Kisah Cinta Tak Berbalas, Bagai Kisah yang Tak Berujung

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Aku mencintaimu dengan caraku. Dengan cara menatapmu, melihat dirimu tersenyum, mendengar suaramu, serta menerima segala kelebihan dan kekuranganmu. Aku dan kamu adalah dua orang yang tak saling mengenal yang dipertemukan oleh waktu.  

Advertisement

Awal pertama bertemu, aku ragu untuk menyapamu. Kamu terlihat berbeda dengan yang lain. Kamu begitu pendiam. Sifatmu membuatku bertanya, apakah kamu memang seperti begitu ataukah hanya sebuah kamuflase belaka?

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Seiring berjalannya waktu aku mulai mengenal dirimu. Mengenalmu tak semudah yang kubayangkan. Langsung berkenalan dan akrab begitu saja di awal bertemu. Tapi bukan aku namanya, jika tak bisa mengetahui seluk beluk dirimu. Seseorang yang ku suka. Namamu siapa? Apa hobimu? Dan semua tentang kamu.

Ketika mendengar namamu disebutkan, aku selalu mengulur waktu untuk memfokuskan indera pendengaranku mendengarkan semua tentangmu.  Aku sangat bahagia ketika mendengar kamu baik-baik saja.  

Advertisement

Tanpa kamu sadari aku selalu memperhatikan kamu dari kejauhan, bagaimana kamu bercengkerama dengan mereka? Bagaimana kalian saling melemparkan canda tawa antara satu sama lain? Dibalik sosok pendiam yang kamu tampilkan diawal bertemu ternyata kamu begitu hangat bersama orang terdekatmu.

Tawa dan senyummu membuatku jatuh cinta. Hal yang sederhana namun dapat membuatku sulit melupakan hingga terbawa-bawa oleh mimpi. Aku secara perlahan menampakkan diriku di hadapanmu agar kamu melihat keberadaanku. Hingga suatu ketika diawal tahun kita bertemu lagi.

Advertisement

Jujur, bertemu lagi denganmu membuatku sangat-sangat bahagia dan bersyukur. Tak akan kubiarkan setiap momen berharga berada didekatmu hilang begitu saja. Berada didekatmu membuat kesehatan jantungku tak baik, pikiranku tiba-tiba buntu, dan seketika kegugupan melanda diriku. Sebegitu kuatnya pesona dirimu terhadap diriku.

Masih terekam, peristiwa pada saat itu. Dimana aku berani mencuri-curi pandang kepadamu hingga akhirnya hal tersebut berhasil membuatku malu. Ya benar, aku ketahuan secara terang-terangan telah memandangmu. Walaupun begitu, aku tetap bahagia bisa memandangmu lebih dekat. Kesempatan emas, disaat aku bisa berbincang denganmu dan tanpa sadar aku memintamu untuk mengantarkanku pulang.

Andai kamu tahu saat itu aku sangat gugup dan keringat mulai membasahi keningku. Sungguh aku takut kamu menolaknya, namun teryata dugaanku salah kamu mau mengiyakan permintaanku. Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam.

Menyusuri setiap jalanan kota, melewati setiap pepohonan dan bangunan-bangunan dengan motor vespa rasanya begitu nyaman seakan tak ada ruang yang membatasi kita. Ingin aku memelukmu, menyadarkan kepalaku dipunggungmu yang kokoh namun aku menyadari aku dan kamu hanya sebatas teman. Aku sangat bersyukur saat itu hujan turun karena ia dapat menahanmu lebih lama bersamaku, sehingga aku mendapatkan kesempatan untuk bisa kembali menatapmu.

Berbagai cara telah ku lakukan agar terus berada tetap di sisimu dan melihat keberadaanku. Entah dengan cara apa lagi bisa membuat kamu menyadarinya, menyadari betapa aku sangat mencintaimu.

Ingin rasanya aku mengungkapkan apa yang kurasakan selama ini kepadamu namun ku tak bisa. Karena ada seseorang yang sudah menempati relung hatimu dan yang perlu kamu jaga perasaannya. Aku bagaikan pungguk merindukan bulan.

Meskipun demikian, tak pernah terbayangkan olehku untuk menyesali setiap pertemuan yang ada. Kamu dan segala kenangan akan selalu menyatu dalam sanubariku, karena bagiku bertemu denganmu adalah suatu anugerah.

Mengenalmu adalah suatu hal yang kusyukuri. Mencintaimu adalah suatu pilihan. Dan dicintaimu adalah suatu keajaiban. Terima kasih dan selamat tinggal kisah yang tak berujung.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Dream. Hope. Love

CLOSE