Meski Sedekat Nadi, Ini Alasan Kamu Nggak Boleh Semena-mena sama Teman Sendiri

Semena-mena sama teman sendiri

Mentang-mentang sudah saling kenal lama, kalian nampaknya gak masalah dengan bahan candaan yang berbau-bau sarkasme tiap harinya. Namun, siapa yang tahu di balik tertawanya temanmu itu, sebenarnya dia sedang tersinggung.

Mungkin bagi sebagian orang hal ini adalah lumrah atau memang dia yang baperan. Lagi-lagi baper menjadi alasan untuk menyelamatkan diri. Gaul boleh saja, tapi tidak untuk mengurangi nilai kemanusiaan ya, guys.

Manusia adalah makhluk sosial, yang memang sudah kodratnya saling mengayomi dan saling membutuhkan satu sama lain. Intinya, kita tidak berhak menjatuhkan atau meremehkan orang.

Lantas, mengapa kita tidak boleh asal meremehkan teman meskipun sedang bercanda? Ini akibatnya:

Advertisement

1. Dia perlahan akan menarik diri dan menjauhimu

Pergi Meninggalkan

Pergi Meninggalkan via https://www.pexels.com

Sebelum kamu mulai meremehkannya, di hatinya mungkin sudah percaya bahwa kamu adalah teman yang baik dan bisa membawa pengaruh baik untuk masa depannya.

Namun semua kepercayaannya lenyap setelah mendengar sebaris kalimatmu yang menyudutkannya. 

Advertisement

Saat mendengar ucapanmu, mungkin dia akan tetap terlihat biasa saja, bahkan masih bisa tersenyum dan tertawa bersamamu, tetapi di hatinya dia sedang kecewa berat padamu, guys. 

Akibatnya, dia akan perlahan-lahan menjauhimu karena sakit hati.

A : “Kok lu gak keterima di PT. X sih?”
B: “Ya enggak tau ya, mungkin belum rejekinya”
A : “Gw tau sih kenapa gak keterima”
B: “Kenapa emang?”
A: “Muka lu kurang mendukung sih, pas-pasan”
B : “Hahaha iya gw jelek ya” 

A: “Nah itu tau!”
 

Advertisement

2. Semula kamu selalu dibantu, setelah ini dia enggan membantumu lagi

Tidak lagi mau membantu

Tidak lagi mau membantu via https://www.pexels.com

Seperti yang dibahas di awal tadi, manusia adalah makhluk sosial yang sejatinya saling membutuhkan satu sama lain. Kamu adalah manusia dan dia pun manusia.

Kalian akan saling bergantung untuk memenuhi kepentingan masing-masing. Namun hal ini akan berubah ketika dia tak lagi merasa dihargai oleh sesamanya, yaitu kamu. 

Lidah tak bertulang tetapi mampu menusuk hingga ke rongga hati, ya, ucapanmu yang menjatuhkannya bisa mengubah duniamu seketika.

Dia yang tadinya selalu bersedia menjadi pendengarmu, akan mendadak tuli akibat keangkuhanmu yang gak manusiawi itu.

3. Orang-orang akan menyadari betapa jahatnya mulutmu itu

Dikucilkan orang

Dikucilkan orang via https://www.pexels.com

Kalian yang biasanya terlihat selalu bersama akan membuat orang lain bertanya-tanya, mengapa kalian sudah tidak bersama.

Kepo adalah sifat alamiah manusia, mereka akan mencari tahu penyebab kandasnya hubungan pertemanan kalian. Sampai akhirnya mereka sendiri yang akan menemukan jawabannya.

Dan pada saat itulah kamu harus siap-siap menjadi buah bibir mereka sepanjang hari. Kamu yang semula punya reputasi baik, secara mendadak akan memburuk begitu saja.

4. Ucapan yang sudah terlontar tidak dapat dihapus

Mulutmu harimaumu

Mulutmu harimaumu via https://www.pexels.com

Setelah menyesali perbuatanmu, kamu pun berinisiatif untuk meminta maaf pada temanmu. 

A: “Gw minta maaf ya udah salah ngomong”
B: “Gapapa, santuy aja”
A: “Lu udah ga marah kan?”
B: “Ga kok, tenang aja”

Ingat, temanmu tidak sedang mengalami amnesia. Otaknya akan terus menyimpan rekaman ucapanmu yang menyakitkan itu.

Sekeras apapun kamu berusaha untuk menghilangkan ingatan buruknya tentangmu, kalimat lamamu selamanya akan membekas dalam ingatannya.

Ibarat cermin yang sudah pecah, cermin tidak akan bisa kembali utuh lagi. Hati temanmu yang sudah terlanjur luka, tidak akan bisa pulih seperti hari kemarin.

5. Balas dendam orang sakit hati akan jauh melampaui ekspektasi

Jadi batu loncatan tertinggi

Jadi batu loncatan tertinggi via https://www.pexels.com

Mungkin dia yang merasa sakit hati tidak akan membalasmu dengan ucapan serupa. Dia akan terdiam dan bertekad untuk menamparmu secara perlahan. Maksudnya menampar di sini bukanlah secara fisik, melainkan psikis. 

Dia tidak akan menyentuh kulitmu untuk membalas rasa sakitnya, dia akan membuktikan di sepanjang hidupnya bahwa dia mampu dan bisa menjadi sesuatu yang bagimu tidak mungkin, persis seperti ucapan jahatmu kala itu.

Jadi, buat kamu yang suka meremehkan, siap-siap tertampar hingga terdampar ya. 🙂

Lebih baik lagi apabila kita selalu berhati-hati dalam berucap, jangan sampai menyinggung perasaan orang ya.

Ibarat gunung api, di balik diamnya, ada lahar panas yang siap menelanmu hidup-hidup. Yuk, dukung usaha temanmu tanpa harus meremehkan. 😀

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Make It Simple!

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE