Memutusan untuk Gap Year? 5 Kegiatan Positif Ini Bisa Kamu Lakukan

Kata gap year mungkin masih terdengar asing oleh beberapa orang. Barangkali beberapa anak SMA sederajat yang baru saja lulus juga belum mengetahui apa itu gap year.  Gap year merupakan suatu keadaan dimana seseorang memutuskan untuk mengambil cuti terlebih dahulu sebelum melanjutkan dari SMA sederajat ke jenjang perguruan tinggi. Penyebabnya ada beberapa hal. Mungkin karena faktor ekonomi, kurang persiapan, atau memang sengaja gap year karena ingin istirahat dahulu. 

Terkadang gap year menjadi pilihan yang sulit bagi beberapa orang. Bahkan beberapa orang menganggap bahwa gap year itu membuang-buang waktu. Eits,  tapi jangan salah. Gap year tidak selalu membuang-buang waktu kok. Selagi kita bisa berpikir bijak dalam menentukan kegiatan yang kita lakukan, gap year bukanlah keadaan yang buruk. 

Seseorang yang memutuskan untuk gap year sering kali merasa kebingungan tentang kegiatan apa yang akan mereka lakukan untuk mengisi waktu. Padahal, ada banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan ketika menjalani gap year. Berikut ini beberapa kegiatan positif dan bermanfaat yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu saat menjalani gap year.

Advertisement

1. Pertama, mengisi waktu luang dengan bekerja

Foto oleh Polina Elle Hughes dari Pexels

Foto oleh Polina Elle Hughes dari Pexels via https://www.pexels.com

Bekerja merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh seseorang yang memutuskan untuk gap year. Biasanya, mereka memilih untuk bekerja terlebih dahulu karena faktor ekonomi. Dengan bekerja, mereka bisa menabung untuk persiapan kuliah tahun depan. Apalagi, sekarang ada yang namanya freelance. Jika memilih freelance, pekerjaan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Hal ini memudahkan dalam mengatur waktu bekerja sambil belajar untuk persiapan ujian tahun depan. 

Namun, bekerja di luar freelance pun tidak masalah. Selagi niat untuk belajar tetap diteguhkan dalam hati. Bekerja full time akan menambah interaksi dengan banyak orang. Interaksi tersebut dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi. Selain itu, rasa tanggung jawab dan menghargai waktu akan didapatkan ketika bekerja.

Advertisement

2. Kedua, mengikuti kursus atau pelatihan

Foto oleh Polina Tankilevitch dari Pexels

Foto oleh Polina Tankilevitch dari Pexels via https://www.pexels.com

Selama gap year, kursus atau pelatihan menjadi pilihan yang menarik untuk dilakukan. Kegiatan positif ini dapat menambah soft skill. Kursus bisa berupa banyak hal. Seperti mengikuti kelas bahasa asing, komputer, masak, gambar, musik, dan masih banyak lagi. Tidak hanya offline saja, kursus atau pelatihan di luar sekolah, sekarang bisa dilakukan secara online. Tidak perlu khawatir jika tempat kursusnya jauh. Dengan adanya kursus secara online akan menghemat biaya. 

Namun, tidak masalah juga apabila memilih kursus offline. Banyak manfaat yang didapat. Seperti menambah pengalaman, teman baru, mengenal tempat baru, dan lain-lain. Baik offline maupun online, semua bermanfaat. Selain itu, dengan mengikuti pelatihan kita juga bisa mengetahui minat dan bakat yang dimiliki. Hal ini dapat memantapkan pilihan untuk mengambil jurusan kuliah. Mengikuti kursus atau pelatihan adalah pilihan yang cocok untuk kamu yang suka belajar hal baru.

3. Ketiga, membaca buku

Foto oleh Rahul Shah dari Pexels

Foto oleh Rahul Shah dari Pexels via https://www.pexels.com

Selama berada di masa sekolah, beberapa orang mungkin sulit untuk membagi waktu. Apalagi untuk membaca buku. Kebanyakan orang lebih fokus mengerjakan tugas daripada membaca buku. Padahal, dengan membaca buku di luar buku pelajaran dapat menambah wawasan.  Gap year adalah waktu yang tepat untuk memulai kebiasaan baru membaca buku. Buku yang dibaca bisa berupa buku fiksi maupun non-fiksi. Selain menambah wawasan, membaca buku juga meningkatkan literasi.

Advertisement

4. Keempat, olahraga dengan konsisten 

Foto oleh Pixabay dari Pexels

Foto oleh Pixabay dari Pexels via https://www.pexels.com

Membiasakan hidup sehat dengan berolahraga merupakan kegiatan positif. Apalagi bila dilakukan ketika menjalani gap year. Tidak sedikit orang yang menjalani gap year merasa stress karena melihat teman-teman sudah mulai kuliah. Olahraga dapat mengurangi stress yang dialami. Dengan berolahraga tubuh akan lebih fresh dan sehat. 

Selain itu, ketika sekolah kebanyakan orang hanya berolahraga seminggu sekali. Itu pun pada saat jam pelajaran olahraga. Ketika menjalani gap year inilah waktu yang tepat untuk memulai kebiasaan olahraga. Agar tidak cepat bosan, olahraga bisa dilakukan dengan bervariasi. Seperti jogging, bersepeda, berenang, dan lain-lain. Tidak perlu setiap hari berolahraga. Bisa seminggu tiga kali atau sesuai kebutuhan. Asalkan konsisten, itu akan berdampak baik bagi kesehatan.

5. Kelima, menjadi content creator

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels via https://www.pexels.com

Daripada membuang paket data untuk scroll video di sosial media, alangkah lebih baiknya jika menjadi pembuat videonya. Menjadi content creator sedang trend saat ini. Bahkan, konsisten mengunggah video di sosial media menjadi pintu rezeki seseorang. Selain itu, konsisten mengunggah video akan menambah soft skill dan ketrampilan. Walaupun otodidak, konsisten akan membawa perubahan yang signifikan. Konten yang diunggah tentunya konten yang positif. Yang dapat memberikan manfaat bagi penonton.

Kelima kegiatan positif di atas mudah untuk dilakukan. Asalkan ada niat dan kemauan, jalan akan ditemukan. Meskipun gap year, tidak mungkin seharian penuh belajar. Menyeimbangkan kegiatan itu perlu agar mental tetap sehat. Dengan itu keinginan akan tercapai dan tujuan terpenuhi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa

CLOSE