Menjadi Engkau Memang Tak Mudah, Untuk Seorang Ibu.

Bukti Cinta Seorang Ibu

Untuk perempuan yang aku panggil “Ema”..

Seorang anak yang sudah menjadi orang tua 'ibu' yang terlahir di tengah keluarga harmonis, iya itu ibuku. Anak ke empat dari enam bersaudara, yang mempunyai adik perempuan terakhir satu-satu nya yang sangat amat di sayangi hingga masa tuanya saat ini.

Advertisement

1. Kisahnya

Photo by @nate_dumlao from Unsplash

Photo by @nate_dumlao from Unsplash via https://unsplash.com

Tepat di tahun 1966 lahir seorang anak perempuan sebagai pelengkap keluarga yang harmonis itu, tumbuh sebagai seseorang gadis periang, taat kepada orangtua, menghormati kakak-kakaknya dan menyayangi adik bungsu nya. 

Yang ternyata aku kenal sebagai orang tuaku 'ibu', istri dari ayahku dan nenek dari anak-anak aku kelak.

Advertisement

2. Dia Tidak Seberuntung Anak-Anaknya yang di Sekolahkannya tapi Dia Punya Semangat Lebih

Photo by @arcodep from Unsplash

Photo by @arcodep from Unsplash via http://unsplash.com

Pada saat itu untuk sekolah sampai lulus menengah atas sangat lah sulit untuk sampai sekolah dasar saja sudah cukup, di tambah stigma “anak perempuan tidak perlu sekolah tinggi, kalau nanti ujung-ujungnya di dapur juga” itu yang selalu melekat bagi anak perempuan jaman dulu dengan pengetahuan, lingkungan pertemanan dan kemauan diri yang masih rendah itulah yang menjadi alasan untuk mengikuti keinginan orang tua nya untuk tidak melanjutkan pendidikan nya dan memilih bekerja lalu menikah pada usia muda.

Ma, sekarang aku sudah tumbuh jadi seorang anak perempuan yang bukan anak kecil lagi.

3. Seorang Ibu yang Memiliki Empat Orang Anak Perempuan

Advertisement
Photo by @melissaaskew from Unsplash

Photo by @melissaaskew from Unsplash via https://unsplash.com

Terlahir menjadi seorang anak memang tidak bisa memilih dengan siapa kita di lahirkan dan dengan orang tua seperti apa tetapi aku bersyukur atas takdir Tuhan untuk memilihkan orang tua 'ibu' seperti dia.

“Ma ijinkan aku menjagamu seperti Mama menjaga aku sejak kecil sampai saat ini..”

Semenjak pernikahan nya dengan ayah ku, dia di karuniakan empat orang anak perempuan yang sudah menjadi sebuah titipan Tuhan untuk mereka jaga hingga kelak dewasa. Dia mendidik, merawat, memberikan pendidikan yang layak untuk aku dengan penuh tanggung jawab, cinta dan kasih sayang hingga tumbuh menjadi anak perempuan yang sudah besar ini dan selalu menanamkan aku untuk menjadi anak baik yang mempunyai cita-cita, taat kepada orang tua, takut akan Tuhan, bermanfaat bagi orang banyak dan menghormati kakak-kakakku maupun ke yang lebih tua.

4. Kesederhanaan dan Kerendahan Hatinya

Photo by @carolinehdz from Unsplash

Photo by @carolinehdz from Unsplash via http://unsplash.com

Dia begitu cantik, rendah hati dan selalu bersyukur atas kehidupan nya hingga semua sifat baik nya yang dia miliki selalu dia ajarkan kepada ke empat anak perempuannya. Kesederhanaannya yang selalu dia tunjukkan membuat aku terbiasa menjadi anak yang sederhana, aku tidak pernah di manjakan lebih tapi aku selalu di beri apa yang aku butuhkan.

Ma ya takut, temani ya mengarungi kehidupan dunia ini yah..

Dia selalu berkata “ya seburuk apa pun perlakuan orang dan mau berkata apa pun tentang kita, jangan di balas. Biarin saja kita cukup diam”, “ya tetap jadi orang yang sabar yah”, “ya harus tetap jadi anak yang penurut yah” dan celotehan-celotehan berbau nasihat lain nya yang dia utarakan kepadaku.

Kerendahan hati nya itu yang membuat aku kagum, di tambah dia begitu sabar dan ikhlas atas kehidupan yang dia jalani berpuluh tahun bersama kami sekeluarga.

5. Dari Aku yang Menginginkan Sepertimu Kelak Nanti Menjadi Seorang Istri

Photo by @bencehalmosi from Unsplash

Photo by @bencehalmosi from Unsplash via https://unsplash.com

Kalau aku di tanya mau seperti apa kelak nanti jika menjadi seorang istri, pasti aku selalu menjawab ingin seperti ibu ku. Pengabdian nya dia dengan sang suami, cara merawat, mendidik anak-anak nya dan akan sifat positif nya yang selalu ingin aku tiru.

“Ma, kepribadian baikmu adalah salah satu cita-cita yang ingin sekali aku gapai.”

Aku selalu ingat akan pepatah ini “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” mungkin itulah mengapa sifat seorang ibu tidak akan jauh berbeda kepada anak nya.

Ma ini hanya sebuah secarik tulisan kecil untukmu, karena untuk menuliskan lebih panjang lagi tentangmu tidak cukup. Semoga ini menjadi tulisan pengingatku kelak aku lupa.

Dari Ya 'anak terakhirmu' untuk kamu Ma..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Women's Muslim

CLOSE