Setelah Selesai Ujian Nasional, Apa yang Harus Dilakukan?

Menjelang pergantian tahun pelajaran, tingkatan kelas yang paling tua sedang bersantai ria menikmati selesainya ketegangan Ujian Nasional. Namun di beberapa daerah, terdapat siswa yang sedang kelelahan nyuci baju seragam yang dicoret-coret saat hari terakhir ujian.

Rupanya dia menyesal.

Kesibukan belajar yang membosankan berganti menjadi kekosongan kegiatan. Waktu kosong itu dimanfaatkan sebagian orang untuk berlibur, bersenang-senang, dan melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat. Rasanya seperti dibebaskan untuk berbuat apa pun.

Sebenarnya, daripada melakukan hal yang kurang bermakna,  alangkah baiknya kamu harus tau ada  beberapa hal penting dan bermanfaat yang sebaiknya dilakukan setelah Ujian Nasional.

 <>1. Banyak berdoa. Ingat, berusaha diiringi dengan doa dapat berbuah keberhasilan

Kita kadang melupakan hal ini: Berdoa. Kedengarannya sepele, hanya sebuah ritual memohon untuk meminta hasil terbaik kepada Tuhan, lalu sesumbar langsung dikabulkan. Tidak semudah itu. Kita harus banyak berdoa dan melakukan amalan kebaikan lainnya. Bisa dipastikan, orang-orang yang sudah selesai ujian menjadi lebih rajin beribadah dibandingkan sebelumnya. Bagus, selama dalam perubahan ke arah yang lebih baik.

 

Karena hanya Tuhan tempat untuk meminta. Jangan meminta kepada hal-hal mistis yang nggak pernah memberi kebenaran. Beberapa tahun yang lalu, perdukunan sangat ramai dikunjungi para pelajar yang baru selesai UN. Sebaiknya kamu nggak melakukan kesalahan yang sama. Udah banyak bukti bahwa dukun itu menyesatkan. Kalau memang benar dukun bisa membuat nilai UN-mu tinggi, mungkin dia akan membuka bimbingan belajar.

<>2. Mencari sekolah baru akan berpengaruh pada proses belajarmu beberapa tahun mendatang
Bagus, ya, sekolahnya.

Bagus, ya, sekolahnya. via http://www.playbuzz.com

“Kamu mau lanjut ke mana setelah lulus?” Begitulah pertanyaan teman-teman kamu setelah Ujian Nasional. Entah karena peduli atau dia sendiri nggak tau mau lanjut ke mana (kemudian ikut-ikutan), pasti ada teman yang bertanya seperti itu.

Kamu harus tau tujuan sekolahmu selanjutnya. Tidak asal-asalan dalam mendaftar. Jangan sampai karena kurangnya informasi, kamu malah mendaftar ke sekolah mengemudi.

Mencari sekolah selanjutnya itu penting, guys. Informasi bisa didapat dari mana saja mengenai calon sekolah. Carilah latar belakang sekolahmu kelak agar ketika bersekolah di tempat yang baru tidak menyesal pada akhirnya. Perhatikan segalanya dari segi kenyamanan, keamanan, dan kualitas lingkungan sekitar calon sekolah. Pastikan calon sekolahmu nggak berada di dasar laut. Karena akan sulit dijangkau.

Pada dasarnya, di mana pun kamu bersekolah itu tidak sepenuhnya berpengaruh pada prestasimu kelak. Toh, sekolah hanyalah tempatmu menimba ilmu. Proses belajarmu yang paling penting.

<>3. Mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf kepada para guru
Begini seharusnya

Begini seharusnya via http://m.tempo.co

Peran guru dalam kesuksesan anak muridnya sangat berkaitan. Seorang guru dikatakan berhasil bila siswanya berhasil meraih prestasi. Namun, jika siswanya gagal, sang guru akan merasa gagal dan sangat sedih.

Untuk itu, kita harus berterima kasih kepada guru. Sejahat-jahatnya guru itu kepadamu, kamu harus tetap berterima kasih sebagai ungkapan balas budi keikhlasannya mengajar. Memang, ucapan terima kasih tidaklah cukup membalasnya, tapi dengan kamu berterima kasih sang guru akan merasa dihargai. Kalau bisa, minta doanya agar masa depanmu cerah. Doa seorang guru itu layaknya doa orang tua; keramat.

Bila kamu merasa pernah melakukan kesalahan, segeralah meminta maaf. Karena ridho guru adalah yang paling utama saat menuntut ilmu. Temui gurumu. Cium tangannya seraya berkata, “Maafkan saya, Pak. Kemarin yang ngebocorin motor bapak itu saya. Maaf, ya, Pak.”

<>4. Tetap belajar, agar materi yang pernah diajarkan tidak dilupakan begitu saja

Jangan kamu kira belajarmu hanya saat menjelang ujian saja. Setelah selesai UN, kamu akan bersiap menghadapi jenjang pendidikan lebih tinggi dan pastinya akan lebih sulit dalam menerima ilmu baru. Ilmu-ilmu yang didapati di tingkat sebelumnya merupakan modal berharga karena masih akan dipelajari lebih dalam nanti. Buka lagi setiap lembar buku yang pernah kamu pelajari. Siapa tau di sana ada surat cinta yang belum tersampaikan.

Sambil memperkuat ingatan, cobalah mengerjakan ulang soal-soal yang ada. Jangan malu bertanya bila kamu lupa materi yang pernah diajarkan. Bila masih malas untuk menyentuh buku, tenang saja. Nggak usah terburu-buru... menjual buku ke tukang loak.

<>5. Hindari pengeluaran berlebih. Sesungguhnya masuk sekolah baru berarti banyak pengeluaran tidak terduga
Bisa buat bungkus kado, nih

Bisa buat bungkus kado, nih via http://www.askmen.com

Memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi sudah pasti akan berdampak pada semakin besarnya pengeluaran. Untuk membeli keperluan ini-itu dibutuhkan uang ekstra. Untuk biaya transport, kamu pasti butuh banyak uang. Belum lagi biaya seragam (untuk yang masuk SMA dan SMP) yang harus ditanggung membuat kamu harus memohon-mohon kepada orang tua. Pastikan juga uang orang tuamu tetap ada untuk membeli seragam sekolah. Tidak habis gara-gara uangnya ludes bayar kuota internet.

<>6. Memulai hubungan yang sempat terhenti
Hati senang dan riang

Hati senang dan riang via http://www.fw-adventures.com

Sebelum Ujian Nasional, kamu sempat pacaran dan diputusin dengan kalimat “Aku mau fokus UN”? Ya, sekarang saatnya kamu melanjutkan hubungan yang terhenti itu karena kalian sudah selesai Ujian Nasional. Nggak ada alasan dari dia untuk menolak ajakan balikan.

Memang ada beberapa orang yang beralasan seperti itu karena benar-benar ingin meraih nilai tinggi di Ujian Nasional. Sedangkan, ada juga yang menggunakan alasan itu karena dia nggak punya alasan yang jelas. Mumpung waktunya tepat, katanya.

Kalau kamu pernah ditolak dengan alasan “Mau fokus UN”, inilah saatnya kamu bilang, “UN sudah berlalu. Kamu mau, kan, jadi pacar aku?”

Mantap.

Terlepas dari semua hal yang harus dilakukan, kamu harus menerima hasil ujianmu saat pengumuman nanti. Jangan langsung kecewa dan menganggap semuanya berakhir. Seakan Ujian Nasional adalah penentuan keberlangsungan hidupmu. Tenang, kamu masih tetap hidup jika nilai Ujian Nasionalmu kurang memuaskan. Kecuali, kalau orang tuamu nggak terima dengan hasil UN-mu, kemudian menceburkanmu ke Samudra Hindia.

Bagaimana pun hasil Ujian Nasional yang kamu dapatkan, itu adalah hasil kerja kerasmu (kecuali kalau kamu dapat bocoran atau nyontek).

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Beruntung pernah mengenal blog. Sering nulis di www.robbyharyanto.com