8 Tanda Kamu Akan Jadi Pemimpin yang Disegani, Bukan Bos yang Ditakuti

Apa bedanya pemimpin dengan bos? Toh posisinya sama-sama di atas, punya kuasa mengambil keputusan ataupun menentukan perintah. Yup, meskipun bos dan pemimpin sama-sama merujuk pada atasan, tapi dua kata benda itu merujuk pada sifat-sifat yang berbeda. Seorang pemimpin, sudah pasti seorang bos yang baik. Tapi sebaliknya, seorang bos, belum tentu adalah pemimpin yang baik.

Setiap orang memang punya model kepemimpinan yang berbeda. Ada yang hangat, sehingga semua orang ingin mendekat, ada juga yang penuh wibawa, sehingga semua orang segan padanya. Nah, kira-kira kamu calon bos apa calon pemimpin nih? Kalau kamu punya kriteria di bawah ini, nggak diragukan lagi, kamu calon pemimpin sejati.

1. Saat kerja kelompok, kamu terkenal dengan sosok yang Talk less do more. Kamu nggak ribet ini itu, tapi kamu mengerjakan bagianmu lebih dulu

Pemimpin vs bos

Pemimpin vs bos via callmefadh.wordpress.com

Seorang bos akan memimpin dengan aturan, sementara pemimpin memimpin dengan tindakan. Artinya, sebagai bos, kamu akan menerapkan seperangkat aturan ini itu untuk mengendalikan anak buah, dan hanya berlaku untuk anak buah. Sementara sebagai pemimpin, kamu akan memberi contoh dengan tindakan. Misalnya kamu menentukan janji ketemuan kerja kelompok jam 4 sore, maka kamu akan datang jam 4, bukan jam 5. Bila kamu menentukan deadline mengumpulkan bagian masing-masing jam 7 malam, maka kamu juga selesai jam 7 malam atau malah sebelumnya.

2. Kamu sering ragu dengan pengetahuanmu sendiri. Karena itu, kamu selalu terbuka pada masukan dan kritik

Mau mendengarkan kritik

Mau mendengarkan kritik via entertainmentauthority.com

Kamu yang calon pemimpin, terkadang kamu ragu pada dirimu, karenanya, kamu selalu terbuka terhadap masukan dan feedback dari orang lain. Seorang pemimpin selalu memberi ruang kepada yang dipimpin untuk berkembang. Di saat yang sama, dia juga selalu belajar dari masukan-masukan yang dia terima. Sementara bila kamu si calon bos, kamu yakin sekali pada kemampuanmu dan tidak ada orang lain yang lebih mampu dari dirimu. Karena itu, untuk apa kamu mendengarkan masukan dari orang lain? Toh tidak ada yang lebih paham daripada kamu. Nah, kamu tergolong yang mana nih?

3. Ketika ada teman yang sedang bermasalah, kamu selalu bisa memberinya motivasi untuk bangkit lagi. Bukannya malah membuatnya panic dengan menakut-nakuti.

Simulasi: Kamu adalah ketua kelompok. Salah satu anggota kelompokmu sepertinya sedang ada masalah yang nggak bisa diceritakan. Tapi karena dia nggak bisa bekerja secara maksimal, otomatis kinerja kelompokmu juga nggak maksimal. Sebagai ketua kelompok, apa yang kamu katakan padanya?

  1. Na, kamu kenapa sih? Kalau ada masalah cerita aja. Iya sih, belum tentu kita bisa bantu, tapi seenggaknya kamu pasti lega karena udah cerita. Jangan sungkan ya buat cerita-cerita.

  2. Na, kamu kenapa sih? Kenapa belum selesai juga bab 2 nya? Kamu kerjain nggak sih? Kita nggak mau tahu ya, kalau sampai besok bab 2 belum kelar, kamu cari kelompok lain aja.

Seorang pemimpin mendorong kinerja anak buahnya dengan motivasi. Sementara seorang bos, membuat anak buahnya bekerja lebih keras dengan ancaman dan tekanan.

4. Kamu adalah sosok yang bisa membaur dan masuk dalam interaksi. Tidak perlu selalu ekstrovert, tapi kamu bisa membuat orang nyaman berada di sekitarmu.

Kamu mudah masuk dalam pergaulan

Kamu mudah masuk dalam pergaulan via davidgvip.com

Seorang pemimpin punya jiwa pengayom yang tinggi. Meskipun kamu berada di posisi yang lebih tinggi, tapi kamu bisa menempatkan diri dengan baik. Kamu bisa membaur dengan baik. Sifatmu yang hangat dan menyenangkan membuat orang nyaman berada di dekatmu ataupun bercerita tentang masalahnya. Kelak di kantor, bila kamu berjiwa pemimpin, kamu akan menjadi teman yang akrab bagi anak buahmu di luar kantor. Sementara kamu yang punya jiwa bos, menjaga wibawa adalah hal utama. Menjaga jarak dengan anak buah itu mutlak hukumnya baik di dalam ataupun di luar kantor.

5. Saat temanmu melakukan kesalahan, meski itu merugikanmu juga, kamu tidak ragu-ragu untuk turun tangan mencari solusi bersama-sama

Turun tangan cari solusi

Turun tangan cari solusi via pllsugar.tumblr.com

Setiap apa yang berjalan pasti pernah ada masalah. Bisa jadi karena kesalahan bersama, bisa juga karena kesalahan satu orang saja. Saat masalah terjadi, atau sesuatu yang nggak berjalan sesuai rencana, seorang bos akan dengan mudah menyalahkan anak buahnya. Bedanya dengan kamu yang calon pemimpin adalah, kamu merasa nggak ada gunanya kamu mencari kambing hitam atau menentukan siapa yang salah siapa yang benar. Pertama-tama, solusi atas masalah harus dicari. Dan kamu akan turun tangan langsung untuk mengatasinya. Kamu begitu nggak?

6. Kamu tahu kekuranganmu sendiri. Dari situ kamu juga mengetahui kelebihanmu yang bisa dikembangkan dengan lebih maksimal

Tau cara memaksimalkan potensi

Tau cara memaksimalkan potensi via ashriatink.tumblr.com

Kamu nggak pernah merasa kecil hati karena nggak bisa mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan sesuatu. Sebaliknya, kamu juga nggak pernah merasa lebih hebat saat ada sesuatu yang bisa kamu kerjakan tapi temanmu nggak bisa. Kamu percaya bahwa setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Alih-alih meratapi ketidakbisaanmu, kamu lebih suka memaksimalkan kelebihanmu. Bila kamu sudah punya sifat ini, nanti kamu akan menjadi pemimpin yang bisa mengayomi. Seorang pemimpin yang baik bisa membuat anak buahnya untuk mengembangkan potensi. Sementara bos yang ditakuti, nggak pernah mau peduli. Yang bos tahu hanyalah bagaimana kemampuan anak buahnya mendatangkan keuntungan baginya.

7. Kamu adalah orang yang sabar yang telaten. Mungkin ada temanmu yang bilang kamu cocok jadi guru? Karena kamu tidak bisa meninggalkan temanmu yang masih bingung dengan keadaan

Kamu tidak akan meninggalkan teman

Kamu tidak akan meninggalkan teman via like17carat.tumblr.com

Seorang guru identic dengan sosok yang sabar dan telaten. Sebab menghadapi siswa satu kelas yang kemampuannya beragam tentu nggak mudah. Tapi seorang guru yang baik, pastinya nggak akan meninggalkan siswanya yang tertinggal. Begitulah sosok pemimpin masa depan. Kamu akan dengan senang hati membantu temanmu yang masih kebingungan. Dengan sifatmu yang sabar dan telaten, kamu senang saat temanmu akhirnya bisa mengerti dan berkembang. Sementara seorang bos, dengan mainset untung/rugi, punya pikiran yang praktis. Pertahankan yang berguna, dan pantas yang nggak memberikan kontribusi apa-apa. Kamu yang mana?

8. Alih-alih membanggakan prestasimu, kamu lebih suka memuji orang lain dan mengakui bahwa keberhasilanmu tidak mungkin atas usahamu sendiri

Mudah memberikan pujian

Mudah memberikan pujian via mary--queen-of-scotland.tumblr.com

Orang sering melihatmu sebagai sosok yang pemalu. Kamu nyaris tidak pernah membanggakan kehebatanmu. Bila ada yang memuji, kamu malah sibuk melipir ke sana ke sini. Sebaliknya, kamu adalah orang yang mudah memberikan pujian dan penghargaan. Kamu juga selalu mengakatan bahwa keberhasilan yang kamu dapatkan nggak bisa lepas dari kontribusi orang-orang lainnya. Seorang bos, akan percaya bahwa sebuah keberhasilan pasti ditentukan oleh kemampuan nya yang menawan. Sementara seorang pemimpin, mudah mengakui bahwa keberhasilan tidak mungkin tanpa anak buah yang cekatan

Perbedaan pemimpin dengan bos ini sudah bukanlah hal yang baru lagi. Meski keduanya sama-sama punya kuasa dan sebagai bawahan kamu akan tetap melaksanakan perintahnya, apakah dia pemimpin ataukah dia bos. Tapi mereka menempuh dua cara yang berbeda. Seorang pemimpin ditaati karena rasa segan, sementara seorang bos ditaati karena rasa takut.

Bagi seorang bos, kata favoritnya adalah Go! Sementara bagi seorang leader, kata-kata favoritnya pastilah Let’s Go! Tentu sebaiknya, kamu jadi golongan yang kedua. Hehehe ;p

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat kopi dan aktivis imajinasi