Pentingnya Penerapan 5S(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) Bagi Perusahaan

Salah satu budaya Jepang yang terkenal

Pasti masih ada beberapa orang yang bingung apa sih konsep kaizen 5S. 5S yang dimaksud di sini bukan budaya senyum, salam, sapa, sopan dan santun ya kawan kawan. 5S yang dimaksud di sini adalah suatu inti dari kaizen atau budaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan biaya dan waktu untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Budaya ini berasal dari budaya Jepang yang terkenal akan kedisiplinannya baik di masyarakat ataupun pemerintah. Saat ini budaya 5S sudah diterapkan di banyak perusahaan di berbagai negara contohnya salah satu perusahaan otomotif yang sudah terkenal di dunia, Toyota.

Sebenarnya apa saja sih yang ada di dalam budaya kaizen 5S ini? Budaya kerja 5S ini adalah suatu budaya yang merupakan langkah  kerja yang terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Apa sih yang dimaksud dengan kelima istiliah tersebut? Berikut penjelasannya 

Advertisement

1. SEIRI (Ringkas – Sort)

Photo by Google Image

Photo by Google Image via https://www.google.com

Merupakan langkah awal dalam menjalankan budaya 5S, yaitu membuang/menyortir/menyingkirkan barang-barang, file-file yang tidak digunakan lagi ke tempat pembuangan. Mengapa harus selalu disortir? Misalnya kawan kawan yang bekerja di lingkungan kantor yang super-sibuk sangat rentan akan penumpukan dokumen, atau media kerja yang lainnya. Hal ini dapat berakibat kita akan kebingungan mencari dokumen yang dibutuhkan dan pada akhirnya menyebabkan banyaknya pekerjaan, pengajuan, atau approval yang tertunda.

2. SEITON (Rapi – Set in Order)

Photo by Google Image

Photo by Google Image via https://www.google.com

Arti dari seiton ini ialah membenahi, merapikan dan meletakkan barang atau peralatan pada tempatnya. Tahap kedua setelah melakukan seiri, pastikan segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan, sehingga selalu siap digunakan pada saat diperlukan. Barang dan dokumen harus ditata sedemikian rupa, berdasarkan kepentingan/frekuensi penggunaannya.

Advertisement

Jika jarang digunakan akan diletakkan agak jauh dari work station, begitu pula sebaliknya. Dengan peralatan yang rapi kita tidak akan membuang jam produktif kita hanya untuk mencari barang barang yang kita perlukan.

3. SEISO (Resik – Shine)

Photo by Google Image

Photo by Google Image via https://www.google.com

Setelah menjadi rapi, langkah berikutnya adalah membersihkan tempat kerja, ruangan kerja, peralatan dan lingkungan kerja atau SEISO. Kebersihan merupakan hal yang fital dalam kehidupan, jika kita tidak menjaga kebersihan, lingkungan akan menjadi kotor dan membuat kita bekerja tidak nyaman atau bahkan terjangkit penyakit.

4. SEIKETSU (Rawat – Standardized)

Advertisement
Photo by Google Image

Photo by Google Image via https://www.google.com

Setelah melakukan tiga tahap diatas bagaimana kita bisa memastikan bahwa setiap pekerja akan melakukan ketiga budaya diatas terus menerus? Jawabannya adalah dengan Seiketsu atau membuat standarisasi. Standarisasi ini misalnya dapat dilakukan dengan membuat aturan aturan di area kerja, dimana dengan aturan tersebut pekerja setidaknya dapat teringatkan untuk melakukan ketiga langkah diatas.

Standar yang dibuat harus mudah dipahami agar dapat dimengerti oleh seluruh anggota perusahaan, misalnya menggunakan poster bergambar, media digital, ataupun yang lainnya.

5. SHITSUKE (Rajin – Sustain)

Photo by Google Image

Photo by Google Image via https://www.google.com

Langkah terakhir adalah Shitsuke atau penyadaran diri akan etika kerja. Pada langkah terakhir ini kembali dari diri pekerja sendiri yang harus disiplin terhadap standar, adanya rasa malu ketika melakukan pelanggaran dan senang selalu melakukan perbaikan. Ataupun dari pihak perusahaan dapat memancing kesadaran pekerja dengan membuat hukuman bagi pelanggar ataupun hadiah untuk yang selalu taat.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya Firman Alamsyah, salah satu mahasiswa teknik industri di universitas katolik musi charitas palembang. alasan saya menulis artikel di hipwee untuk sharing ilmu-ilmu yang bermanfaat terutama dalam bidang teknik industri

CLOSE