Dear Kamu yang di Sana, Bicaralah Padaku tentang Arti Cinta

Bicaralah padaku tentang cinta. Tentang air mata yang menahan diri untuk mengalir seirama kata yang terucap.

Tidak perlu kau mencintaiku

Aku sudah terlampau jenuh

Mana bukti mana janji

Telah melebur kehilangan arti

Bicaralah padaku tentang cinta. Tentang air mata yang menahan diri untuk mengalir seirama kata yang terucap. Bukankah benar cinta dan air mata kini telah bersahabat. Dekat. Menjadi kerabat. Tak lagi mau dipisahkan oleh sekat.

Bicaralah padaku tentang cinta. Bahwa kita selalu haus akan rasa. Kasih sayang. Perhatian. Keindahan. Kelembutan. Yang entah kenapa semakin berjalannya waktu. Semua itu sulit untuk ditemukan.

Bicaralah padaku tentang cinta. Ketika sepasang matamu hanya tertuju pada sepasang mata. Tidak mau teralih. Meski dengan adanya ribuan pasang mata yang tak hentinya menggoda.

Bicaralah padaku tentang cinta. Ketika genggaman tanganmu hanya kau peruntukan satu orang. Dan kau tidak ingin melepaskan genggaman. Bahkan ketika bumi menggoyahkan.

Bicaralah padaku tentang cinta. Ketika kedua kaki berjalan seirama. Setujuan. Searah dan sejalan.

Bicaralah padaku tentang cinta. Ketika tidak ada kata bosan. Melainkan hanya kata cinta yang selalu dibisikkan. 

Bicaralah padaku tentang cinta. Ketika tidak ada kata jenuh. Melainkan hanya kata rindu yang mengudara setiap waktu.

Bicaralah padaku tentang cinta. Dan kau perlu untuk mencintaiku. Begitupun aku. Perlu untuk mencintaimu. Kemudian pasti. Kita akan berbicara tentang cinta.

Kita perlu berbicara tentang cinta. Ketika jenuh sudah menanti dengan girangnya diujung jalan rindu. Ketika hati mulai mengering karena terlalu lamanya menanti. Ketika rerumputan rasa tiba-tiba berubah menjadi gersang tak lagi segar.

Bukan jalan baru yang perlu kita tapaki. Jalan lama yang berawal dari kita bertemu menjadi jalan yang akan menuntun kita sampai pada waktu yang tak akan pernah kita tau.

Kita setia di jalan ini. Berdua menuju tujuan bersama. Saling berpegang tangan. Tidak ingin melepaskan.

Kita berjalan berdampingan. Menatap arah yang sama. Meski terkadang rintangan itu benar-benar datang menguji silih berganti. Bahkan tak kenal henti. Maka perlu bersiap atas segala kemungkinan.

Kemungkinan-kemungkinan yang paling tidak mungkin sekalipun. Namun tetaplah ingat bahwa perpisahan tidak akan pernah menjadi kemungkinan itu.

Kita yang berjalan seiringan. Meski akan terus bertemu dengan banyak sekali ketidakmungkinan. Tetaplah berpegang pada kepastian. Bahwa kebersamaan yang tidak akan pernah usai antara kita. Kasih sayang yang terus tercurah. Rasa nyaman yang selalu ditawarkan. Rasa tentram yang selalu diberikan. Cinta yang selalu tersemai.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini