Belum Kelar dengan Diriku Sendiri, Semoga Aku Bisa Memeluk Diri Ini

Andai saja aku bisa memutar waktu dan memilih kembali jalan hidupku. Banyak sekali rangkaian cerita yang telah aku siapkan untuk diriku yang baru. Pastinya banyak hal yang akan kuperbaiki dan kuulangi, atau mungkin kuhilangkan. Aku memang suka mengarang cerita, bahkan untuk jalan cerita hidupku sendiri. Tentu semua itu tidak lebih dari angan-angan saja.  

Advertisement

Dada ini, kepala ini, sesak penuh penyesalan dan pertanyaan. Apakah memang ini takdir yang Tuhan tulis untukku? Atau aku saja yang kurang berusaha? Aku linglung, tak tahu harus kubawa kemana kaki ini melangkah. Rasanya, banyak sekali yang harus aku lewati tanpa henti. Banyak sekali rintangan yang selalu menghalangi. Lelah mulai menghantui, rasa ingin menyerah terus menggelayuti. Hingga terkadang aku mulai menyerah mengikuti jalan cerita hidupku sendiri.

Hari-hariku tak lekang oleh sendu. Bahkan kurasa hatiku membatu, mulai tak percaya Tuhan bisa membantu. Bukan, bukan aku tak mengakui kuasa-Nya. Hanya saja, aku merasa tak pantas untuk dibantu. Terlalu banyak dosa yang kulakukan dengan sadar, aku telah menghianati di depan-Nya. Hati ini mulai enggan meminta, kutelan sendiri semua kecewa tanpa ingin mengobatinya.

Semua kacau, tak bisa lagi kuperbaiki bahkan hatiku sendiri. Aku sadar ini bukan aku, aku mulai memerankan tokoh yang sangat menyebalkan, penuh amarah dan selalu menyalahkan keadaan. Aku terkurung didalam jiwa kecewaku sendiri. Semua orang memelukku, tapi aku menolak untuk merasakannya. Hanya sesal yang bisa kurasa, setelah semuanya pergi tak tersisa. Mereka semua tersakiti, olehku yang sedang buta. Merasa menjadi yang paling menderita, disaat mungkin banyak yeng lebih terluka namun tetap berusaha disisku.

Advertisement

Hai aku, semoga kau kunjung sembuh dan menerima semuanya. Kumpulkan kembali kepingan-kepingannya, coba rangkai kembali dengan sepenuh rasa. Maafkan dirimu yang memang tak akan pernah bisa sempurna, itu tak apa. Cukupkan penghakimanmu pada dirimu sendiri. Kamu pantas bahagia walau tak sempurna.

Buka hatimu, minta maaflah pada mereka yang selalu memelukmu. Sungguh, kau telah menyakiti mereka. Jangan lagi kau acuhkan perhatian dan kasih mereka. Jangan kau menarik diri dari mereka. Tak apa, mereka akan selalu mengertimu dengan segala apapun yang ada dalam dirimu. Kau memang harus melewati ini, agar kau lebih bisa memaknai tak semua instruksi dari kecewamu harus dipatuhi. Mereka semua rindu akan dirimu yang dulu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seseorang yang kurang konsisten dalam menulis, namun suka mengungkapkan dengan tulisan.

Editor

Penikmat buku dan perjalanan

CLOSE