Lima Hal Sepele yang Sering dilewatkan oleh Para Pendaki Pemula Maupun Senior

Jangan sepelekan lima hal ini dalam pendakian

Dalam memilih destinasi liburan tak jarang kita memilih untuk mendaki gunung. Banyak hal yang harus dipersiapkan agar tidak mengalami kendala dalam pendakian nanti. Atau mungkin hal-hal yang tidak diinginkan, maka dari itu lima hal berikut untuk membekali diri serta kelompok saat memilih mendaki gunung sebagai liburan.

Advertisement

1. Tinjau lokasi yang kalian akan tuju, bisa kalian searching terlebih dahulu melalui google atau survei ke lokasi

Memperhatikan lokasi pendakian bertujuan untuk mengetahui medan yang akan dilalui bisa kalian searching via google atau survei tempat. Jika kalian ingin membuka open trip alangkah baiknya kalian survei, demi kenyamanan dan keselamatan para peserta. Serta bisa mempekirakan estimsi waktu pendakian

2. Siapkan dana yang cukup saat ingin mendaki

Artem Beliaikin

Artem Beliaikin via https://www.pexels.com

Mempersiapkan uang yang cukup bisa membantu kalian untuk mengantisipasi dana yang kurang saat mendaki. Persiapkan atau kalian perkirakan seperti uang transport pulang pergi, uang makan selama di perjalanan, uang untuk membeli oleh-oleh, uang simaxi, uang patungan membeli logistik untuk kebutuhan di pendakian bersama kelompok atau teman kalian saat mendaki.

Advertisement

Usahakan dihitung dengan pas jangan menyusahkan teman kalian. Jika tidak mengetahui rician harga, kalian bisa tanya-tanya sama teman kalian yang sudah berpengalaman

3. Kesiapan fisik dan mental banyak pendaki pemula dan senior yang menyepelakan hal ini

Dalam mendaki gunung kita harus memiliki kesiapam fisik tak jarang pendaki pemula maupun senior menyepelekan hal ini. Seperti yang sering kita temui baik dari media sosial atau elektrik banyak para pendaki yang terpeleset atau terkena hipotermia. Kalau kita kaji hal tersebut terjadi karena ketahanan tubuh yang kurang fit sehingga terdampak pada metabolisme tubuh yang tidak bisa beradaptasi dengan kondisi alam.

Advertisement

Alangkah baiknya para pendaki mempersiapkan ketahanan fisik agar tidak mengalami hal-hal tersebut. Seperti melakukan lari pagi atau sore dua bulan sebelum hari pendakian guna untuk memperkuat otot tubuh atau mempersiapkan langkah kaki agar tidak kaget saat mendaki nanti.

Tempelkan punggung belakang di sandaran seperti tembok atau tiang, lalu ambil posisi setengah jongkok lakukan tiga menit dalam satu hari guna memperkuat kekuatan otot dengkul, terapkan metode tersebut dua bulan sebelum hari pendakian. Serta siapkan mental dari apapun yang terjadi jangan pernah menyelepekan trek pendakian meskipun kita sudah beberapa kali mendaki gunung tersebut.

4. Siapkan perlengkapan serta obat-obatan. Bawa yang perlu dibawa meskipun kita dalam kondisi fit saat berangkat.

Perlengkapan adalah alat pendukung yang sangat penting untuk kita gunakan saat menghadapi medan pendakian, usahakan jangan sampai ada yang terlewat baik perlengkapan pribadi maupun kelompok kroscek ulang dari apa yang sudah ada atau sudah lengkap.

Tak jarang banyak pendaki ketika sudah mendapatkan perlengkapan yang dibutuhkan mereka tak memeriksa ulang alhasil saat di area pendakian alat yang digunakan ada yang rusak atau tidak lengkap. Hal ini sangat riskan biasanya pada alat kelompok seperti tenda dan kompor.

Alangkah baiknya kroscek dulu sebelum berangkat pastikan frame pada tenda lengkap dan tidak ada yang patah atau retak serta iner outer tenda ada yang sobek atau nggak. Periksa lubang gas pada kompor berguna dengan baik atau tidak. Dalam perlengkapan pribadi pun kita suka menyelepekan seperti malas bawa baju ganti lebih.

Padahal baju ganti lebih itu untuk mengantisipasi baju yang basah baik dari keringat maupun basah hujan, karena faktor utama dari terkena hipotermia adalah pengembunan baju yang basah pada lubang pori-pori tubuh kita lalu terjadilah penyubliman perubahan suhu tubuh. Maka dari itu banyak di artikel yang menyarankan agar sering berganti baju saat mendaki.

Jangan lupa mensiasati alam meskipun di musim kemarau bawalah jas hujan untuk mengantisipasi hujan dadakan. Bawalah obat yang mengandung paracetamol guna mengobati pobia pada ketinggian, bawa antibiotik untuk ketahanan tubuh. Bawa gula merah untuk menunda haus serta membangkitkan stamina, bawa jahe untuk menghangatkan tubuh.

Gula merah lebih ampuh daripada kita minum-minuman yang membangkitkan stamina. Jahe lebih efektif untuk menghangatkan tubuh dibanding cokelat. Bawa minyak angin cair lebih baik dari pada yang salep. Jangan dipergunakan di bagian belakang leher takutnya pengembunan karena biasanya minyak angin bercampur keringat lalu terkena suhu dingin akan terasa adem bukannya menghangatkan, lebih baik dihirup aromanya guna menyegarkan mata dari pusing akibat kelelahan

5. Kenali karakter teman kalian saat mendaki dan jangan lupa pamit sama orangtua

Mengenali karakter patner saat mendaki adalah hal yang wajib, guna memahami tabiat masing-masing saat proses pendakian. Agar tidak terjadi perseteruan di dalam kelompok. Walau bagaimanapun alam akan mengupas dari apa yang belum kita ketahui dari tabiat teman kita.

Ketika kita sudah mengetahui bahwa teman kita memiliki tabiat yang buruk alangkah baiknya kita yang mengalah, tegurlah dia seusai pendakian selesai. Mungkin dua hari pasca pendakian agar teman kita bisa memperbaiki hal buruk tersebut jika kita dan teman kita mendaki bareng lagi. Jangan kalian diamkan saja itu tidak baik akan menjadi tuman.

Suatu ketika ia mendaki tidak sama kita atau orang yang tidak memahami dirinya akan terjadi perseteruan. Dan jangan lupa pastikan jika kalian ketua kelompok. Pastikan teman-teman yang kalian ajak mendaki dapat restu dari orangtuanya dan kalau perlu kalian dampingi saat meminta ijin.

Tak jarang banyak yang berbohong, bilangnya sudah dapat ijin dari orangtuannya, tahu-tahunya diam-diam berangkatnya. Ijin kepada orangtua hukumnya adalah wajib guna menjaga kita dari hal-hal yang tidak diinginkan

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Aku adalah mimpi yang patah. Raut wajahku tersimpan di dalam doa

CLOSE