Stop #LoveWins, Alasan-Alasan Kenapa Homoseksual Tidak Boleh Dilegalkan

 

Amerika Serikat telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Hal ini membuat gejolak sosial di berbagai negara, tak sedikit kaum LGBT di berbagai negara melakukan demonstrasi, termasuk di Indonesia. Bisa dilihat dengan banyaknya foto profil di media sosial mereka berember-embel pelangi serta kicauan dan status mereka diimbuhi dengan #LoveWins. Homoseksualitas harus dihentikan sebelum mempenetrasi terlalu dalam di masyarakat.

 <>1. Karena Kaum Homoseksual Tidak Bisa Memiliki Keturunan Untuk Menambah Jumlah Populasi Dunia.
7 billion? make it 10!

7 billion? make it 10! via http://app.letemps.ch

Tahukah kamu jika populasi di dunia adalah 7 milyar manusia? Jumlah yang besar memang ketika berbicara tentang ekonomi, tetapi kalau kita berbicara soal manusia, jumlah 7 milyar ini jumlah yang kurang banyak. Kaum homoseksual tidak bisa bereproduksi satu sama lainnya, karena mereka tidak capable untuk memiliki anak, kalian tahu sendiri bagaimana proses pembuatan manusia.

Menurut penelitian, Bumi kita bisa menunjang kira-kira 9-10 milyar manusia. Oleh karena itu, kita masih punya 2-3 milyar lagi untuk memenuhi populasi dunia agar manusia tidak menjadi spesies yang punah. Beruntung, Ada surrogacy agar manusia bisa memiliki keturunan lebih banyak, meskipun homoseksualitas dilegalkan. Hopefully, There wouldn't be born another Hitler at the time.

<>2. Karena Homoseksual Adalah Penyakit Epidemik yang Bisa Menular Ke Siapa Saja.
Penyakit epidemik

Penyakit epidemik via http://www.reportingonhealth.org

Homoseksualitas adalah sebuah penyakit. Homoseksualitas bisa menular dengan mudahnya ke siapa saja melalui berbagai perantara. Contohnya, berkontak langsung dengan homoseksual. Karena dengan kontak langsung, ke-homoseksualitas-an mereka akan mempenetrasi begitu dalam ke otak kita dan membuat kita berpikiran homoseksual juga.

Ada juga orang yang percaya bahwa homoseksualitas menyebar seperti flu, melalui udara, setiap hembusan nafas si homoseksual hembuskan bisa menulari kaum heteroseksual, sebagian lagi percaya bahwa dengan air liur kaum homoseksual bisa membuat kaum heteroseksual tertular wabahnya. Tapi memang benar ada orang-orang yang tidak bisa tertular wabah ini, mungkin mereka punya autoimun  tertentu sehingga mereka tidak bisa tertular.

Dalam berbagai kasus, seseorang heteroseksual yang merasa terasingkan/ tidak stabil secara psikis juga dapat dengan mudah menjadi homoseksual karena para heteroseksual yang terasingkan ini mendapatkan penghargaan dari para kaum homoseksual yang orang-orang lain tidak bisa berikan. Si heteroseksual merasakan common feelings dengan si homoseksual dan membuat si heteroseksual jatuh cinta. Sebenarnya, si heteroseksual bukan menjadi homoseksual tetapi dia hanya merasakan common feelings yang dirasakan homoseksual. Common feelings disini bisa berarti rasa terasing ataupun karena patah hati.

Bahkan ini didukung oleh penilitian dari CSOA (Common Sense Organisation of America) tentang perilaku homoseksual. Joseph Tritha, kepala penilitan, mengungkapkan bahwa 100,000 orang dewasa yang berpartisipasi dan mengaku gay, telah terbukti positif mendapatkan 'The Gay', Istilah yang digunakan untuk mengidentifikasi kondisi tersebut, dan Tritha pun melakukan penilitian kembali kepada 100,000 orang heteroseksual dan hasil risetnya adalah mereka negatif memiliki 'The Gay'.

CSOA menghimbau untuk menghindari 'The Gay' dengan cara menahan diri dari melakukan hubungan intim dengan orang yang berjenis kelamin yang sama.

<>3. Karena Homoseksual Berbanding Terbalik dengan Agama dan Manusia Harus Memiliki Agama Sebagai Satu-Satunya Patokan Baik dan Buruknya Sesuatu.
Religion is good

Religion is good via http://www.voaindonesia.com

Homoseksualitas merupakan penistaan agama. Di dalam semua agama nawawi, jelas-jelas homoseksualitas dilarang. Kisah Nabi Luth harus kita jadikan pelajaran, Kaum nabi Luth melakukan seks diluar nikah, pemerkosaan dan kekerasaan yang tidak memandang jenis kelamin lalu Tuhan YME pun melaknat kota sodom dan gomora.

Pembelaan orang-orang yang pro-LGBT adalah moralitas dan sifat agamis kadang tidak bisa berjalan seiringan, itu memang benar karena moral diciptakan oleh manusia itu sendiri sedangkan sifat agamis terbentuk dari penerapan agama yang bersumber dari Tuhan YME, yang sudah jelas benar atau tidaknya.

Semua orang harus memiliki agama, karena agama adalah tuntunan bagi umat manusia dan kita harus taat dengan agama, oleh karena itu agama adalah satu-satunya patokan dalam hidup untuk mengukur baik dan buruknya sesuatu.  Sudah jelas-jelas dalam agama Nawawi, sistem patriarki, bahwa lelaki yang memegang otoritas utama, begitu kental.  Cukup dengan kesetaraan gender saja kita sudah kecolongan, jangan biarkan homoseksualitas dilegalkan di negara ini.

 

<>4. Karena Homoseksual Tidak Dilakukan Oleh Hewan dan Kalaupun Ada 500 Spesies Hewan yang Melakukan Aktivitas Homoseksual, Apa Kalian Mau Disamakan dengan Hewan yang Derajatnya Lebih Rendah daripada Manusia?
Happy animals

Happy animals via http://freehdw.com

Tidak ada hewan yang melakukan aktivitas homoseksual, mereka berpasang-pasangan dan membuat populasi mereka bertahan dari kepunahan. Tetapi pada tahun 1999, Bruce Bagemihl menulis sebuah buku Biological Exuberance: Animal Homosexuality and Natural Diversity. Buku tersebut memberitahukan bahwa memang ada aktivitas homoseksual dalam dunia Hewan.

Dalam Penlitiannya, Bagemihl mengaktakan bahwa sebenarnya penilitian ini bisa saja dilakukan sebelum masa modern, pada kala itu tahun 1999, hanya saja sikap orang-orang terhadap LGBT membuat hal yang berbau itu menjadi tabu dan para peniliti takut untuk melakukan penelitian.

Itulah penelitian yang dihasilkan dari otak manusia, sedangkan sudah jelas dalam Agama bahwa LGBT itu diharamkan. Manusia derajatnya lebih tinggi daripada hewan, apakah manusia bisa disamakan dengan hewan? dan memang homoseksualitas dalam dunia hewan itu ada, tapi itu karena nafsu semata, hewan tidak bisa mengkontrol nafsu karena mereka tidak memiliki akal. Kita memiliki akal untuk menahan nafsu dan menunggu untuk berhubungan intim setelah kita sudah sah dimata agama.

 

<>5. Karena Homoseksualitas Tidak Alami, Tidak Ada Orang di Jaman Batu yang Melakukannya.
Manusia jaman batu

Manusia jaman batu via http://i.telegraph.co.uk

Oke, kalau topik agama terlalu sensitif untuk dibahas, kita bahas dari sisi historis. Pembuatan bayi itu dengan menggabungkan sperma dan sel telur. Secara alamiah memang seperti itu dan kaum homoseksual tidak bisa melakukannya, karena, either, salah satu mereka tidak bisa menghasilkan sperma atau salah satu dari mereka tidak mempunyai sel telur, jadi tidaklah alami hubungan antara homoseksual.

Hubungan heteroseksual itu alamiah dan sudah pasti ada sejak Zaman Batu, buktinya kita sampai sekarang masih ada. Kalau hubungan homoseksual? Mana ada! Coba diliat di buku-buku sejarah, ga ada yang nyantumin aktivitas homoseksual. Aleksander Agung punya pacar laki-laki yang namanya Hephaestion? Palingan cuma pinter-pinternya yang pro-LGBT bikin propaganda. Mana ada yang kayak gitu.

Maka dari itu Homoseksualitas memang bukanlah sesuatu yang besar, homoseksualitas hanyalah suatu kondisi dimana orang tertarik dengan sesama jenis, dan itu tidak masuk akal karena kita harus meneruskan keturunan kita dan agama pun menolak homoseksualitas.

Artikel ini terinspirasi dari komentar-komentar sebuah artikel di Hipwee. Artikel bisa dilihat disini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

I'm the one that will tell you the ugliest truth of life.

43 Comments

  1. Wisesa Wirayuda berkata:

    1. 7 Miliar itu banyak banget…. dikira kalo nambah 2-3 Miliar lgi itu bumi gak bakalan tambah panas? logikanya ampun-ampunan nih orang..

    2. Nular kaya Flu?
    squint emoticon
    Menular karena kontak langsung? -_______-

    3. “Agama adalah satu-satunya penentu baik dan buruk” REALLY? kalo gitu ya gak usah pake obat2an medis, kalo lu flu kaya yang lu bilang tadi, ngaji aja sana!

    4. “Homoseksual tidak dilakukan oleh hewan.” Jawaban: Ada kok… Terus mereka bilang lagi: “Jadi kalian mau disamain sama hewan?” WHAT ?

    5. Ah lu nya aja kurang baca…. kan sudut pandang lu cuma sebatas buku kitab aja… sebelum kitab ada mana lu tau ya kan?

  2. stupid article! idiots!

  3. Ifan Fizi berkata:

    yang bikin artikel jelas2 homophobe makanya penilaiannya seperti itu

  4. U dont have gay friends, do u? before u write a provocable article like this, think about that gay people have feelings as well and how awful it is to live as one…stop judging please!

  5. wah sarkasnya terlalu dewa kyanya bakal banyak yg slh tangkep dh.. :3

  6. Wisesa Wirayuda berkata:

    p.s #ThatDamnSatire -_-

  7. terima kasih wisesa wirayuda….. #satire
    sacha… ada temennya…

  8. Wisesa Wirayuda berkata:

    Hendra Prawijaya ah elu ngomong gede… masih pake kata2 kutukan lah, gak normal lah.. gimana itu? Gay itu normal… -_-

CLOSE