Anda Tertarik Menjajal Destinasi Wisata Budaya? Yuk ke Desa Panglipuran Bali !

Objek Wisata Bali

Pulau Dewata tidak pernah kehilangan pesonanya. Tidak perlu diragukan lagi bahwa tempat ini sangat terkenal di Indonesia dan mancanegara. Bali tidak hanya identik dengan pantai. Objek wisata lain seperti wisata budaya kerap kali menjadi sasaran berlibur oleh wisatawan. Terdapat banyak paket wisata di Bali yang ramah kantong demi memenuhi hasrat pengunjung untuk menikmati keindahan. Salah satu destinasi yang populer akhir-akhir ini adalah objek wisata Desa Panglipuran Bali.

Advertisement

Pelancong yang berkunjung ke Pulau Dewata akan menyesal jika tidak menyempatkan diri ke Desa Panglipuran. Hal ini dikarenakan desa ini menampilkan suasana Bali yang masih asli yang tidak banyak dipengaruhi modernisasi. Panglipuran adalah desa adat yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

Para travelers perlu tahu bahwa kata “Panglipuran” berasal dari isitilah Pangeling dan Pura. Maknanya adalah mengingat tempat para leluhur (tempat suci). Oleh karena itu, masyarakat di desa ini sangat menjaga kehidupan adat yang harus terus dilestarikan oleh warga Desa Panglipuran.

Objek wisata ini tepatnya terletak di Desa Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Topografi Panglipuran terletak diketinggian 700 mdpl, sehingga pengunjung yang datang akan merasakan kesejukan. Jika ingin ke objek wisata ini, dapat menggunakan mobil rental. Harga tiket masuk sangat bersahabat yaitu sebesar Rp15.000,-/orang untuk wisatawan domestik dan Rp30.000,-/orang untuk mancanegara.

Advertisement

Sama halnya dengan tempat wisata lain, objek wisata Desa Panglipuran Bali juga memiliki beberapa keunikanyang menjadi daya pikat. Terdapat sekitar 100 orang wisatawan mancanegara yang berkunjung setiap hari ke desa adat ini. Berikut ini adalah keunikan Desa Panglipuran Bali:

Konsep Tata Ruang Desa Terbaik

Ketika berada di desa ini, pengunjung akan melihat struktur bangunan rumah warga yang hampir sama. Bentuk rumah, dinding, atap, dan pintu gerbang memiliki keseragaman bentuk. Tidak hanyaitu, bentuk interior rumah warga seperti letak kamar dan ruang tamu juga seragam. Hal inilah yang membuat tempat ini layak dijuluki desa dengan konsep tata ruang terbaik. Keseragaman struktur bangunan rumah ini memiliki filosofi tersendiri yaitu “hidup berpadu dengan alam”. Pintu gerbang di setiap rumah hanya bisa muat untuk satu orang dewasa. Masyarakat desa ini menyebut pintu tersebut dengan istilah “Angkul-Angkul”. Cat tembok rumah berbahan dasar tanah liat. Adapun pagar tembok dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Bali.

Advertisement

Tradisi Pemakaman

Masyarakat Desa Panglipuran menganut Agama Hindu. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa penganut agama ini jika meninggal akan dibakar. Pembakaran ini disebut dengan istilah Ngaben. Namun, uniknya desa ini tidak melakukan Ngaben. Ketika ada warga yang meninggal, maka akan langsung dikubur. Tradisi ini masih jarang diketahui oleh orang luar. Keunikan tersebut menjadi daya tarik sendiri wisatwan untuk segera menjajal Desa Panglipuran.

Selain tidak melakukan ngaben, terdapat pula tradisi pemakaman yang cukup unik. Di Desa Panglipuran, pemakaman terbagi atas 3 kategori. Ketegori pertama adalah pemakaman bagi masyarakat yang meninggal karena sakit atau kecelakaan. Kategori kedua adalah pemakaman  bagi bayi yang baru dilahirkan dan bagi mereka yang belum menikah. Kategori ketiga adalah pemakaman umum. Cara memakamkan mayat juga berbeda. Jika perempuan, dikubur menghadap ke atas. Jika laki-laki, dikubur menghadap kebawah (tengkurap). Hal ini memiliki filosofi tersendiri. Perempuan dihadapkan ke atas melambangkan ibu pertiwi dan laki-laki dihadapkan ke bawah melambangkan bapak angkasa. Bapak angkasa harus melindungi ibu pertiwi.

Minuman Unik Khas Desa Panglipuran "Loloh Cem-Cem"

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Panglipuran Bali juga berkesempatan mencicipi minuman khas yang diberi nama “Loloh Cem-Cem”. Minuman ini memiliki rasa yang unik yaitu perpaduan rasa asam, manis, asin, dan pahit. Loloh cemcem tidak memiliki kandungan alkohol dan dipercaya dapat memperlancar saluran pencernaan. Tidak lengkap rasanya jika mengunjungi Panglipuran namun tidak mencicipi kenikmatan minuman ini.

Nah teman-teman, keunikan objek wisata Desa Panglipuran Bali di atas merupakan alasan utama banyaknya wisatawan yang berkunjung ke desa ini. Pengalaman tidak terlupakan tentunya akan diperoleh oleh pengunjung jika menyambangi destinasi wisata ini. Anda belum bisa disebut petualang jika belum berkunjung ke Panglipuran. Mau ke Bangli? Jangan lupa mampir di Desa Panglipuran !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE