Tak Perlu Menyalahkan Tuhan Saat Cobaan Datang. Bukankah Itu Pertanda Kalau Ia Sayang?

Kasih sayang Tuhan

Sebagai manusia, kamu tentu pernah melewati hari di mana yang kamu inginkan hanyalah berdiam diri di kamar. Semangatmu mengempis, memendam masalah yang seolah tak punya jalan keluar. Saat itulah kamu paham, memendam masalah adalah seperti menghadapi sunyi. Meski orang-orang di sekitarmu bersimpati, hanya kamulah yang mengerti beratnya cobaan yang kamu hadapi; dan tak dipungkiri, ini membuatmu merasa sendiri.

Advertisement

Kamu dipaksa mengajukan tanya: kenapa Tuhan bersikap ingkar pada hamba yang selalu melakukan apa yang Dia minta? Mengapa tak ia berikan saja hukuman itu pada manusia lain yang tak setaat dirimu? Mengapa Ia meninggalkanmu sendiri? Kemana Ia pergi saat dirimu menerima cobaan seberat ini?

Beratnya masalah yang ada memang membuatmu merasa kecewa. Namun, inilah “kelas akselerasi” yang sebenarnya agar kamu menjadi dewasa

Prosesmu menjadi dewasa/Photo by Engin Akyhurt via www.pexels.com

Kamu boleh merasa kecewa karena rancangan hidup yang telah disusun begitu rapi tidak berjalan sesuai rencana. Mungkin apa yang telah dirancang selama ini bubar karena cobaan yang datang. Sesuatu yang kamu impikan dan usahakan gagal karena sebuah keadaan. Sebagai manusia rasanya wajar bila kamu merasa marah karenanya. Tidak akan ada yang menyalahkanmu karena itu semua.

Tapi bila mau menilik lagi, sesungguhnya setiap cobaan yang datang adalah cara Tuhan agar kita semakin dekat dengan kedewasaan. Ia mau kita belajar untuk menjadi manusia yang sebaik-baiknya dengan mengirim masalah tanpa kita duga. Harapan terakhirnya adalah hambanya menjadi pribadi yang sama saja setiap harinya. Jadi bersyukurlah atas setiap tantangan yang datang: kamu adalah sosok yang dipilihnya untuk menjadi pemenang.

Advertisement

Mungkin kamu akan dibuat menangis dan nyaris angkat tangan karena masalah yang menerpa. Namun pelangi selalu ada di depan mata, untukmu yang mau melihatnya

Kamu bahkan hampir menyerah/Photo by Alina Vilchenko via www.pexels.com

Setiap manusia yang hidup di dunia tentu memiliki masalahnya sendiri. Di luar sana, saat ini mungkin ada seseorang sedang berhadapan dengan masalah yang lebih besar. Ya, jika dibandingkan dengan apa yang kamu hadapi bisa jadi sesuatu yang lebih menyedihkan terjadi di tempat berbeda. Karena itu segeralah hapus air mata untuk menghadapi permasalahan dengan hati yang besar.

Simpan energimu untuk mengatasi semua yang kamu hadapi saat ini. Suatu saat, di seberang sana ada sebuah momen di mana masa terberatmu hanya menjadi kenangan. Kamu bisa tertawa lepas, ketika waktu itu datang. Tidak ada permasalahan abadi yang tidak bisa dilewati. Satu yang perlu kamu ingat dia ingin kamu terus mencoba dan tak lupa bertirakat dalam doa.

Tuhan begitu memuliakan manusia di antara ciptaan-Nya yang lainnya. Takkan ia datangkan kesulitan, tanpa dititipkannya padamu kekuatan yang jauh lebih besar

Advertisement

Tuhan tahu seberapa kuat dirimu/Photo by Bianca via www.pexels.com

Tuhan menciptakan banyak makhluk di dunia ini. Mulai dari aneka tumbuhan, ribuan jenis binatang, bahkan sampai dengan bentang alam yang mengaggumkan ini. Tapi tahukah kamu apa yang paling istimewa dari semuanya?

Ya, jawabannya adalah manusia. Termasuk kamu, saya, dan juga mereka. Tidak ada makhluk yang lainnya diberikan keistimewaan dengan akal dan perasaan kecuali manusia. Manusia diciptakan dengan segala kelebihan yang diberikan kepadanya. Termasuk pula ketika makhluk kesayangannya ini harus berhadapan dengan cobaan. Dia juga akan memberikan kemampuan untuk menyelesaikannya.

Ia memang tidak akan memberikan solusi di depan mata. Namun akan selalu ada jalan yang disediakannya agar kamu dapat menemukan penyelesaian tersebut pada akhirnya. Kamu hanya perlu berusaha dan meminta padanya dengan penuh rendah hati. Percayalah, tidak ada satu pun manusia yang dipersiapkan oleh Tuhan untuk gagal.

Jangan mencari sosok-Nya, karena Tuhan tak pernah pergi ke mana-mana. Lihat dalam dirimu sendiri dan resapi: Ia selalu mengasihi, kamu begitu dicintai

Ia tidak kemana-mana/Photo by Italo Melo via www.pexels.com

Di mana sosok Tuhan ketika kamu membutuhkan kasih-Nya? Jawabannya, Dia tidak kemana-mana. Dia selalu mengawasimu dengan sebaik-baiknya, mencermati isi doa hambanya dan mengukur seberapa keras kamu berusaha. Dia mencintaimu, bahkan saat kamu mempertanyakan kasih dan keberadaannya. Dia mengenalmu, bahkan saat kau berpikiran untuk berpaling dari-Nya.

You were given this life because you are strong enough to live it.

Ia sudah berjanji padamu untuk menjagamu sebaik-baiknya. Tenanglah. Yang harus kamu lakukan hanyalah percaya.

Kelak bila masa sulit ini terlewati, kamu akan mengerti mengapa Ia mengirimkanmu “bingkisan” ini. Betapa Ia mencintai hambanya, dengan segenap cara yang tak biasa

Photo by Ekrulila via www.pexels.com

Sepintar apapun manusia tidak akan bisa menebak cara Tuhan berpikir dan bekerja. Kamu bisa jadi merasa bahwa Tuhan tidak menyayangimu karena membebankan masalah yang besar. Tapi seperti tadi telah dikatakan kalau melalui cobaan yang diberikannya, Ia tengah mendidik kamu menjadi pribadi yang lebih besar. Dengan penuh kesabaran, suatu saat nanti masa berat tersebut pasti bisa terlewati. Dia mendidik kita dengan cara berbeda.

Jika selama ini kamu mengenal orang yang mencintaimu akan selalu memberi bantuan, Tuhan memberi cara mendidik dengan cara yang berbeda. Dia mungkin tak akan memberi langit yang teduh dan indah selama kita berlayar. Ombak besar dan gemuruh petirlah yang bisa jadi menemani selama kita sedang berjuang. Namun yang pasti akan ada tempat nyaman yang telah ia persiapkan. Ketika kamu menyadarinya, kamu akan lihat bagaimana cobaan darinya membuatmu menjadi petarung yang hebat.

Seberat apapun masalah atau cobaan yang menghampirimu kini, percayalah bahwa itu semua akan terlewati. Tuhan tidak sedang menghukummu melalui berbagai masalah yang kamu hadapi. Suatu saat nanti, kamu pasti akan memahami makna dan hikmah apa di balik semuanya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Travel addict...

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE