#MerdekaTapi Masih Diperbudak Sama Pekerjaan

Saat yang lain menikmati waktu libur tapi ‘kita’ masih menghabiskan waktu di kantor. Nggak ada weekend, semua tanggal di kalender hitam semua nggak ada merahnya. Sabtu pun serasa hari senin. Dikejar-kejar deadline sampai tuk urusan makan kadang nggak sempat. Duuhh! Merdeka dari mana sihh… yakin udah merdeka ?

1. Tanggal Merah Tetap Kerja

SemuaTanggalSama

SemuaTanggalSama via https://www.roofingtoday.co.uk

Advertisement

Kadang sedih saat teman-teman yang lain pada sibuk upload foto liburan, nikmati kuliner di tempat baru, kumpul-kumpul sama squad, lah kita ? Masih setia di depan komputer dengan setumpuk kerjaan yang nggak kelar-kelar. Dan mirisnya saat di grup whatshap teman-teman pada sibuk ngrencanai tempat kumpul di hari libur tapi kita cuma bisa bilang " Maaf aku nggak ikutan ya, besok kerja" duh "Tanggal merah kog kerja sih."

Kalo mood lagi baik mungkin kita akan jawab dengan candaan garing "Iya nih.. Resepsi butuh dana yang lebih.. hhee" . Tapi kalo mood lagi ambuyar dapat pesan gitu cuma bisa di senyumin aja lah ya. Ya toh gimana lagi , udah jadi kebijakan dari kantor atau emang kerjaan lagi nggak bisa ditunda sehingga tanggal merah pun tetap kerja. Strong .

Advertisement

2. Tekanan Pekerjaan yang Tak Ada Habisnya

Lelah dikejar deadline ditambah beban kerja tanpa henti bikin kamu sakit kepala. Tekanan yang nggak ada habis-habisnnya. Kalau kamu nggak pintar mengendalikan emosi, bisa berujung jadi stress dan resign jadi pilihan terakhirnya. Tekanan yang bertubi-tubi dari atasan maupun rekan kerja bikin kamu nggak semangat buat beraktivitas dan jadi malas-malasan. Huft, sampai kapan penderitaan ini berakhir.

3. Naik Jabatan Hanyalah Sekedar Wacana

Kerja bertahun-tahun tapi stuck masih di situ aja. Job desc yang itu-itu aja bikin jenuh dan bosan. Jenjang karir yang ditawarkan saat interview hanyalah kedok belaka. Toh.. sampai detik ini posisimu masihlah sama. Karyawan biasa tanpa jabatan dan perkembangan karir yang berarti.

Advertisement

4. Apalah Arti Bonus dan Tunjangan Jika Tak Mampu Menikmatinya

bonusdantunjangan

bonusdantunjangan via https://www.sepulsa.com

Punya gaji besar ditambah tunjangan dan bonus bulanan bikin pundi-pundimu bertambah. Senang rasanya saat melihat saldo direkening nggak minus. Tempat-tempat hits pun udah masuk list yang ingin dikunjungi. Sayang beribu sayang semua cuma sekedar rencana. Bahkan untuk menikmati tempat makan baru yang nggak jauh dari kost/rumah pun kamu nggak sempat. Tanggungjawab pekerjaan yang tak bisa ditinggal. Laporan yang menunggu untuk diselesaikan lagi-lagi jadi alasan buat kamu urung untuk merealisasinya, karena waktumu dari pagi hingga malam habis di tempat kerja.

5. Cuti oh cuti…

cutiohcuti

cutiohcuti via https://www.linovhr.com

"Kalo kamu cuti siapa yang back up kerjaan kamu?" Kesal rasanya saat ingin mengambil hak mu (read:cuti) selalu saja banyak alasan dari HRD. Kudu menyiapkan amunisi saat mengajukan cuti kepada HRD dan atasan. Salah-salah cuti mu nggak di approve.

6. Saat Kerja Kerasmu Tak Ada Artinya di Mata ‘Mereka’

bosyangsukasuka

bosyangsukasuka via https://www.duniakaryawan.com

Kerja dari pagi sampai malam. Mati-matian menyelesaikan deadline sampai mengabaikan keperluan pribadi. Bekerja semaksimal mungkin agar mampu diterima dan atasan nggak complain, tapi jerih payahmu nggak dihargai sama sekali. Punya atasan yang nggak konsisten sama ucapannya, yang suka berubah-ubah dalam kasih perintah maupun keputusannya, saat kamu udah setengah jalan mengerjakan tugas yang diberi duh pengen banget tendang tuh orang ke antartika.

Merdeka di zaman millineal ini bukan terbebas dari perang. Tapi merdeka yang hakiki adalah bisa bekerja dengan serius tapi santai tanpa tekanan. Merdeka yang sesungguhnya saat kamu bisa bekerja dan berdamai dengan sendiri atas apa yang telah diberi Tuhan. Menikmati, menjalani dan mensyukuri atas rezeki yang Tuhan beri meski pekerjaan yang dijalani terasa berat #MerdekaTapi kok masih ngeluh…

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita

CLOSE