuh terhadap stres. Penyebabnya adalah rasa takut atau khawatir berlebihan karena berbagai faktor. Bedanya, bila kecemasan biasa tidak sampai mengganggu aktivitas harian. Sedangkan gangguan kecemasan terjadi cukup intens dan membuat diri terasa lemah.

Gangguan kecemasan juga membuatmu tidak dapat menikmati aktivitas yang dilakukan. Berdasarkan American Psychiatric Association, perempuan berisiko lebih tinggi terkena kecemasan daripada laki-laki. Gejalanya seperti detak jantung tidak beraturan, nafas tidak beraturan, gelisah, hingga sulit fokus.

Gejala yang muncul pada tiap orang pun dapat berbeda-beda. Ada yang mengalami panic attacks sampai bermimpi buruk. Tetapi, jika tidak dapat dikendalikan dan terjadi berlebihan, kemungkinan ini adalah gangguan kecemasan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi kecemasan ini?

Advertisement

1. Latihan pernafasan

Photos by senivpetro on Freepik

Photos by senivpetro on Freepik via https://www.freepik.com

Nafas yang tidak beraturan dan pendek adalah gejala yang paling sering muncul saat cemas. Akibatnya kamu akan dengan mudah merasa pusing, sakit kepala ringan, hingga mengalami serangan panik. Maka, kamu bisa latihan pernafasan untuk mengembalikan ritme nafas sekaligus mengatasi kecemasan.

Latihan pernafasan ini akan merangsang relaxation response. Proses ini akan membantu tubuh untuk merubah respon fisik dan emosional terhadap stres. Saat relaxation response ini muncul, tubuh akan lebih tenang. Karena dapat menurunkan metabolisme, menjaga ritme jantung, menenangkan otot, menurunkan tekanan darah, dan menyeimbangkan pernafasan.  

Advertisement

2. Ubah pola makan sehat

Photo by Farhad Ibrahimzade on Unsplash

Photo by Farhad Ibrahimzade on Unsplash via https://unsplash.com

Hal ini mungkin paling sering terlewatkan. Makan makanan yang diproses terlalu banyak, menggunakan pewarna, pengawet, hingga kurang minum air mineral dapat mengakibatkan perubahan mood. Terutama bila kecemasanmu makin memburuk setelah makan. Kemungkinan kamu perlu merubah pola makan yang lebih sehat, tetap terhidrasi dengan baik, kurangi konsumsi gula, dan penuhi nutrisi lengkap.

3. Kurangi konsumsi kafein

Photo by engin akyurt on Unsplash

Photo by engin akyurt on Unsplash via https://unsplash.com

Kafein pada kopi atau minuman lainnya dapat menyebabkan gugup pada penderita kecemasan. Baik biasa maupun akut. Penelitian menemukan bahwa kafein dapat memperburuk gangguan kecemasan. Bahkan dapat menimbulkan panic attacks. Kurangi perlahan konsumsi kafein dengan menggantinya ke air mineral secara rutin.

4. Olahraga

Advertisement
Photo by pressfoto on Freepik

Photo by pressfoto on Freepik via https://www.freepik.com

Selain menyehatkan tubuh, berolahraga juga baik untuk kecemasan.  Penelitian pada 2013 menemukan bahwa seseorang yang aktif berolahraga membantu merubah respon kimiawi di otak untuk memproduksi hormon anti-anxiety. Seperti serotonin, gamma-aminobutyric acid (GABA), hingga endocannabinoids.

Olahraga apa yang dapat dilakukan? Kamu bisa memilih olahraga favoritmu sesuai kebutuhan. Misalnya interval training atau berlari untuk meningkatkan detak jantung. Atau bisa juga mengikuti kelas yoga, senam dan olahraga lainnya.

5. Perbaiki pola tidur

Photo by jcomp on Freepik

Photo by jcomp on Freepik via https://www.freepik.com

Tidur adalah hal penting untuk kesehatan fisik dan mental. Orang dewasa direkomendasikan tidur selama 7 hingga 9 jam per hari. Saat malam hari, hindari membaca, menonton, bermain gadget, konsumsi kafein, makan makanan berat, merokok dan alkohol.

Usahakan untuk berangkat tidur di waktu yang sama setiap malam, saat sudah terasa lelah, meredupkan pencahayaan di kamar, atur suhu kamar, dan lakukan journaling. Journaling ini adalah kegiatan menulis. Kamu bisa menuliskan segala keluh kesah dan kegelisahanmu sebelum beranjak tidur.

 

Reference:

1. Take a Deep Breath. stress.org

2. What are anxiety disorders? psychiatry.org

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Clinical psychologist

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE