4 Resep Menghadapi Penolakan dengan Elegan, Belajar Berduka Sewajarnya

Maria (23 tahun) percaya bahwa penolakan adalah bagian dari kehidupan yang seharusnya wajar terjadi. Namun, penolakan tetap terasa menyakitkan meski dia sudah berusaha menyikapinya dengan bijaksana. Seperti yang dialaminya beberapa jam lalu. Maria baru sadar bahwa dua orang temannya diam-diam hang out bersama tanpa dirinya. Padahal, mereka sudah membuat janji untuk hang out bertiga di hari dan jam tersebut.

“Aku bukan teman yang mereka inginkan. Aku bukan bagian dari circle mereka,” ucapnya dengan wajah muram. Air matanya nyaris tumpah.

Penolakan semacam ini bukan pertama kali terjadi dalam hidupnya. Dalam urusan pekerjaan, nggak terhitung berapa kali lamarannya ditolak perusahaan. Urusan percintaannya pun nggak selalu mujur, justru sering kali buntung. Cintanya sempat ditolak gebetan. Meski sudah beberapa kali menghadapi penolakan, Maria tetap kesulitan berdamai dengan perasaan sakit tersebut.

Apakah SoHip juga punya pengalaman yang sama seperti Maria? Ssst… Tahukah kamu kalau sebenarnya penolakan adalah alarm sesuatu yang baik sedang terjadi? PR terbesarmu adalah menghadapinya dengan tepat agar hal baik tersebut segera kamu rasakan. Ini dia cara elegan berdamai penolakan. Simak, yuk!

1. Belajar menyadari dan mengakui rasa sakit, lalu memberikan waktu pada diri sendiri untuk berduka

Saat ditolak, biasanya kamu akan merasa terabaikan karena tidak diinginkan sekaligus mempertanyakan keberhargaan dirimu sendiri. Kamu mungkin akan berpikir, “Apakah aku nggak cukup baik?” Sebelum memproses emosi setelah mengalami penolakan, sebaiknya kamu memahami dulu bahwa penolakan sebenarnya nggak berkorelasi dengan keberhargaan dirimu.

Di sisi lain, penolakan juga nggak selalu buruk. Dengan kata lain, penolakan berarti tanda kamu berhak menemukan hal lain yang lebih cocok untukmu. Kendati demikian, penolakan akan tetap menyakitkan. Tugasmu adalah memeluk dirimu sendiri yang sedang berduka.

Akui rasa sakit akibat penolakan. Izinkan dirimu merasakan emosi kesedihan karena kehilangan. Menukil Psychology Today, kehilangan teman, pekerjaan, atau pujaan hati memang menyakitkan kok. Akan tetapi, usahakan jangan menyangkal, menekan, atau memendam emosi tersebut. Lakukan kegiatan positif yang membuatmu bisa mengungkapkan emosi tersebut, seperti menangis, curhat ke orang tepercaya, menulis jurnal, olahraga, merawat diri sendiri (self care), dan sebagainya.

Kunci utamanya adalah memberi waktu pada diri sendiri untuk merasakan semua emosi setelah penolakan.

2. Hindari menyalahkan diri sendiri sebab kamu tetap layak dicintai meski menerima penolakan

Terkadang seseorang berusaha mencari alasan di balik penolakan. Dengan mencari alasan tersebut, dia mungkin mendapatkan jawaban yang bisa digunakan untuk memperbaiki keadaan. Namun, sering kali penolakan nggak selalu disertai alasan yang jelas. Bukankah kamu pernah membenci atau menyukai orang tanpa alasan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini