Piaralah Cinta dan Waspadailah Kebencian

Mencintai adalah kebutuhan emosional. Hampir semua manusia merasakan hal ini. Membenci adalah disorientasi emosi. Disorientasi terjadi karena ada kekeliruan dalam menyadari sebuah peristiwa, sehingga ia terjebak dalam kondisi kebencian. Mari kita simak dialektika antara cinta dan benci yang selama ini kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang.

1. Mencintai dan membenci sama-sama identik dengan derita

Mencintai dan membenci sama-sama identik dengan derita. Mengapa? karna keduanya sama-sama tidak memberi kesempatan kepada diri untuk menimbang kebutuhan logis. Menimbang kebutuhan logis adalah antisipasi resiko yang akan diterima oleh diri kita. Nah. Cinta dan benci sama-sama menabrak batasan itu.

2. Benci dan cinta sama-sama menyandera akal

love and hate via http://pre05.deviantart.net

Dalam mencintai, raga dan jiwa mengalami tranformasi gaya hidup. Manusia mengalami perubahan dalam berbagai hal, sehingga seseorang yang jatuh Cinta dapat bersifat tidak seperti biasanya.

Membenci membuat jiwa terpuruk, karna dalam kebencian, akal tersandera dan hati tersiksa. Maka dari itu, jangan piara kebencian terlalu lama.

3. Cinta mengutamakan proses, benci membutuhkan hasil

Dalam mencintai, proses lebih penting ketimbang hasil. Karena proses mencintai meniadakan kesan lelah, di situ manusia merasa merdeka dari orang selain kekasihnya. Kebencian justru mengundang dahaga datangnya kehancuran bagi si objek kebencian itu. hasil lebih penting ketimbang proses, karena sejujurnya proses membenci memang menyiksa.

4. Mencintai dan Membenci menjauhkan seseorang dari karakter asli

love and hate via http://faculty.webster.edu

Mencintai dan Membenci, pada prosesnya menjauhkan diri dari karakter asli. Karena di situ manusia tidak lagi menganggap dirinya penting. Memang, untuk belajar mengenal diri, harus ada sesuatu selain diri kita yang mengikat sehingga kita makin sadar terhadap kebutuhan-kebutuhan diri kita. Biasanya paska membenci atau mencintai, akan membuat kita lebih hati-hati terhadap perasaan.

5. Waspada dalam mencintai dan membenci

Waspada dalam mencintai artinya, mempertimbangkan bahwa suatu saat orang yang dicintai kemungkinan akan jadi orang yang dibenci. Waspada dalam membenci artinya, mempertimbangkan bahwa suatu saat orang yang dibenci akan jadi orang yang dicintai. Hal ini penting, manusia sering kecewa karena terlanjur berlebihan dalam mencintai dan membenci.

6. Cinta tak butuh materi, Benci butuh Fisik

love and hate via http://previews.123rf.com

Cinta identik dengan non-materi, cenderung mengibaskan materil. Karena salah satu dari proses mencintai, adalah pemujaan terhadap harapan, bukan cita-cita kekayaan atau kekuasaan. Kebencian justru membutuhkan fisik. Mengapa? Karena kebencian mengharapkan suatu kehancuran yang nyata. Nyata berarti terjangkau oleh panca indera.

7. CInta tak mau punya sekutu, Benci justru butuh pendukung

love and hate via http://tattoosart.org

Dalam mencintai, manusia cenderung individualistis. Banyak terjadi pertikaian karena merasa memiliki kompetitor untuk memperebutkan Cinta seseorang. Manusia Tidak mau ada sekutu dalam hal ini.

Tapi dalam membenci, manusia cenderung kolektif. Semakin banyak orang yang membenci targetnya, ia akan semakin merasa menang.

8. Cinta menuntut pengorbanan, benci butuh kehancuran

love and hate via http://img06.deviantart.net

Cinta mengkerdilkan emosi, karena yang terpenting bukan "Bagaimana saya bisa puas?", tapi "Bagaimana dia bisa bahagia?" Kebencian malah memanjakannya. "POKOKNYA DIA HARUS HANCUR!"

9. Cinta melahirkan kasih, benci menodai fitrah

love and hate via http://img05.deviantart.net

Cinta membangun hirarki kasih sayang dan pengabdian serta dirawat oleh kerinduan. Pecinta sejati akan akrab dengan rasa rindu, di situ hatinya akan terus berbunga-bunga.

Kebencian menghancurkan fitrah atau kesucian diri, karena yang merawatnya adalah kesombongan. Dampak dari kesombongan adalah menganggap selain dirinya berada dalam kesalahan, merasa paling benar dan menolak kebaikan.

10. Cinta adalah teman sejati, benci adalah penjara batin

love and hate via http://img14.deviantart.net

Para pecinta selalu menyebut nama kekasihnya sebagai penawar kerinduan karena Cinta adalah Sahabat sejati para pecinta. Seorang pecinta tidak akan pernah merasa kesepian, karena bayangan kekasihnya selalu membuat hari-harinya begitu berwarna.

Para pembenci justru menjaga kemurkaannya dengan bermuram durja. Karena sesungguhnya kebencian itulah penjara jiwa. Orang yang menyimpan kebencian tidak akan pernah bisa tenang sampai dendamnya terbalaskan, kehidupannya diselimuti oleh siksa batin dan masa depannya tidak lagi dianggap penting.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka nulis jarang mikir.