#JarakMengajarkanku: Menilai Jarak Sebagai Tolak Ukur Sebuah Hubungan

Rasa tulus memang dari hati, semua akan terlihat nyata sekalipun ada jarak yang membentang. 

Beragam alasan mengharuskan pasangan harus merelakan jarak berada ditengah-tengah hubungan. Bisa karena mengejar impian atau tuntutan pekerjaan. Selain berjuang mewujudkan mimpi, keduanya juga berjuang menjalani hubungan dalam sebuah jarak. Rasa tulus memang dari hati, semua akan terlihat nyata sekalipun ada jarak yang membentang. 

Menilai jarak sebagai tolak ukur sebuah hubungan memperhitungkan akan kekuatan kesetiaan. Apakah akan menetap atau berpaling ketika dalam jarak menemukan tempat nyaman yang baru. Berikut pengajaran akan jarak yang menjadikan tolak ukur dalam menentukan sebuah hubungan.

Advertisement

1. Apakah dalam menghadapi jarak saling berjuang atau pasrah diam

berjuang atau pasrah diam

berjuang atau pasrah diam via http://www.unplash.com

Jarak menjadi tantangan bagi pasangan dalam mengelola rindu, mengatasi permasalahan yang tidak bisa diselesaikan secara tatap muka dan tuntutan pekerjaan atau impian masing-masing. Harapannya ada keseimbangan dalam mengatur keperluan diri dan hubungan.

Namun terkadang ada yang melupakan hubungannya. Terlena dengan ambisi mengejar kepentingan pribadi dan melupakan di belahan sisi lain sedang ada sosok yang menanti. Melupakan bahwa ada hubungan yang sedang berjalan dan membiarkan satu sisi menjalani hubungan dengan sendirian. 

Advertisement

Apakah kita bisa berjuang menyeimbangkan antara impian dan hubungan atau akan pasrah diam mengejar mimpi masing-masing dan membiarkan hubungan menjadi asing? Semua tergantung kita dalam menyikapinya.

2. Apakah dalam jarak membuat turut terlibat atau makin saling mengabaikan

turut terlibat atau saling mengabaikan

turut terlibat atau saling mengabaikan via http://www.pexels.com

Jarak masih bisa menempatkan kita untuk ikut terlibat dalam kehidupan pasangan. Hanya saja memang tidak secara fisik, namun mendengarkan dan memberinya dukungan berarti ikut hadir dalam hati dan hari-harinya. Bukankah yang penting keterlibatan emosional yang menjadi dasar dalam menjalani sebuah hubungan? Sehingga jarak seharusnya tak menjadi penghalang untuk tetap menjalin kasih.

Namun ada yang karena jarak membuat hubungan semakin renggang. Ketidakhadiran fisik membuat seseorang menjadi enggan untuk ikut terlibat dalam emosional. Ketika fisik dan emosional sudah jauh, apa lagi yang menjadi pondasi hubungan untuk tetap utuh? Saling mengabaikan dan mengurus diri masing-masing membuat hubungan semakin menjauh.

Advertisement

3. Apakah dengan adanya jarak kita saling menguatkan atau meruntuhkan

saling menguatkan atau meruntuhkan

saling menguatkan atau meruntuhkan via http://www.pexels.com

Jarak yang terasa berat akan lebih ringan ketika dijalani berdua dengan saling menguatkan. Menguatkan dikala rindu, menguatkan untuk bertahan meski sedang dilanda permasalahan dan menguatkan jika semua yang terjadi akan terbalaskan dengan indah nantinya.

Namun sebaliknya jika salah satu yang bertahan dengan segala beban yang berat namun tidak ada penguat, maka lama kelamaan akan meruntuhkan pertahanan yang ada. Ketika sedang merindu tapi tak dirindui, ketika sedang bermasalah namun tak ada keinginan keduanya untuk menyelesaikan bersama, maka lama kelamaan sebuah hubungan akan runtuh jua.

4. Apakah jarak akan menumbuhkan atau menggersangkan cinta

menumbuhkan atau menggersangkan

menumbuhkan atau menggersangkan via http://www.shutterstock.com

Jarak membuat rindu semakin tidak tahu waktu dan keinginan selalu ada untuk sebuah temu. Jika keduanya saling hadir dalam hati masing-masing, maka cinta akan selalu tumbuh dan rindu semakin menggebu. Namun jika jarak membuat komunikasi semakin renggang, rindu yang menjadi alasan temu sudah tidak mewarnai pasangan maka cinta akan menjadi gersang.

5. Jarak akan berakhir bahagia atau berpisah

bahagia atau berpisah

bahagia atau berpisah via http://www.freepik.com

Setelah melalui semua lika liku jarak, hasilnya akan menentukan apakah jarak berakhir dengan bahagia atau berpisah. Jarak bisa menjadi sebuah proses merenung, merasakan, menyakinkan apakah dia yang selama ini tinggal akan menetap atau ternyata hanya singgah.

Keputusan untuk berpisah bisa saja terjadi ketika jarak menjadikan keraguan atau menemukan pelarian. Namun pejuang jarak yang sesungguhnya akan mempertahankan apa yang telah dijalani sebelum adanya jarak dan setelahnya tidak akan berubah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Memaknai setiap peristiwa dengan kata yang merasuk jiwa

CLOSE