Waspadai Gejala Burnout! Yuk, Mulai Perhatikan Dirimu

Kondisi akibat stres yang terakumulasi

Apakah belakangan ini kamu merasa ada yang berbeda dari dirimu yang sebelumnya? Biasanya kamu adalah orang yang paling semangat, enerjik, ceria, bahkan suka ngobrol sama orang. Tapi nggak tahu kenapa, belakangan ini kamu jadi merasa beda. Kamu jadi merasa kehilangan semangat, sering lelah, atau bahkan banyak menunda pekerjaan. Bawaannya pengen istirahat yang lama gitu.

Kalau iya, kamu harus mulai berhati-hati. Bisa jadi kamu sedang mengalami burnout. Menurut penjabaran Maslach, Schaufeli, dan Leiter (2001), burnout adalah suatu keadaan atau kondisi seseorang yang mengalami penurunan kualitas emosional, kehilangan motivasi, dan komitmen yang disebabkan dari stres yang terakumulasi dan tidak teratasi. Burnout bisa disebabkan karena seseorang sering memaksakan diri dalam bekerja, melakukan pekerjaan yang terlalu berat di luar batas kemampuan, serta melakukan pekerjaan monoton secara berulang.

Kondisi ketika tubuh dan pikiran dipaksa untuk menghadapi stimulus stres secara terus menerus inilah yang menyebabkan seseorang rentan mengalami burnout. Burnout nggak hanya bisa dialami oleh para pekerja, melainkan semua orang juga bisa mengalami kondisi burnout ketika merasa kewalahan dengan segala sesuatu yang sedang dihadapi atau dikerjakan. Burnout bukanlah gangguan mental, tetapi burnout bisa memicu seseorang untuk mengalami gangguan mental.

Berikut adalah sejumlah gejala burnout yang wajib kamu waspadai:

Advertisement

1. Kehilangan Semangat

Photo by Keira Burton from Pexels

Photo by Keira Burton from Pexels via https://www.pexels.com

Gejala pertama yang kamu rasakan ketika sedang mengalami burnout adalah mulai kehilangan semangat. Kehilangan semangat dapat terjadi karena kamu mengalami stres secara konstan sehingga kamu ingin berhenti sejenak, namun di sisi lain masih ada hal lain yang terus-menerus mengejarmu.

 

Advertisement

Melakukan pekerjaan atau tugas tanpa adanya semangat yang cukup, tentu akan membuat kamu merasakan kelelahan karena energimu semakin terkuras.

2. Lelah Berlebihan, Baik Secara Mental maupun Fisik

Photo by Ron Lach from Pexels

Photo by Ron Lach from Pexels via https://www.pexels.com

Saat mengalami burnout, kamu akan merasa lelah berlebihan meskipun rasanya sudah cukup istirahat. Kelelahan ini bisa bersumber dari tuntutan pekerjaan yang tinggi atau sedang mengalami konflik di tempat kerja.

Advertisement

 

Hal yang sama juga berlaku jika kamu seorang mahasiswa, beban tugas yang begitu berat atau teman sekelompok yang nggak produktif bisa memicu kamu untuk mengalami kelelahan dan frustrasi sehingga memicu burnout.

3. Sensitif atau Mudah Marah

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Ketika kamu lelah, emosi kamu akan lebih mudah tersulut, bahkan pada hal-hal sepele sekalipun. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas kehidupan interpersonalmu. Kamu mungkin jadi mudah marah pada orang lain, bahkan pada orang-orang yang nggak ada hubungannya dengan masalah yang sedang kamu hadapi.

 

Kalau sudah seperti ini, kamu perlu berhati-hati. Jangan sampai kondisi burnout mengacaukan hubungan kamu dengan orang lain.

4. Menghindari Interaksi dengan Orang Lain

Photo by Craig Adderley from Pexels

Photo by Craig Adderley from Pexels via https://www.pexels.com

Berinteraksi dengan orang lain dapat menguras energi bagi sebagian orang. Ketika energimu sudah habis untuk melakukan banyak pekerjaan yang membuat stres, kamu jadi nggak punya lagi energi untuk sekadar mengobrol dengan orang lain.

 

Kamu jadi lebih memilih untuk mengindari kontak sosial dan lebih suka menyendiri. Selain itu, kamu mungkin juga menghindari orang lain karena kamu takut lepas kontrol karena emosimu sedang tidak stabil selama burnout.

5. Menunda-nunda Tugas atau Pekerjaan

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Gejala burnout yang satu ini memiliki keterkaitan dengan gejala pertama, yaitu kehilangan semangat. Saat kamu memiliki semangat yang tinggi, kamu akan dengan senang hati melakukan pekerjaan yang dipercayakan kepada kamu dan ingin mengerjakannya sebaik mungkin.

 

Berbeda ketika kamu telah kehilangan semangat dan merasa lelah. Kamu cenderung menunda pekerjaan dan berusaha mencuri-curi waktu untuk beristirahat dengan tujuan dapat mengisi kembali energimu.

6. Produktivitas Menurun

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels via https://www.pexels.com

Kelima hal di atas adalah kombinasi yang sempurna untuk menurunkan produktivitasmu. Saat kamu burnout, kamu sudah terlalu lelah untuk melakukan hal-hal yang biasanya bisa menunjang produktivitasmu di tempat kerja atau di perkuliahan.

Hal ini berbahaya karena bisa menurunkan kompetensi bahkan prestasimu. Kamu jadi rentan kena teguran dari atasan atau teman kamu, dan itu akan semakin membuat kamu stres.

Itulah beberapa gejala burnout yang wajib kamu waspadai. Jika kamu sudah merasakannya, ada baiknya kamu memberikan jeda sejenak untuk dirimu sendiri. Nggak semua hal harus kamu pikirkan dan kamu kerjakan dalam satu waktu sekaligus.

Kamu juga manusia yang tentu saja punya batasan. Kamu juga bisa mencari bantuan profesional seperti psikolog jika burnout yang kamu rasakan tidak kunjung membaik. Jangan lupa untuk selalu menyayangi dirimu, ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang mahasiswa tingkat akhir yang lagi skripsian. Suka berbagi informasi seputar kesehatan mental dan komunikasi interpersonal, serta hal-hal lain yang masih relevan. Lebih suka menuangkan isi kepala ke dalam tulisan karena lebih enak aja gitu.

CLOSE