Bersyukur dalam Ketidakbahagiaan, Sebuah Jalan Meringankan Kesedihan

Kita sering mendengar kalimat, Bukan bahagia yang membuat kita bersyukur, tapi bersyukurlah, maka kita akan bahagia.

Advertisement

Aku sendiri sering menuliskannya di status atau buku harian. Kata-kata ini benar adanya serta mudah diterapkan ketika kita sedang mengalami kebahagiaan. Rasa bahagia menjadi berlipat ganda, tapi apa jadinya jika keadaan sedang sulit? Bisa jadi ucapan syukur terblokir dari pikiran kita. Namun, hari ini aku sedang berusaha melakukannya.

Ketika mengetik tulisan ini aku dalam keadaan tak baik, tak bahagia, sedih, hmm … apa lagi, ya …. Tak akan aku sebutkan apa yang sedang aku alami. Bagiku, ada banyak pilihan ketika bersedih. Membaginya di status, meyimpannya, mengeluh, atau menginspirasi. Sedih adalah hal yang sangat manusiawi. Bolehkah kita meminta kepada Tuhan agar bahagia selalu? Boleh, tak ada yang mustahil bagi-Nya. Namun, kita tak bisa mengingkari bahwa kesedihan juga bagian dari kehidupan. Tidak ada orang yang hidupnya bahagia terus. Oke, misal ada yang kelihatannya bahagia. Namun, siapa tahu bahagia itu seseorang ciptakan di hatinya dengan rasa syukur yang luar biasa?

Segala sesuatu yang diciptakan-Nya di dunia tak ada yang sia-sia. Hanya saja pengetahuan manusia terbatas. Padahal, yang selalu Tuhan lakukan kepada kita di balik kesedihan ada kebahagiaan. Satu hal terjadi untuk mempengaruhi hal lain. Namun, terkadang kita luput menerka apa yang tersembunyi di balik semua ini? Keluhan demi keluhan menghiasi hari kita. Menutupi segala nikmat yang sudah berikan selama ini.

Advertisement

Hari ini, aku berusaha bersyukur di tengah ketidakbahagiaan. Jika jutaan nikmat terlupa, masih ada ratusan, puluhan, bahkan satuan, ya, setidaknya masih ada satu nikmat yang bisa kusyukuri yaitu aku masih diberi waktu. Untuk memperbaiki diri dan berbagi pada yang lain. Bukan berarti aku sudah paling benar dan bijak ketika menuliskannya. Bukan. Aku justru sedang belajar.

Dan ternyata, setelah berusaha sekuat tenaga untuk bersyukur. Kesedihan yang kurasakan pelan-pelan mereda. Tidak hilang sepenuhnya namun aku menjadi punya alasan untuk berharap. Bahwa akan ada pelangi setelah hujan. Bahwa selalu ada kemudahan setelah kesulitan.  Sedih itu masih melekat namun menjadi jauh lebih ringan untuk berjalan.

Advertisement

Untuk kamu yang sedang merasakan kesulitan dan ketidakbahagiaan. Aku tau itu tidak mudah. Tapi, kamu hebat sudah bertahan sejauh ini. Namun, marilah kita bersyukur. Meskipun itu sulit. Dengan mengingat betapa sayangnya Tuhan kepada kita. Kelak akan kita temukan apa jawaban dari kejadian ini. Bisa jadi ini adalah cara-Nya menghapus dosa-dosa, mengingatkan kita agar tak salah langkah, atau mempersiapkan bahu kita agar lebih kuat menjalani alur kehidupan.

Kita mulai bersyukur saat ini juga. Ya Tuhan, terima kasih atas kejadian ini. Kuatkan bahuku untuk menjalaninya. Aku tau bahwa inilah jalan terbaik darimu. Mampukan aku!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Lahir 1 Juni di Batang, Jawa Tengah. Seorang guru di SMP Negeri 6 Batang. Menyukai Puisi. Buku kumpulan puisinya berjudul "Senandika Pemantik Api".

CLOSE