Meski Sudah Ribuan Kali Bertengkar, Tips Ini Akan Menyelamatkan Pernikahanmu dari Perceraian

Tips sering bertengkar selamat dari perceraian

Dalam pernikahan mustahil tidak ada perselisihan. Ibarat denting perabot rumah tangga yang dicuci terkadang juga ikut berbunyi, bergesekan. Semakin keras benturannya, akan semakin cepat rusak perabot rumah tangga. Piring yang mudah pecah karena kurang hati-hati saat memegang maupun mencucinya. Semua orang mendambakan pernikahan yang penuh kasih sayang dan langgeng sampai maut memisahkan, tetapi untuk menyatukan perbedaan butuh kesabaran dan rasa saling menerima antarpasangan. Tulisan ini akan sedikit berbagi tentang tips sering bertengkar tapi selamat dari perceraian.

Selamat membaca!

1. Setiap masalah ada, jangan libatkan keluarga. Bicarakan berdua!

Berbicara berdua saat ada masalah

Berbicara berdua saat ada masalah via https://www.unsplash.com

Advertisement

Serumit apa pun masalah dalam rumah tangga, butuh penyelesaian dengan bicara kepada pasangan dari hati ke hati. Kesampingkan urusan diri, kerjaan maupun ego saat bersama. Pun jangan buru-buru menentukan keputusan saat dalam keadaan emosional.

Musyawarahkan berdua terlebih dahulu jika sekiranya belum menemukan titik terang bisa memanggil pihak ketiga. Jangan terburu-buru melibatkan banyak pihak walaupun masih dalam satu keluarga. Karena belum tentu anggota keluarga akan bijak menyikapi masalah yang dihadapi oleh pasangan yang bertengkar.

2. Ketika sampai rumah lupakan sejenak beban kerja

Lupakan beban kerja untuk sementara

Lupakan beban kerja untuk sementara via https://www.unsplash.com

Agar tetap langgeng dalam mewujudkan keluarga yang harmonis dibutuhkan komunikasi yang intens. Ketika sudah sampai di rumah setelah aktivitas padat di luar rumah. Kembalikan suasana yang kondusif dan nyaman untuk berbicara dari hati ke hati. Lepaskan beban pekerjaan jika sampai rumah. Karena seorang perempuan terkadang butuh untuk didengarkan curahannya.

Advertisement

Tetapi bagi sang istri berbicara atau curhat menyesuaikan waktu, jangan saat baru pulang kerja langsung ditanya macam-macam. Berikan waktu untuk bernapas sejenak, atau mengobrol dengan teh hangat.

3. Prioritaskan quality time, baru mengasuh anak bersama

Mengurus anak bersama

Mengurus anak bersama via https://www.unsplash.com

Jika di rumah sudah dikaruniai anak dan terkadang dalam hubungan pasti ada jenuh jika jarang bercanda bersama. Maka, prioritaskan dulu kebutuhan dan kepentingan pasangan, baru mengurus anak bersama-sama. Tidak jarang konflik rumah tangga dipicu dengan masalah anak, anak yang kurang perhatian dari orangtuanya terkadang memilih jalannya sendiri sehingga sering menyusahkan orangtua saat ada permasalahan di luar rumah.

Tugas orangtua harus saling merangkul dan membimbing anak, jangan sampai terlihat beradu argumen pula di depan anak. Itu akan mempengaruhi psikologis sang anak.

Advertisement

4. Tentukan jadwal berbicara serius

Berikan jadwal ngedate dengan pasangan

Berikan jadwal ngedate dengan pasangan via https://www.unsplash.com

Pasangan sangat suka dengan pujian, walaupun usia pernikahan sudah mulai menua, mereka tetap haus perhatian satu sama lain. Memuji pasangan memang hal yang remeh, namun manfaatnya luar biasa untuk kelangsungan hidup rumah tangga.

Tidak hanya saling memuji, tentukan jadwal khusus untuk pacaran lagi. Menghilangkan beban jika dibawa senang-senang dan mulai berbicara serius tentang topik yang dipermasalahkan dengan enjoy dan happy. Pilih tempat yang pas untuk berbicara tidak terlalu bising dan tidak terlalu sunyi. Seperti café dengan konsep terbuka.

5. Ucapkan terima kasih setelah pasangan membantu pekerjaan pasangan

Suami membantu pekerjaan istri

Suami membantu pekerjaan istri via https://www.unsplash.com

Menghilangkan gengsi dan malu untuk mengucapkan terima kasih saat pasangan menawari kebaikan dan membantu pekerjaan rumah Anda. Perempuan kadang membutuhkan kata terima kasih dan maaf. Jika lelaki mudah mengalah, maka si perempuan akan lebih menurut dan ikut merasa bersalah.

Tidak ada masalah yang benar-benar serius jika dihadapi dengan kepala dingin. Tentunya pasti ada banyak pelajaran yang didapat dari masalah tersebut. Tetap sabar dan saling memberikan pengertian ketika rumah tangga dilanda krisis dan konflik. Seberat apa pun masalahnya, jika dihadapi bersama akan lebih ringan dan cepat selesai.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Wanita muda yang suka fotografi, Editor freelance, bookstagram. Suka menulis cerpen, novel dan blog. Bukunya yang sudah terbit DARAH: sepuluh cerita psikopat dan September Wish. Menulis membuatmu ada.

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE