12 Hal Ini Bikin Skripsimu Selalu Lancar. Coba Praktikkan Saat Kamu Macet di Tengah Jalan!

“Kita tahu apa yang akan terjadi pada orang yang berhenti di tengah jalan. Mereka akan tertabrak.” Aneurin bevan

Salah satu momen menyebalkan ketika sedang menulis skripsi adalah kemacetan mendadak yang datang seenaknya sendiri. Persis seperti kehabisan bensin di tengah jalan. Pilihannya adalah diam menunggu bantuan atau mendorong kendaraanmu sampai ke tukang bensin eceran terdekat. Karena bantuan dari orang sekitar belum tentu akan datang, pilihan paling aman adalah mencoba mendorong kendaraan sendiri. Dalam konteks skripsi, ini artinya menyemangati diri sedemikian rupa supaya bisa menulis lagi.

Jangan sampai kemacetan sementara membuat kelulusanmu tertunda. Tetaplah tenang, berjalan pelan-pelan lebih baik daripada tak berbuat apa-apa. 12 hal ini lebih layak dilakukan daripada sekadar menunggu bantuan luar yang entah akan datang dari mana.

1. Kalau memang sudah tak bisa berpikir lagi, tinggalkan skripsi barang sehari. Cari tempat refreshing untuk disinggahi, siapa tahu ide datang menyerbu diri?

Kalau sudah jenuh, jangan dipaksa

Kalau sudah jenuh, jangan dipaksa via wewonder.dk

Kepenatan kerap berujung pada kemampatan pikiran. Kamu akan merasa benar-benar habis dan tak tahu lagi apa yang perlu dituliskan. Semakin keras tubuhmu bekerja, maka semakin besar kualitas istirahat yang dibutuhkan. Stuck bukan berarti kamu bodoh, melainkan kamu sudah kelelahan. Ini hanyalah kode bahwa metabolisme tubuhmu perlu didinginkan.

Tutuplah laptopmu, siapkan ransel, dan jadwalkan dirimu untuk memasuki satu hari penuh dengan kesenangan. Berikan tubuhmu reward karena telah bekerja keras demi tugas akhirmu. Pergi ke pantai atau ke lereng gunung bisa menyegarkan pikiranmu dan membuka celah-celah kreatif di dalam otak.

Saat sedang frustrasi menghadapi skripsi, beristirahat seharian memang akan terlihat tak masuk akal. Namun percayalah, mengetik dengan otak segar barang 1 jam jauh lebih produktif daripada gelisah dan stuck selama 5 jam.

Sekembalinya dari break, otakmu sudah lebih segar. Sehingga akan terlihat jelas bagian mana dari skripsimu yang bisa kamu eksplorasi lebih dalam.

2. Selingi menulis dengan aktivitas yang melunturkan beban. Misalnya saja olahraga ringan — karena menonton drama bisa membuatmu kebablasan.

T-push up

T-push up via greatist.com

Kalau memang kamu merasa bahwa tubuhmu hanya membutuhkan refreshing sesaat. Cobalah untuk menjadwalkan olahraga ringan di sela-sela kesibukanmu menyambangi perpus dan mendatangi dosen pembimbing. Jikalau kamu butuh beberapa saran olahraga ringan, cobalah beberapa saran dari Hipwee. Kalaupun bukan olahraga, lakukan aktivitas penyegaran yang masih bisa kamu kontrol. Menonton anime atau serial-drama boleh-boleh saja asal jangan sampai merenggut terlalu banyak waktu. Jika kebablasan, fase stuck justru malah bertahan lama. Cuma kamu yang tahu apa efeknya padamu jika kamu melakukan aktivitas yang menyenangkan di sela-sela waktu bekerja. Karena itu, cuma kamu yang masterful dalam mengaturnya.

3. Coba ganti suasana. Cari tempat baru atau ubah dekorasi kamarmu.

Kreativitas didapatkan dengan cinta

Kreativitas didapatkan dengan cinta via www.le-happy.com

Kejenuhan dapat dengan mudah menghambat laju pikiran. Satu hal yang pasti adalah skripsimu mencapai taraf bikin bosan. Namun, kamu bisa mengalihkan kebosanan itu pada hal lain untuk mengembalikan semangatmu lagi. Barangkali kamu perlu menata ulang kamar atau ruang kerjamu. Cobalah ubah posisi meja menghadap jendela atau tambahkan beberapa ornamen di dalam kamar yang dapat merangsang ide kreatif.

Jika kamu memang butuh tempat bekerja yang benar-benar baru, cobalah bekerja dengan rutinitas yang sedikit berbeda. Ketika perpus atau kampus justru menghadirkan tekanan bagi dirimu, cobalah untuk mencari taman atau bahkan pergilah agak jauh ke pinggir pantai. Kamu tetap bisa bekerja sembari refreshing. Kebaruan suasana akan menyusun atmosfer yang berbeda pula. Kamu juga akan merasa sedang mengerjakan sesuatu yang baru.

4. Ingat keluarga di rumah begitu kamu ingin menyerah. Usaha untuk mengurangi beban orang tua dapat membuat skripsi terasa ringan.

Inget ayah-ibu

Inget ayah-ibu via instagram.com

Tiada lagi alasan yang dapat kau sangsikan ketika sudah menyentuh urusan rumah. Orangtuamu berharap bahwa kamu segera menyelesaikan skripsi. Ini bukan sebuah paksaan yang menekanmu, sebaliknya, orangtuamu justru ingin kamu segera melesat ke tahap berikutnya. Ingat bahwa mereka telah melakukan apa saja demi segala fasilitas yang ada di sekelilingmu sekarang. Giliranmu untuk memberikan sesuatu bagi mereka.

Kepenatan pikiran dan kebuntuan ide bukan alasan untuk menyerah begitu saja. Ingat bahwa biaya mahal telah dikeluarkan orangtuamu. Tak berlebihan jika mereka memintamu tetap teguh pada skripsi, bukannya melarikan diri.

5. Temui teman-teman seperjuangan! Bertemu dengan mereka membuatmu merasa tidak sendiri.

Main dulu bareng teman-teman seperjuanganmu

Main dulu bareng teman-teman seperjuanganmu via instagram.com

Kejenuhan akan semakin menjadi-jadi ketika kamu merasa sendiri. Terlebih lagi beberapa teman satu angkatan telah lulus, bekerja, atau bahkan ada yang sudah menikah. Kalau sudah begitu, coba ambil HP-mu. Hubungi teman-teman yang masih berjuang di tahap yang sama. Tertawalah sejenak dengan mereka. Bicarakan hal-hal yang tidak masuk akal dan impian yang menyenangkan. Olehnya, kamu akan sadar bahwa dirimu tidak sendiri. Momen ini setidaknya akan mengurangi kepenatan dalam dirimu. Asal jangan sampai kebablasan dan kamu malah gagal mengerjakan.

6. Kalau ada kesulitan, coba konsultasikan dengan kakak angkatan. Mereka bisa jadi penyokong ketika dosen pembimbing tak banyak memberi pencerahan

Berbincang dengan yang seumuran kadang lebih nyambung

Berbincang dengan yang seumuran kadang lebih nyambung via baggu.tumblr.com

Kami paham betul bahwa dosen pembimbing kerap tidak konsisten. Jargon yang mengatakan bahwa skripsi adalah tulisan ilmiah yang sederhana dan tak perlu muluk-muluk hanyalah isapan jempol belaka ketika dosen pembimbing malah membuatnya makin runyam. Niatnya baik dengan memberikanmu pelajaran keteguhan menyusun skripsi. Namun, gak jarang dosen justru menjawab pertanyaanmu saat konsultasi dengan pertanyaan lain yang sebenarnya jauh dari topik skripsi.

Jika sudah demikian, cobalah hubungi kakak angkatan atau teman seperjuangan yang belum lama lulus. Tanyakan tips-tips praktis agar skripsi menjadi sederhana, namun tetap masuk di akal. Tapi ingat, jangan plagiat ya! Keputusan itu justru akan membuat dirimu semakin repot.

7. Baca materi yang sesuai dengan skripsi. Tidak fokus membuatmu harus banyak berhenti.

Kelola bacaanmu!

Kelola bacaanmu! via www.iamthatgirl.com

Semangatmu untuk menyusun skripsi yang sangat berkualitas kerap bermuara pada keputusan membaca banyak hal dalam waktu bersamaan. Ini terkesan akan memperkaya skripsimu, namun sebaliknya. Kamu justru hanya sibuk untuk terus membaca dan lupa bahwa skripsi adalah soal menulis. Selain itu kamu juga akan mengalami kebingungan karena otakmu penuh sesak dengan hal-hal yang tidak terduga karena dipenuhi oleh pengetahuan yang di luar skripsi. Alhasil, kamu akan berhenti karena tidak memiliki fokus yang kuat.

Kami tahu bahwa banyak membaca akan memperbanyak wawasan. Tapi lebih dari itu, mengelola bacaan akan lebih penting untuk kesehatan pikiranmu. Otak manusia bukanlah tas belanja yang dapat dimasuki apa saja. Dia butuh diorganisasi agar dapat bekerja efektif.

8. Terpaku hanya pada ide besar membuatmu lupa langkah kecil. Kamu menulis skripsi, bukan disertasi!

Jalan Perlahan Lebih Mulia Dari Sekadar Berpangku tangan

Jalan Perlahan Lebih Mulia Dari Sekadar Berpangku tangan via iamcrazyaboutit.wordpress.com

“Skripsiku akan menjadi Skripsi bersejarah sepanjang masa”

Oh ya?”

“Iya, lihat saja nanti!”

Kami paham bahwa ide untuk skripsimu sungguh luar biasa. Tapi alangkah baiknya, ide yang demikian disimpan sebagai materi untuk menulis tesis atau disertasi. Kamu tetap dapat menyusun skripsi yang luar biasa dengan ide sederhana. Justru itulah yang akan terlihat spesial, kemampuanmu untuk menjadikan ide sederhana menjadi terasa amat penting.

Tertahan pada ide besar hanya akan membuatmu tenggelam pada fantasi lalu lupa bahwa skripsi adalah soal menjalani langkah kecil untuk menghadapi tantangan yang lebih besar. Untuk itu, jika merasa stuck, mungkin kamu perlu lepas sejenak dari ide-ide besarmu. Biarkan dia tetap disana, simpan baik-baik, sekarang kamu di sini dan harus menulis skripsi yang jadi tepat waktu.

9. Tuliskan apa yang kamu pikirkan, jangan ragu. Berusaha sempurna di percobaan pertama hanya menghabiskan banyak waktu.

Menulis bukan pertunjukkan sulap. Butuh waktu. Butuh Energi

Menulis bukan pertunjukkan sulap. Butuh waktu. Butuh Energi via nearpictures.com

Ide besar yang tidak masuk akal akan menjadikanmu penulis skripsi yang sangat perfeksionis. Akibatnya, kamu akan berada pada kondisi yang stuck karena kamu terlalu banyak diam dan mempertimbangkan sebuah kesempurnaan karya cipta. Hal ini bukan berarti kamu bisa asal-asalan menulis skripsi tanpa pertimbangan. Menjadi yang terbaik adalah sebuah keharusan. Namun, kamu perlu ingat bahwa langsung menjadi baik di awal percobaan hanyalah milik Yang Maha Kuasa.

Kamu akan berpikir bahwa kamu stuck. Padahal yang terjadi adalah kamu hanya sibuk mencari cara bagaimana menjadi sempurna di awal usaha. Nikmatilah prosesnya. Belajar adalah proses bertahap, bukan pertunjukkan sulap. Untuk itu, tuliskan dulu apa yang kamu pikirkan lalu sempurnakan di tahap berikutnya.

10. Buang jauh bayanganmu tentang sidang pendadaran. Menumpuk ketakutan hanya akan menghambat ide brilian

Bebaskan fikiran

Bebaskan fikiran via iamcrazyaboutit.wor

Kesempurnaan yang kamu usahakan dapat saja dikarenakan ketakutan akan bayang-bayang sidang pendadaran. Segala hal kamu pikirkan detail agar kamu dapat melenggang mulus setelah sidang akhir esok hari. Ini memang usaha yang baik untuk mengurangi peluang revisi yang terlalu banyak. Namun, ketika sidang pendadaran membayangimu setiap hari, maka ketakutan yang menyelimutimu setiap saat. Tujuanmu berbelok arah dari yang awalnya menulis skripsi berubah menjadi menaklukan sidang akhir.

Alhasil, kamu akan diliputi oleh ketakutan-ketakutan akan bagaimana sidangmu nanti. Suasana ini akan menghambat ide-ide brilliant yang sebenarnya lebih berarti untuk skripsi daripada sibuk menghalau kemungkinan sidang akhir. Akibatnya, kamu akan merasa kehilangan ide dan berhenti di tengah jalan. Padahal imajinasimulah yang termakan oleh ketakutanmu sendiri. So, Relax! Fokus ke skripsimu!

11. Ingat calon istri! Jika masih jomblo, ingat kamu jomblo! Masih ada PR mencari pendamping hidup — kamu tak bisa berlama-lama di sini

Jadikan hubunganmu jadi Cambuk. Kalau jomblo? mmm...Tetap Semangat!

Jadikan hubunganmu jadi Cambuk. Kalau jomblo? mmm…Tetap Semangat! via papasemar.com

Nah ini dia. Jika kamu berhenti karena gerbang semangatmu yang terkunci oleh suasana jenuh, cobalah ingat-ingat sedikit saja impian-impian bersama pacar seputaran membangun rumah, jalan-jalan berdua, membangun usaha bersama dan seterusnya. Percayalah, semangatmu akan meluap-luap tak keruan.

Oh, sebentar… kamu jomblo. Nah justru itu, kamu masih punya PR setelah lulus nanti. Selain mendapatkan pekerjaan kamu masih harus mengejar jodohmu. Kalau skripsi berhenti hanya karena kepenatan sehari, bagaimana dengan perjuanganmu mencari jodoh nanti? Cobalah tekun dan tabah menghadapi fase macet mengerjakan skripsi sebagai latihan kesabaran untuk mengejar pasangan hidupmu nanti.

12. Banyak kesenangan menanti di depan sana. Gunakanlah itu sebagai cambuk untuk bergegas jadi sarjana!

Suatu saat kamu akan melihat dari atas

Suatu saat kamu akan melihat dari atas via deamondes04.tumblr.com

Sampai kapan kamu akan terkekang oleh skripsi? Putuskan bahwa kamu akan segera menghadapi tantangan yang lebih sulit. Menyerah hanya karena kejenuhan adalah sebuah usaha untuk melepaskan kesempatan emas di depan sana. Jangan sampai kamu kehilangan peluang menyenangkan setelah mendapatkan gelar sarjanamu nanti. Sabar sebentar demi kesenangan besar! Jadi, cobalah untuk menyadarkan pikiran bahwa menyelesaikan skripsi dengan segera adalah perjuangan untk menyambut kesenangan yang menanti di depan sana!

Fase stuck dalam proses kreatif adalah kewajaran. Asal kamu tak menyerah total dan berhenti di tengah jalan layaknya pecundang. Pahami apa yang tubuhmu perlukan untuk mengelola masa-masa stuck dan kehabisan ide. Kualitas seseorang terbukti di saat dia mampu mengelola masa sulit dan terus belajar bahwa jalan lurus tak selamanya mulus.

Jangan lengah! Pasrah bukan berarti diam kehilangan arah!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini