Bagaimana Dampak Online Class Terhadap Psikologis Mahasiswa Baru?

Perasaan stres dan tertekan selama online class dialami hampir seluruh mahasiswa baru.

Munculnya virus Covid-19 menjadi penyebab terjadinya pandemi hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai upaya preventif telah dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19, salah satunya yaitu dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Melalui peraturan PSBB, pemerintah membatasi adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan di tempat umum. Aktivitas seperti bekerja dan belajar di sekolah terpaksa diliburkan. Pemerintah mengambil keputusan bahwa seluruh kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara online di rumah masing-masing.

Advertisement

Adanya pandemi saat ini menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan di dunia pendidikan, termasuk di Perguruan Tinggi. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan dengan tatap muka secara langsung, kini terpaksa dilakukan dengan metode online class. Tentu saja hal tersebut tidak mudah untuk mahasiswa, terutama mahasiswa baru. Hal tersebut dikarenakan para mahasiswa baru harus beradaptasi dengan dunia perkuliahan yang cukup berbeda dengan dunia SMA, apalagi masa-masa adaptasi tersebut harus dilakukan secara online. Mahasiswa baru merasa lebih sulit untuk beradaptasi dengan metode online class ini dibandingkan dengan mahasiswa tingkat atas karena mahasiswa baru masih belum mengenal budaya dan akademik yang ada di lingkungan Perguruan Tinggi. Dengan sistem pembelajaran online class ini, tentunya terdapat dampak-dampak psikologis yang dirasakan oleh para mahasiswa baru. Lantas, bagaimanakah dampak online class terhadap psikologis mahasiswa baru?       

Pelaksanaan online class mengakibatkan dampak psikologis seperti timbulnya pikiran-pikiran negatif dalam diri mahasiswa baru. Banyak mahasiswa baru yang merasa tidak paham dengan materi yang disampaikan oleh dosen selama online class. Hal tersebut dapat menyebabkan mahasiswa baru merasa tertekan dalam perkuliahan karena kesulitan untuk memahami materi perkuliahan yang masih asing bagi mereka. Kebanyakan mahasiswa baru, terutama mahasiswa dengan tipe ekstrovert, memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami rasa bosan dan jenuh selama online class.  Hal tersebut dikarenakan mereka tidak dapat melakukan sosialisasi dengan teman-temannya secara tatap muka. Rasa jenuh yang terus meningkat setiap harinya dapat menyebabkan dampak psikologis yang lebih serius seperti stres berat dan depresi.      

 “Untuk anak introvert seperti aku sih, sebenarnya online class itu menguntungkan. Di jurusanku sendiri, banyak proyek yang mengharuskan kita untuk melakukan presentasi dan itu cukup membuat aku gugup kalau harus dilakukan secara tatap muka.” Ujar Calista Naya, mahasiswi baru jurusan Arsitektur di Universitas Pembangunan Jaya. “Tapi lama-lama bikin stres juga sih, karena di jurusan Arsitektur ini ada beberapa mata kuliah yang kegiatan perkuliahannya harus dilakukan di studio seperti membuat maket dan sebagainya. Kalau online class, perkuliahan jadi kurang maksimal karena alat-alat yang tersedia di rumah kurang memadai.” Tambah Calista.       

Advertisement

Selain Calista, mahasiswa baru lain juga turut menyampaikan pendapatnya mengenai perasaan yang dialami selama menjalani online class ini. “Menurutku online class ini cukup melelahkan, karena perpindahan dari SMA ke kuliah itu agak berat penyesuaiannya. Aku juga gak bisa interaksi dengan teman-teman secara langsung, ‘kan gak enak kalau cuma kenalan online. Terus di jurusanku seharusnya ada tugas proyek untuk datang ke panti asuhan, tapi karena adanya PSBB ini akhirnya semua kegiatan diganti jadi online. Kadang aku merasa tertekan dan stres selama online class ini.” Ujar Lovena, mahasiswi baru jurusan Psikologi di Universitas Atma Jaya. 

Dampak-dampak psikologis seperti perasaan stres dan tertekan selama online class dialami oleh hampir seluruh mahasiswa baru. Pikiran-pikiran negatif dalam diri mahasiswa baru terus timbul karena adanya kesulitan dalam melakukan adaptasi dengan dunia perkuliahan secara online. Misalnya selama pembelajaran online, mahasiswa baru merasa sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh dosen, terlebih materi-materi tersebut belum pernah dipelajari oleh mahasiswa baru di bangku SMA. Selain itu, rasa jenuh karena tidak bisa bersosialisasi dengan teman-teman secara tatap muka juga memengaruhi psikologis mahasiswa baru seperti timbulnya perasaan jenuh dan kosong. Dengan demikian, dukungan dari orang tua sangat diperlukan bagi mahasiswa baru untuk membantu meminimalisir rasa tertekan dan stres yang dialami. Dukungan yang didapat oleh mahasiswa baru dapat membantu mereka untuk menghadapi masa-masa sulit selama melaksanakan online class.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE